Teknik Konstruksi kapal
91
Gambar.8.25 Luas garis air
Kalau lengkung luas garis air sampai sarat tertentu misalnya T seperti gambar 8.25. Kita hitung luasnya, maka hasil yang didapat
adalah volume karene sampai sarat T tersebut. 2 Dengan menggunakan luas penampang lintang.
Gambar 8.26. Bidang lengkung penampang lintang
Lengkung penampang merupakan suatu lengkung dari luas tiap-tiap station gading pada garis air tertentu. Jadi kalau luas bidang
lengkung penampang melintang seperti gambar 8.26, kita hitung, maka akan terdapat volume karene sampai garis air yang
bersangkutan.
3. Lengkung Luas Permukaan Basah WSA .
Dari sebuah kapal yang terapung di air sampai suatu garis air dimana terdapat permukaan badan kapal yang tercelup. Luas dari
permukaan badan kapal yang berhubungan langsung dengan air tersebut, disebut luas permukaan basah. Wetted Surface Area
Jadi lengkung luas permukaan basah menunjukkan permukaan badan kapal yang tercelup untuk tiap-tiap sarat kapal.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Teknik Konstruksi kapal
92
Gambar 8.27 Lengkung luas permukaan basah.
Gambar 8.27 menunjukkan bentuk lengkung luas permukaan basah A dari sebuah kapal dalam keadaan even keel dan dengan
alas rata flat bottom. Jadi pada garis air WLO, lengkung luas permukaan basah mempunyai harga sebesar luas bidang alas rata
tersebut. Luas permukaan basah dipergunakan untuk menentukan jumlah kebutuhan cat untuk mengecat bagian bawah dari kapal.
Juga bila luas permukaan basah ditambahkan dengan luas kulit kapal diatas sarat, akan kita dapatkan luas seluruh pelat kulit,
sehingga perkiraan berat pelat kulit dapat dihitung setelah tebal dan berat jenis pelat diketahui.
Untuk menghitung luas permukaan basah, kita dapat mengambil ukuran-ukuran permukaan yang dibasahi oleh air dari gambar rencana
garis. Kita bentangkan setiap lengkungan station sampai garis air tertentu yang ada pada gambar body plan dari rencana garis. Untuk ini
dapat digunakan lajur kertas atau lajur kayu yang mudah dibengkokkan.
Bentangan tiap station dari center line sampai garis air yang diminta kita sebut half girth dari station tersebut. Half girth dari station-
station itu kita gambarkan sebagai ordinat pada setiap nomor station yang sesuai sepanjang kapal. Bila luas bidang seperti pada gambar
8.28 kita hitung luasnya maka didapat luas permukaan basah.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Teknik Konstruksi kapal
93
Gambar 8.28. Half girth station
Gambar 8.29 Half girth station
Tetapi untuk perhitungan yang lebih teliti, disamping bentangan half girth, kita juga harus membentangkan garis air, hal ini
untuk memperkecil kesalahan terutama pada bagian ujung dari kapal. Ini terlihat pada gambar 8.29 dimana bentangan permukaan basah
antara WL2 dan WL4 untuk bagian ujung kapal.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Teknik Konstruksi kapal
94
Gambar 8.30. Bentang permukaan basah.
Bentangan permukaan basah antara WL2 dan WL4 sebelum garis air no. 4 dibentangkan.
Bentangan permukaan basah antara WL2 dan WL4 setelah garis air no. 3 dibentangkan.
Gambar 8.31. Bentang garis air.
Untuk mendapatkan hasil luas permukaan basah yang paling mendekati keadaan sebenarnya, kita bentangkan garis air yang ada
diantara WL2 dan WL4. Jadi kita bentangkan garis air No. 3 pada sebuah garis lurus mulai dari midship station 5 sehingga station 6, 7,
8, 9, 9 ½ bergeser menjadi station 6’, 7’, 8’, 9’, 912’ dan bentangan half girth antara WL2 dan WL4 kita ukurkan pada station yang telah
digeser itu.
4. Lengkung Letak Titik Berat Garis Air Terhadap Penampang Tengah Kapal