Konstruksi Dasar Tunggal Konstruksi Dasar

Teknik Konstruksi kapal 171

3. Konstruksi Dasar Tunggal

Kebanyakan yang menggunakan konstruksi dasar tunggal adalah kapal tangki ataupun kapal-kapal kecil. Konstruksi ini meliputi bagian yang memanjang, yaitu penumpu tengah, penumpu samping, dan pelat dasar. Bagian melintang pada konstruksi ini dipasang kerangka melintang, yaitu berupa wrang Gambar 11.6 Menurut BKI 2004, secara umum dasar tunggal mempunyai ketentuan sebagai berikut : Wrang alas harus dipasang setiap jarak gading. Jika kapal mempunyai kemiringan rise of floor pada 0,1 I dari ujung wrang sedapat mungkin tinggi wrang tidak kurang dari setengah tinggi wrang sesuai ketentuan. I adalah panjang wrang yang diukur pada sisi atas wrang, dari pelat kulit ke pelat kulit kapal. Untuk kapal alas yang tinggi, terutama pada bagian ceruk buritan harus dilengkapi dengan profil-profil penegar. Wrang alas harus diberi lubang jalan air, sehingga air dengan mudah mencapai tempat pipa hisap. Jka lunas yang dipasang berupa batang dengan penumpu tengah yang terputus, wrang harus membentang dari sisi ke sisi kapal. Ukuran-ukuran wrang alas dasar tunggal di antara sekat ceruk buritan dan sekat tubrukan berdasarkan modulus penampang. Ukuran modulus penampang tidak boleh kurang dari : W = 8,5 ¥ Ta . l² cm 2 , untuk Ta ” 3,5 W = 4,5 Ta l 2 cm 2 , untuk Ta 3,5 dimana : I = jarak yang tidak disangga m, dan pada umumnya diukur pada tepi atas dari wrang. l minimum = 0,7 B Di dalam ruangan yang biasa kosong, ketika kapal sedang berlayar pada saat penuh atau pada garis air muat penuh, kamar mesin dan tempat-tempat penyimpanan harus mempunyai modulus penampang wrang dengan tambahan ukuran 65 . Ketinggian wrang pelat dasar tunggal tidak boleh lebih kecil dari pada h = 55 B – 45 mm h min = 180 mm Di unduh dari : Bukupaket.com Teknik Konstruksi kapal 172 Untuk kapal dengan rise floor, ketebalan pelat bilah wrang tidak boleh kurang dari : t = h100 + 3 mm Di luar kamar mesin dan di belakang 0,25 L dari garis tegak haluan FP, wrang pelat dipasang denagn pelat hadap. Ukuran tebal penumpu tengah di bagian 0,7 L tengah kapal, harus lebih dari : t = 0,007 L + 5,5 mm sedangkan luas penampang dari pelat hadap tidak boleh kurang dari : t = 0,7 L + 12 nm 2 Penumpu samping pada 0,7 L tengah kapal, mempunyai ukuran : t = 0,04 L + 5 mm dan f = 0,2 L + 6 cm 2 Ketebalan kearah ujung dengan dari pelat web dan luas penampang dari pelat hadap boleh dikurangi 10. Gambar 11.6 Konstruksi dasar Tunggal 1. Lunas batang Bar keel 2. Penumpu tengah Centre girder 3. Flange Pelat hadap 4. Penumpu samping side girder 5. Wrang alas Solid floor 6. Pelat alas melintang Transverse plate floor Di unduh dari : Bukupaket.com Teknik Konstruksi kapal 173

4. Konstruksi Dasar Ganda