Pemilihan Metode Mengajar Yang Tepat

14 perubahan didalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan dan sebagainya”. 14 Adapun menurut Mustaqim proses belajar adalah “suatu aktivitas yang menuju kea rah tujuan tertentu”, untuk mencapai tujuan itu perlu adanya faktor-faktor yang perlu di perhatikan, misalnya saja faktor bimbingan. Dan belajar adalah usaha untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi- kondisi atau situasi-situasi disekitar kita. Dalam menyesuaikan diri itu termasuk mendapatkan kecekatan-kecekatan pengertian-pengertian yang baru, dan sikap-sikap yang baru. 15 Prestasi belajar Menurut Tohirin, Apa yang telah di capai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar. 16 Adapun menurut Nana Sudjana dalam bukunya yang berjudul Penilaian Hasil Proses Belajar mengajar, memberikan pengertian tentang prestasi belajar “sebagai kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima peng alaman belajarnya”. 17 Hasil belajar siswa atau prestasi belajar siswa akan diperoleh setelah siswa menempuh proses atau pengalaman belajarnya. Pengalaman belajar learning experience merupakan suatu proses kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Proses kegiatan belajar mengajar sangat di pengaruhi oleh alternatif metode mengajar yang digunakan guru. 18 Pencapaian prestasi belajar atau hasil belajar siswa, merujuk kepada aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Oleh karna itu, ketiga aspek tersebut juga harus menjadi indikator prestasi belajar. Adapun tipe prestasi belajar Adalah sebagai berikut: 1 Tipe prestasi belajar bidang kognitif mencakup: a. Tipe prestasi belajar pengetahuan hafalan. b. Tipe prestasi belajar pemahaman. c. Tipe prestasi belajar analisis. d. Tipe prestasi belajar sintesis. 14 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rieneka Cipta, 1997, h. 49. 15 Mustakim, Abdul Wahib, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rienka Cipta, 2010, h. 61. 16 Tohirin, Psikilogi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008, h.151. 17 Siti Sa’diah, “Manfaat Program ekstrakurikuler terhadap Prestasi belajar siswa”, Skripsi, Pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2003, h. 23. 18 Masitoh, Laksmi Dewi, Strategi Pengajaran, op. cit, h. 116. 15 e. Tipe prestasi belajar evaluasi. 2 Tipe prestasi belajar bidang afektif Bidang afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Sikap seseorang bisa diramalkan perubahan-perubahannya, apabila seseorang telah menguasai bidang kognitif tingkat tinggi. Ada kecenderungan bahwa prestasi belajar bidang afektif kurang mendapat perhatian dari guru. Tipe prestasi belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku, atau perhatian terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman, kebiasaan belajar, dan lain-lain. Meskipun bahan pelajaran berisikan bidang kognitif, tetapi bidang afektif harus menjadi bagian integral dari bahan tersebut, dan harus tampak dalam proses belajar dan prestasi belajar yang dicapai. 3 Tipe prestasi belajar bidang psikomotor Tipe prestasi belajar psikomotor selalu berhubungan satu sama lain. Seseorang siswa yang berubah tingkat kognisinya sebenarnya dalam kadar tertentu telah berubah pula sikap dan prilakunya. Dalam praktik belajar mengajar di sekolah-sekolah termasuk madrasah dewasa ini, tipe-tipe prestasi belajar kognitif cenderung lebih dominan dari tipe-tipe afektif dan psikomotor. Misalnya, seseorang siswa secara kognitif evaluasi kognitifnya dalam mata pelajaran shalat baik, tetapi dari segi afektif dan psikomotor kurang bahkan jelek, karena banyak di antara mereka yang tidak bisa mempraktikkan gerakan-gerakan shalat secara baik. 19

2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar