87
G. Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa experiential marketing pengaruh positif pada minat beli ulang di The House of Raminten, dimana
bagi pelanggan faktor experiential marketing menjadi dasar dalam terbentuknya minat beli ulang. Salah satu tindakan bagaimana perusahaan
menciptakan experiential marketing dengan mempertimbangkan lima elemen dasar yaitu rasa Sense, perasaan feel, berpikir think, bertindak act dan
berhubungan relate dengan suatu perusahaan dan mereknya. Dalam konsep experiential marketing, perusahan harus bersaing dengan menciptaan
pengalaman yang memuaskan dan perusahan harus memadukan kelima elemen dasar experiential marketing untuk mendeteksi proses pembelian oleh
konsumen Schmitt 1999 dalam jatmiko dan Andharini 2012. Ada beberapa manfaat yang dapat dirasakan oleh perusahaan yang menerapkan experiential
marketing yaitu: 1. Untuk meningkatkan kembali merek yang telah menurun.
2. Untuk membedakan produk dengan produk pesaing. 3. Untuk menciptakan kembali sebuah identitas dari perusahaan tersebut.
4. Untuk meningkatkan inovasi. 5. Membujuk pelanggan untuk mencoba dan membeli produk baru yang
ditawarkan. Smitt, 1999:34. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Pada tahapan experiential marketing merupakan sebuah pendekatan untuk memberikana informasi yang lebih dari sekedar informasi mengenai produk
atau jasa. Untuk menjawab apakah ada perbedaan persepsi atas experiential
marketing antara pengunjung DIY dan non-DIY dengan menggunakan alat pengujian independent samples t-test. Dilihat dari karakteristik responden
dalam pekerjaan responden yang dimana mahasiswa yang berasal dari luar DIY tetapi telah lama tinggal di DIY memiliki cara pandang yang sama ketika
berkunjung ke The House of Raminten Yogyakarta sehingga tidak ada perbedaan atas experiential marketing antara pengunjung DIY dan non-DIY.
92
BAB VI KESIMPULAN dan IMPLIKASI HASIL PENELITIAN
A. Kesimpulan
Meneurut hasil analisis data dan pembahasan hasil analisis data tentang pengaruh rasa sense, perasaan feel, berpikir think, bertindak act,
berhubungan relate pada minat beli ulang di The House of Raminten Yogyakarta.
Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Dimensi experiential Marketing sense, feel. Think, act, relate berpengaruh positif pada minat beli ulang di The House of Raminten
Yogyakarta. 2. Tidak ada perbedaan persepsi atas experiential marketing di antara
pengunjung DIY dan non-DIY.
A. Implementasi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis mengenai dimensi experiential marketing dan perbedaan persepsi minat beli ulang pengunjung DIY dan non-DIY, maka
penulis mengajukan saran dan dikiranya dapat dijadikan masukan untuk perusahaan dan bagi penelitin yang sama. Adapun saran-saran yang dapat
penulis berikan: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
1. Bagi Praktik Manajerial Manajer The House of Raminten juga perlu memperhatikan dimensi
experiential marketing rasa, perasaan, berpikir, bertindak dan berhubungan ketika berkunjung. The House of Raminten adalah
restoran satu-satunya yang menerapkan dimensi experiential marketing di Yogyakarta, oleh karena itu The House of Raminten perlu
mengembangkan dan mempertahankan experiential marketing rasa, perasaan, berpikir, bertindak dan berhubungan agar pengunjung tetap
melakukan kunjungan ulang dan menjadi salah satu restoran yang wajib dikunjungi oleh pengunjung dari DIY maupun pengunjung non-DIY.
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dapat diketahui bahwa dimensi experiential marketing terdiri dari lima variabel yaitu
sense rasa, feel perasaan, think berfikir, act bertindak, relate berhubungan.
Dimensi-dimensi experiential marketing yang perlu diperbaiki agar pengunjung berkunjung kembali ke The House of Raminten yaitu
seperti halnya pada dimensi feel perasaan pengunjung merasa santai ketika berada di The House of raminten akan lebih baik disaat
pengunjung yang sedang menunggu antrian pesanan diberi hiburan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI