Analisis Kualitatif Bisfenol A pada Sampel Air
dimana reaktan yang ada sudah semakin berkurang, maka laju reaksi akan melambat.
Orde reaksi peningkatan bisfenol A ditentukan dengan cara membuat kurva regresi antara konsentrasi dengan kadar bisfenol A yang terkandung dalam
air. Orde reaksi dipilih berdasarkan linearitas yang paling baik antara kurva orde reaksi 0, 1, dan 2.
Tabel XIII. Linearitas peningkatan kadar bisfenol A dalam sampel air replikasi I berdasarkan orde
Orde 0 Orde 1
Orde 2 Perlakuan
0,9500 0,9873
0,9767 Kontrol
0,7071 0,7071
0,7071
Tabel XIII. Linearitas peningkatan kadar bisfenol A dalam sampel air replikasi II berdasarkan orde
Orde 0 Orde 1
Orde 2 Perlakuan
0,9599 0,9935
0,9924 Kontrol
0,7071 0,7071
0,7071
Perhitungan yang telah dilakukan baik pada replikasi I maupun pada replikasi II didapatkan hasil kurva regresi pada orde 1 mempunyai linearitas yang
paling baik dibandingkan orde 0 maupun orde 2. Oleh sebab itu dipilih orde 1 sebagai orde laju reaksi peningkatan bisfenol A dalam air. Dengan diketahuinya
laju reaksi peningkatan bisfenol A dalam air, maka bisa dilakukan perhitungan peningkatan bisfenol A dalam air setiap harinya baik pada perlakuan maupun pada
kontrol. Laju peningkatan bisfenol A setiap harinya pada air menurut orde 1 dituliskan pada tabel XIV dan XV. Namun pada sampel kontrol tidak bisa dilakukan
perhitungan seberapa besar kenaikan bisfenol A setiap harinya karena hanya hari ke 28 saja yang terdeteksi kadarnya.
Tabel XIV. Laju peningkatan bisfenol A setiap hari menurut orde 1 replikasi I
Laju peningkatan bisfenol A µgmL.hari
perlakuan 0,0588
kontrol -
Tabel XV. Laju peningkatan bisfenol A setiap hari menurut orde 1 replikasi II
Laju peningkatan bisfenol A µgmL.hari
perlakuan 0,0573
kontrol -