Teknik Konstruksi kapal
162
2. Balok Ceruk, Senta Ceruk, Gading, dan Balok Geladak
Konstruksi ceruk haluan yang terdiri atas senta ceruk, balok ceruk gading dan balok geladak harus diperhitungkan terhadap
tekanan luar yang dihadapi, misalnya air, gelombang, dan benturan kulit dari pengaruh-pengaruh tersebut dibatas.
Konstruksi yang diperkuat meliputi 15 - 20 pajang kapal pada ujung haluan mulai dari depan sekat tubrukan sampai linggi
haluan. Penguatan ini meliputi senta sisi mendatar yang disebut senta ceruk. Senta ceruk ini dipasang dengan jarak antara sama
atau lebihkecil dari 2 m dibawah geladak terbawah, sedangkan balok ceruk dipasang melintang kapal pada tiap dua jarak gading.
Balok ceruk dan senta ceruk pengikatannya dihubungkan dengan suatu lutut. Pada gambar diperlihatkan hubungan antara gading
tengah dan senta ceruk dengan suatu lutut Gambar 10.7. sebuah sekat berlubnag atau sejumlah topang sejajar dipasang
pada bidang paruh kapal.
3. Bak Rantai dan Tabung Jangkar
Bak rantai pada umumnya ditempatkan didepan sekat tubrukan. Ukuran bak rantai harus cukup untuk menyimpan
seluruh rantai jangkar dan masih ada ruangan kosong diatasnya. Bak rantai berjumlah satu atau dua bagian, dipasang pada
lambung kiri dan kanan kapal. Bak rantai ini sebaiknya dipasang serendah mungkin. Hal ini untuk mengurangi ketinggian pusat titik
berat rantai. Lantai bak rantai dipasang pada bagian paling bawah dan pada lantai ini dibuat lubang pengering. Lubang ini
akan menjaga agar rantai tetap kering, bersih dari air dan Lumpur.
Susunan konstruksi bak rantai terdiri atas pelat dengan penguat tegak disebelah luar. Pelat bilah yang membentuk
susunan kapal bagian dalam juga dilengkapi dengan penguatan. Kenaikan lantai bak dibantu oleh sejenis wrang. Sumur-sumur
yang ada dibak rantai dihubungkan pada system biga dan harus tetap bersih setiap kali jangkar dinaikkan. Biasanya dinding bak
rantai dilapisi kayu, sehingga pada waktu memasukkan rantai suaranya tidak ramai dan tidak merusak dinding. Gambar berikut
ini memperlihatkan konstruksi bak rantai.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Teknik Konstruksi kapal
163
1 4
3 2
5 6
9
8 7
Gambar 10.8 Bak Rantai
1. Pelat Penyangga
2. Pelat Berlubang
3. Penegar 4. Lubang Rantai Jangkar
5. Lutut 6. Pipa
Spurling 7. Lutut
8. Geladak Utara
9. Geladak Akil
Ditengah-tengah bak rantai pada geladak akil diberi sejenis ambang yang disebut pipa spurling yang dibuat dari pipa
tebal, dan ujung-ujungnya diberi ring dari besi bulat. Hubungan antara bak rantai geladak akil, dan pipa spurling diperkuat
dengan pemasangan lutut disekeliling bak rantai dan pipa spurling. Sebuah pelat dengan penampang U disisi-sisi bak
dengan memotong lubang kaki digunakan sebagai jalan masuk kedasar bak dari pintu kedap digeladak lebih atas.
Tabung jangkar dibuat untuk memungkinkan supaya rantai jangkar tidak banyak hambatan menuju mesin jangkar dan juga
supaya geladak akil tidak mengalami kerusakan pada saat dilalui rantai dan untuk menjaga kekedapannya
Di unduh dari : Bukupaket.com
Teknik Konstruksi kapal
164
Gambar 10.9 Konstruksi Tabung Jangkar 1. Rantai jangkar
4. Pelat rangkap 7.Sisi kapal
2. Pengikat rantai 5. Landasan jangkar
3. Tabung jangkar 6. Jangkar
Ukuran tabung jangkar harus cukup supaya pada saat jangkar diturunkan atau dinaikkan, rantai tidak mengalami
hambatan. Pada geladak akil dan pelat sisi sekitar ujung dan pangkal
tabung diberi penguatan dengan pelat rangkap. Pada ujung-ujung tabung diberi pelat atau profil baja melingkar berbentuk bulat
yang diikat dengan pengelasan. Saat kapal berlayar, tabung ini ada yang ditutup dengan pelat yang dapat digeser apabila
diperlukan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Teknik Konstruksi kapal
165
BAB XI KONTRUKSI BAGIAN TENGAH KAPAL
A. Konstruksi Dasar
Susunan konstrusi dasar adalah suatu susunan konstruksi yang terdiri atas kerangka memanjang ataupun melintang yang
terletak pada bagian dasar, baik untuk kapal, dasar ganda maupun dasar tunggal atau alas tunggal.
Nama-nama bagian konstruksi dasar adalah lunas, penumpu tengah, penumpu samping, pelat tepi, pelas alas, pelat alas dalam,
pembujur alas, pembujur alas dalam, dan wrang. Bagian konstruksi pelat alas dalam hanya untuk kapal yang menggunakan dasar ganda.
Pembujur alas dan pembujur alas dalam hanya digunakan untuk kapal-kapal dengan sistem konstruksi memanjang atau
kombinasi. Dengan penyusun bagian-bagian konstruksi dasar tersebut
sesuai persyaratan yang telah ditentukan oleh Biro Klasifikasi Indonesia secara keseluruan konstruksi dasar akan mampu
menunjang kekuatan memanjang dan melintang kapal.
1. Lunas
Lunas adalah bagian konstruksi memanjang di dasar kapal yang terletak pada dinding memanjang kapal, mulai dari linggi haluan
sampai linggi buritan. Pada bagian lunas inilah, kapal harus mampu mengatasi kerusakan, apabila kapal mengalami kandas.
Dalam perkembangannya dikenal tiga macam lunas yang sering dipakai, yaitu : lunas batang, lunas rata, dan lunas otak.
a. Lunas Batang
Lunas batang dibuat dari batang baja dengan penampang segi empat atau lingkaran. Kegunaan lunas adalah untuk melindungi
dasar kapal, jika terjadi pergeseran dengan dasar perairan. Karena itu tidak mungkin membuat lunas batang sepanjang badan kapal. Lunas
tersebut dibuat dari beberapa potongan yang disambung dengan sambungan las Gambar 11.1. Lunas batang ini banyak digunakan
untuk kapal-kapal kecil dan kapal yang mempunyai kecepatan tinggi, misalnya kapal ikan dan kapal patroli.
Di unduh dari : Bukupaket.com