Kubu Kubu Dan Pagar

Teknik Konstruksi kapal 193 3. Gading 4. Pintu 5. Gading besar 6. Geladak 7. Pelat rangkap 3. Pelat sisi Susunan pelat sisi dan pelat-pelat lainnya pada bangunan kapal diperlihatkan pada Gambar 11.25. Gambar 11.25 Susunan Pelat Sisi dan Pelat-pelat lain pada Bangunan Atas 1. Pelat lajur atas 2. Kubu-kubu 3. Linggi haluan pelat sisi 4. Sambungan pelat sisi 5. Pelat bilga 6. Pelat atas 7. Lunas 8. Pelat sisi bangunan atas.

4. Kubu Kubu Dan Pagar

Kubu-kubu merupakan pagar yang dipasang di tepi geladak dan berfungsi untuk menjaga keselamatan penumpang, anak buah, dan juga melindungi barang-barang di atas geladak agar tidak jatuh ke laut pada saat kapal mengalami oleng. Kubu-kubu yang sering dipakai pada saat ini ada dua macam bentuk, yaitu kubu-kubu terbuka dan kubu-kubu tertutup. Di unduh dari : Bukupaket.com Teknik Konstruksi kapal 194 Kubu-kubu terbuka dapat juga disebut pagar railing. Kubu- kubu ini dibuat dari pelat bilah yang dipasang tegak, sedangkan untuk yang mendatar dibuat pipa-pipa. Ada pula dengan konstruksi yang terdiri atas pipa-pipa tegak dan di bagian bawahnya dipasang engsel. Pada sistem yang kedua, pipa-pipa mendatar pada kubu-kubu ini diganti dengan rantai. Kubu-kubu ini dapat dirobohkan atau dipindah apabila diperlukan. Jarak pemasangan pelat tegak atau pipa-pipa tegak pada umumnya dua kali jarak gading, pipa-pipa yang dipasang mendatar jarak antara satu dengan yang lain kurang lebih 300 mm, dan tinggi pagar tidak boleh kurang dari 1 m. Konstruksi dari kubu-kubu terbuka diperhatikan pada Gambar 11.26 Gambar 11.26 Kubu-kubu Terbuka 1. Pelat Bilah 2. Pipa 3. Pipa pejal 4. Tiang penyangga 5. Geladak 6. Pelat bilah memanjang Kubu-kubu tertutup dibuat dari pelat yang ukurannya lebih tipis dibandingkan dengan pelat sisi. Peraturan BKI menyebutkan tebal pelat kubu-kubu merupakan fungsi dari panjang kapal. Adapun ketentuan yang digunakan adalah sebagai berikut : dimana : t = tebal pelat kubu-kubu, diambil harga lebih besar dari hasil perhitungan. Sedangkan tinggi kubu-kubu dapat ditentukan dengan rumus : H = L3 + 75 cm. Khusus untuk kubu-kubu di haluan, dibuat sama dengan tebal pelat dinding bangunan atas bagian haluan akil, sedangkan tingginya tidak boleh kurang dari 1 m. Pelat kubu-kubu dipasang menerus dari geledak akil sampai anjungan, dari anjungan sampai kimbul. Jika pengikatan pelat kubu –kubu terhadap pelat lajur sisi atas Di unduh dari : Bukupaket.com Teknik Konstruksi kapal 195 dengan pengelasan, pada saat kapal berlayar, kubu-kubu akan mengembang dan dapat mengakibatkan keretakan pada pelat sisi atas. Hal yang demikian dapat diatasi dengan pengikatan keling antara pelat kubu-kubu dengan pelat lajur atas, atau dapat juga dengan membuat pintu-pintu pada kubu-kubu sehingga terdapat jarak antara pelat kubu-kubu dengan sisi atas pelat lajur atas. Hal tersebut berfungsi sebagai lubang pembuangan. Di bawah kubu-kubu, tepat di tepi geladak, dibuat lubang pembuangan yang digunakan untuk mengalirkan air laut pada saat menerpa geladak untuk dibuang kembali. Untuk penguatan dan pengikatan dengan geladak, kubu- kubu ditumpu oleh pelat penyangga. Pelat penyangga ini dibuat dari pelat dengan pelat hadap atau pelat gembung bulba, yang dapat berupa profil dan dipasang di atas balok geladak atau pelat lutut gading. Ukuran pelat lutut kubu-kubu menurut BKI adalah sebaga berikut : W = 4 P s e I 2 cm 3 , di mana : W = Modulus penampang pelat lutut P s = Beban pada bagian sisi kNm2 dengan harga minimum 15 kNm2 e =Jarak antara pelat lutut kubu-kubu m I =Tinggi pelat lutut kubu-kubu m. Dibagian tepi atas kubu-kubu dipasang profil. Profil ini mempunyai bentuk profil siku gembung atau setengah bulat. Khusus untuk kapal penumpang, pada besi siku atau bilah rata yang dilas diberi kayu pelindung dan dibuat dari kayu jati. Pengikatan kayu ke kubu-kubu dengan baut baja. Konstruksi kubu- kubu tertutup dan pengikatanntya diperlihatkan pada Gambar 11.27. Di unduh dari : Bukupaket.com Teknik Konstruksi kapal 196 Gambar 11.27 Kubu-kubu Tertutup 1. Pelat kubu-kubu 2. Pelat dengan flens 3. Flensbilah hadap 4. Pelat penyangga 5. Balok geladak 6. Pelat lutut 7. Pelat lajur atas 8. Lubang pembuangan 9. Flens kubu-kubu

C. Konstruksi Geladak

Secara umum konstruksi geladak adalah suatu bentuk permukaan datar atau hampir mendatar yang menutupi sisi atas ruangan-ruangan di kapal. Dilihat dari segi konstruksi, geladak adalah kumpulan komponen-komponen konstruksi mendatar yang terdiri atas balk geladak, pembujur geladak, penumpu geadak dan pelat geladak yang dibatasi oleh lambung di sekililingnya. Fungsi geladak adalah untuk : Menjaga kekedapan kapal, Menempatkan dan melindungi barang atau kargo, tempat anak buah kapal dan penumpang, Menambah kekuatan memanjang dan melintang. Oleh sebab itu, persyaratan perencanaan dan pemasangan geladak betul-betul kedap air dan memenuhi persyaratan ukuran tertentu. Susunan konstruksi geladak adalah : balok geladak ditempatkan secara melintang kapal, dengan penumpu geladak dipasang searah dengan panjang kapal, sedangkan balok geladak dan gading dihubungkan dengan lutut.

1. Macam – macam geladak

Dari segi arsitektur kapal, geladak dapat dibagi sebagai berikut : a. Geladak utama, yaitu geladak menerus yang dipasang paling penting sebagai komponen konstruksi pada kapal- kapal yang mempunyai lebih dari satu geladak. b. Geladak kedua, ketiga dan seterusnya, yaitu geladak yang terletak di bawah geladak utama secara berurutan. c. Kapal-kapal berurutan relatif besar, terutama kapal penumpang, mempunyai geladak yang sangat banyak baik di bawah maupun di atas geladak utama. Di unduh dari : Bukupaket.com