6
BAB II KAJIAN TEORI
A. Metode Mengajar
1. Pengertian Metode mengajar
Menurut Degeng dalam buku perencanaan pembelajaran bahwa pengajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian
ini secara implisit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran
yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada.
Sedangkan menurut Abdul Majid pengajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam membimbing,
membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar.
Dalam kontek pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan
pendekatan dan metode pengajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi
Hamzah B. Uno, Perencanaan pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2010, h. 2.
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011, h. 16.
6
7
waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Ranah tujuan pembelajaran terdiri dari kognitif, afektif, dan psikomotor. Tujuan yang bersifat umum sering mencakup ketiga ranah
tersebut. Setiap ranah tersebut memiliki tingkatan dari yang terendah sampai yang tertinggi. Menurut Taxonomi Bloom ranah tujuan tersebut
adalah: 1
Kognitif meliputi: a
Pengetahuan, lebih menitikberatkan pada kemampuan mengetahui, atau untuk mengingat sesuatu.
b Pemahaman,lebih menekankan pada kemampuan menterjemahkan,
atau memahami. c
Penerapan, lebih menekankan pada kemampuan membuat, mengerjakan atau menggunakan teori atau rumus.
d Analisis, lebih menekankan pada kemampuan mengkaji,
menguraikan, membedakan, mengidentifikasi dan seterusnya. e
Sintesis, lebih menekankan pada kemampuan menggabungkan, mengelompokkan, menyusun, membuat rencana, program dan
seterusnya. f
Evaluasi, lebih menekankan pada kemampuan menilai berdasarkan norma atau kemampuan menilai pekerjaan sesuatu.
2 Afektif meliputi:
a Penerimaan, lebih menekankan pada kemampuan peka, atau
kemampuan menerima. b
Partisipasi, lebih menekankan pada turut serta pada sesuatu kegiatan dan kerelaan hati.
c Penilaian dan penentuan sikap, lebih menekankan pada
menentukan sikap.
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012, cet. 9, h. 17.