Garis Air Water Line . Garis Dasar Base Line . Garis Muat Load Water Line . Garis Geladak Tepi Sheer Line .

Teknik Konstruksi kapal 33

BAB VI RENCANA GARIS LINES PLAN

Sebelum mulai menggambar rencana garis lines plan . Harus mengetahui lebih dahulu ukuran besar kecilnya kapal, seperti panjang, lebar meupun tinggi badan kapal. Ukuran kapal tersebut menggunakan singkatan – singkatan yang mempunyai arti tertentu walaupun dalam istilah bahasa inggris dan penggunaannya sudah standart. Apabila seseorang hendak membuat suatu kapal digalangan, maka pertama–tama yang harus dikerjakan adalah pemindahan gambar rencana garis dari kertas gambar kelantai mould loft dengan ukuran yang sebenarnya atau skala 1 : 1 karena dari gambar rencana garis inilah kita dapat membentuk kapal yang akan dibangun. Dalam gambar rencana garis ini ada beberapa istilah atau pengertian yang harus diketahui seperti yang diuraikan dibawah ini :

A. Garis Air Water Line .

Di umpamakan suatu kapal dipotong secara memanjang mendatar . Garis – garis potong yang mendatar ini disebut garis air water line dan mulai dari bawah diberi nama WL O, WL 1, WL 2, WL 3 dan seterusnya. Dengan adanya potongan mendatar ini terjadilah beberapa penampang. Tiap – tiap penampang ini disebut bidang garis air.

B. Garis Dasar Base Line .

Garis dasar base line adalah garis air yang paling bawah. Dalam hal ini adalah garis air 0 atau WL 0. Atau kalau dilihat dari bidang garis air, maka proyeksi base line adalah bidang garis air 0. Garis air ini WL 0 garis dasar ini letaknya harus selalu datar. Pada kapal – kapal yang direncanakan dalam keadaan datar even keel .

C. Garis Muat Load Water Line .

Garis muat adalah garis air yang paling atas pada waktu kapal dimuati penuh dengan muatan. Tinggi garis muat T diukur persis di tengah – tengah kapal Midship .

D. Garis Geladak Tepi Sheer Line .

Dalam gambar rencana garis, garis geladak tepi adalah garis lengkung dari tepi geladak yang di tarik melalui ujung atas dari balok geladak. Kalau kita melihat garis geladak tepi dari gambar diatas, maka terlihat bahwa jalannya garis sisi tersebut adalah menanjak naik dihaluan maupun di buritan. Di unduh dari : Bukupaket.com Teknik Konstruksi kapal 34 Cara Menentukan Garis Geladak Tepi Sheer Line . Panjang pada dari AP sampai FP dibagi menjadi 6 bagian yang sama seperti pada gambar dibawah ini: AP 1 6 L 1 3 L 1 3 L 1 6 L FP O I Gambar 6.1 Cara menentukan sheer plan 1. Pembagian panjang kapal tersebut masing – masing : 16L dari AP, 13 L dari AP, midship, 13 L dari FP dan 16 L dari FP. 2. Selanjutnya pada midship ukurkan tinggi kapal H . 3. Kemudian pada ketinggian H ditarik garis datar sejajar dengan garis dasar base line , sedemikia rupa hingga memotong garis tegak yang ditarik melalui titik AP, 16 L dari AP, 13 L dari AP midship, 13 L dari FP, 16 L dari FP dan FP 4. Dari perpotongan antara garis datar yang ditarik sejajar dengan base line setinggi H pada midship tadi dengan garis tegak yang ditarik melalui titik-titik AP, diukurkan tinggi sheer standart sebagai berikut dalam mm : AP = 25 L3 + 10 16 L dari AP = 11,1 L3 + 10 13 L dari AP = 2,8 L3 + 10 Miship = 0 AP = 5,6 L3 + 10 16 L dari AP = 22,2 L3 + 10 13 L dari AP = 50 L3 + 10 5. Kemudian dari titik-titik tersebut diatas dibentuk garis yang stream line, menanjak naik kedepan dan kebelakang.

E. Garis Geladak Tengah Camber