tersebut digojog dan disaring menggunakan kertas Whatman organik dan di degassing selama 15 menit.
4. Injeksi sampel ke dalam KCKT Sebanyak 20 µL sampel hasil pemekatan dan telah disaring dengan
milipore serta diawaudarakan selama 15 menit diinjeksikan ke sistem KCKT fase terbalik dengan detektor yang telah diatur pada panjang gelombang, flow rate, dan
fase gerak yang didapat dari optimasi metode. Hasil yang didapatkan berupa luas area kromatogram dari sampel. Kadar
bisfenol A dalam sampel dihitung menggunakan persamaan kurva baku y = bx + a yang didapatkan saat optimasi dan validasi metode.
G. Analisis Hasil
1. Analisis kualitatif Analisis kualitatif dilakukan dengan membandingkan waktu retensi
t
R
yang didapatkan dalam sampel dengan waktu retensi t
R
senyawa baku. 2. Analisis kuantitatif
Analisis kuantitatif yang dilakukan adalah penetapan kadar bisfenol A dalam sampel air berdasarkan analisis data AUC sampel dan kurva baku
bisfenol A. Data disajikan dalam bentuk rata – rata ± SD bisfenol A dalam
sampel air dengan satuan µgmL, kemudian dibandingkan dengan batas maksimal kadar bisfenol A yang boleh dikonsumsi oleh manusia.
32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh paparan sinar matahari terhadap kadar bisfenol A yang terkandung dalam air dan dibandingkan
dengan kontrol yang tidak diberi perlakuan paparan sinar matahari. Air yang diteliti dalam penelitian ini merupakan air yang ditempatkan di botol polikarbonat PC
dimana botol polikarbonat mengandung senyawa bisfenol A yang digunakan sebagai bahan baku pembentuk polimernya Messey, 2004. Bisfenol A diketahui
menyebabkan dampak negatif bagi manusia seperti menurunnya jumlah produksi sperma harian yang berkorelasi dengan penurunan fertilitas pada penelitian yang
dilakukan pada mencit jantan Al-Hisayat, Darmani, Elbetieha, 2002. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh bisfenol A membuat beberapa
lembaga kesehatan dunia menetapkan batas konsumsi harian bisfenol A atau tolerable daily intake
TDI, seperti Kanada sebesar 0,025 mgKgBB.hari Health Canada, 2008, di Eropa 0,01 mgKgBB.hari SCF, 2012, 0,05 mgKgBB.hari
EFSA, 2006. Adanya batas konsumsi harian bisfenol A mendorong peneliti untuk mengetahui apakah ada pengaruh sinar matahari, dimana sinar matahari di
Indonesia mempunyai intensitas yang cukup tinggi, bisa menyebabkan berpindah atau bermigrasinya senyawa bisfenol A dari botol polikarbonat ke dalam air
melebihi batas ketentuan dari lembaga-lembaga kesehatan dunia. Tidak sedikit masyarakat masih menggunakan botol polikarbonat sebagai wadah penyimpanan
air. Terlebih masyarakat yang sering beraktivitas luar ruangan, yang dapat