Experiential Marketing Tinjauan Literatur

31 d. Tujuan Pemasaran Experiential Marketing Penelitian yang berkesinambungan telah mengungkap tujuh tujuan utama pemasaran eksperiensial yang disebutkan di bawah ini. a. Membangun Hubungan b. Menghasilkan Interaksi c. Memverifikasi Audiens Sasaran d. Meningkatkan Kesadaran e. Meningkatkan Relevansi f. Meningkatkan Loyalitas g. Meningkatkan Ujicoba

4. Segmentasi Pasar

Bennett 1995 dalam Keegan 2007:197 menyatakan segmentasi pasar adalah proses membagi pasar kedalam subset pelanggan yang mempunyai persamaan perilaku atau persamaan kebutuhan. Masing – masing subset mungkin akan dipilih sebagai pasar sasaran yang akan dicapai dengan strategi pemasaran yang berbeda. Proses tersebut dimulai dengan suatu basis segmentasi – faktor spesifik produk yang mencerminkan perbedaan-perbedaan dalam kebutuhan dan respons pelanggan terhadap variabel –variable pemasaran kemungkinan- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 kemungkinan tersebut adalah perilaku pembelian, cara pemakaian, manfaat yang dicari, tujuan, preferensi, atau loyalitas. Adisaputro 2010:101 menyatakan segmentasi pasar adalah mengelompokan pasar suatu produk dengan cara tertentu yang bermanfaat bagi kepentingan pelaksanaan kegiatan pemasaran. Suatu segmen pasar terdiri dari suatu kelompok konsumen yang memiliki satu set kebutuhan dan keinginan yang kurang lebih sama atau mirip satu sama lain. Kotler dan Keller 2009:228 menyatakan segmen pasar terdiri dari sekelompok pelanggan yang memiliki sekumpulan kebutuhan dan keinginan yang serupa. Menciptakan segmen, tugas pemasar adalah mengidentifikasi segmen dan memutuskan segmen mana yang akan dibidik. Variabel segmentasi utama terdiri dari segmentasi geografis, demografis, psikografis, dan perilaku. a Segmentasi Geografis Segmentasi geografis memerlukan pembagian pasar menjadi berbagai unit geografis seperti negara, negara bagian, wilayah, kabupaten, kota, atau lingkungan sekitar. b Segmentasi Demografis Dalam segmentasi demografis, membagi pasar menjadi kelompok – kelompok berdasarkan variabel usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kebangsaan, dan kelas sosisal. c Segmentasi Psikografis Psikografi adalah ilmu untuk menggunakan psikologi dan demografi guna lebih memahami konsumen. Dalam segmentasi psikografis, pembeli dibagi menjadi berbagai kelompok berdasarkan sifat psikologis atau kepribadian, gaya hidup, atau nilai. Orang – orang di dalam kelompok demografi yang sama bisa memiliki profil psikografis yang sangat berbeda. d Segmentasi Perilaku Dalam segmentasi perilaku, pemasar membagi pembeli menjadi beberapa kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, pengguna, atau respons terhadap sebuah produk.

5. Persepsi Konsumen

Purwanto 2011:19 menyatakan bahwa persepsi seorang komunikator yang cerdas harus dapat memprediksi apakah pesanpesan yang akan disampaikan dapat diterima oleh komunikan atau tidak. Bila prediksinya tepat, audiences akan dapat membaca dan menerima tanggapannya dengan benar. Kemudian audiens sebagai penerima pesan akan mengantisipasi bagaimana reaksi komunikator pengiriman pesan dalam menyusun umpan balik, dengan tetap melakukan 34 penyesuaian untuk menghindari kesalahpahaman dalam komunikasi tersebut. Schiffman dan Kanuk 2007:137 persepsi adalah sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur dan menafsirkan stimuli kedalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia. Berdasarkan pengertian tokoh-tokoh di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa persepsi konsumen sangat penting dalam penyampaian pesan perusahaan kepada konsumen. Penyampaian pesan pada konsumen akan berpengaruh pada pilihan konsumen untuk membeli ataupun menilai suatu perusahaan dari pesan yang disampaikan. Pesan yang disampaikan harus mudah dimengerti dan dapat diterima oleh konsumen.

6. Minat Beli Ulang

Minat beli ulang merupakan salah satu aspek psikologis yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap sikap perilaku dan minat juga merupakan sumber motivasi yang akan mengarahkan seseorang dalam melakukan apa yang mereka lakukan. Gunarso 2005 , mengartikan bahwa minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap, individu yang berminat terhadap suatu obyek akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau mendapatkan objek tersebut. 35 Minat beli merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap obyek yang menunjukkan keinginan konsumen untuk melakukan pembelian Assael, 2008, p.135 dalam Sugianto dan Subagio 2014. Beberapa pengertian dari minat beli Setyawan dan Ihwan, 2004, p.128 dalam Sugianto dan Subagio 2014 adalah sebagai berikut: a. Minat beli mengindikasikan seberapa jauh seorang mempunyai kemauan untuk membeli. b. Minat beli menunjukkan pengukuran kehendak seseorang dalam membeli. c. Minat beli berhubungan dengan perilaku membeli yang terus menerus. Ferdinand 2002:129 dalam Sugianto dan Subagio 2014, minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator- indikator sebagai berikut : a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk. b. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain. c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk prefrensinya. 36 d. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat – sifat positif dari produk tersebut.

B. Penelitian Sebelumnya

“Analisis Experiential Marketing dan loyalitas pelanggan jasa wisata ” Rohmat Dwi Jatmiko Universitas Muhammadiyah MalangFakultas Ekonomi dan bisnis. Experiential marketing menurut Alma 2011 konsumen yang memperoleh pengalaman yang mengesankan selama menikmati jasa suatu perusahaan, tidak hanya akan menjadi konsumen yang loyal tetapi juga bersedia menyebarkan informasi mengenai produk perusahaan secara word of mouth. Objek populasi yang diteliti adalah usia remaja lebih khusus adalah remaja tingkat SMA dan mahasiswa yang berkunjung ketamana rekreasi Sengkaling Malang. Rumusan masalahnya yaitu apakag experiential marketing berpengaruh terhadap loyalitas pengunjung Taman Rekreasi Sengkaling Malang? Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh simulant dan parsial dimensi experiential marketing terhadap loyalitas pengunjung Taman Rekreasi Sengkaling Malang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Elemen- elemen yang digunakan dalam experiential matkrting ada lima yaitu think berfikir, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI