25
3. Tabulating, setelah peneliti melakukan skoring, maka tahap
selanjutnya yaitu melakukan tabulating yang diolah dalam bentuk distribusi frekuensi yang dilengkapi presentase dengan menggunakan
rumus: P = F
100 N
Keterangan: P = Presentase
F = Frekuensi jawaban responden N = Number of Cases Banyaknya Individu
5
E. Tekhnik Analisis Dan Interpretasi Data
Analisis data yang digunakan peneliti adalah menggunakan korelasi. Untuk mencari nilai antara variabel x dan variabel y dan juga mengetahui
apakah ada hubungan antara kedua variabel tersebut termasuk hubungan yang erat, cukup, lemah maka penulis menggunakan rumus “r” product Moment.
Adapun rumus tersebut adalah sebagai berikut:
r
xy
=
∑ ∑ ∑ √{ ∑
∑ }{ ∑
∑ }
Keterangan:
r
xy
: angka indeks korelasi “r” product moment N : Number of cases
∑ xy : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan y ∑ x : Jumlah seluruh skor x
∑ y : Jumlah seluruh skor y
Setelah proses perhitungan digunakan maka tahap selanjutnya adalah membandingkan antara hasil perhitungan product moment ro dengan nilai
5
Ibid., h. 43
26
tabel product moment rl. Perbandingan ini berfungsi untuk mengetahui terlebih dahulu mencari derajat bebasnya db atau degrees of freedom df,
untuk mencari degrees of freedom df digunakan dengan angka indeks korelasi “r” product moment tersebut di bawah ini:
Tabel 2 Rentang Nilai Besarnya product Moment
Besarnya “r” Produt
Moment Interpretasi
0,00-0,20
0,20-0,40
0,40-0,70
0,70-0,90
0,90-1,00 Antara Variabel X dan variabel y memang terdapat korelasi
itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan dianggap tidak ada korelasi antara variabel X
dengan variabel Y. Antara variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang
sedang atau cukup. Antara variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi. Antara Variabel X dan Variabel terdapat korelasi yang
sangat kuat atau sangat tinggi.
6
Kemudian memberikan interpretasi dengan menggunakan tabel nilai dengan rumus:
df = N – nr
Keterangan: Df
= degrees of freedom N
= Number of cases nr
= Banyaknya variabel yang dikorelasikan Setelah itu hasilnya dicocokkan dengan nilai koefisien korelasi “r”
product moment baik pada taraf signifikasi 5 ataupun pada taraf 1
6
Ibid., h.193.