15
e. Tipe prestasi belajar evaluasi.
2 Tipe prestasi belajar bidang afektif
Bidang afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Sikap seseorang bisa diramalkan perubahan-perubahannya, apabila seseorang telah
menguasai bidang kognitif tingkat tinggi. Ada kecenderungan bahwa prestasi belajar bidang afektif kurang mendapat perhatian dari guru.
Tipe prestasi belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku, atau perhatian terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar,
menghargai guru dan teman, kebiasaan belajar, dan lain-lain. Meskipun bahan pelajaran berisikan bidang kognitif, tetapi bidang afektif harus
menjadi bagian integral dari bahan tersebut, dan harus tampak dalam proses belajar dan prestasi belajar yang dicapai.
3 Tipe prestasi belajar bidang psikomotor
Tipe prestasi belajar psikomotor selalu berhubungan satu sama lain. Seseorang siswa yang berubah tingkat kognisinya sebenarnya dalam
kadar tertentu telah berubah pula sikap dan prilakunya. Dalam praktik belajar mengajar di sekolah-sekolah termasuk madrasah dewasa ini,
tipe-tipe prestasi belajar kognitif cenderung lebih dominan dari tipe-tipe afektif dan psikomotor. Misalnya, seseorang siswa secara kognitif
evaluasi kognitifnya dalam mata pelajaran shalat baik, tetapi dari segi afektif dan psikomotor kurang bahkan jelek, karena banyak di antara
mereka yang tidak bisa mempraktikkan gerakan-gerakan shalat secara baik.
19
2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan indikator keberhasilan yang telah dicapai setelah proses belajar mengajar berlangsung, keberhasilan yang di capai
dalam belajar di pengaruhi oleh beberapa faktor yang timbul dari diri sendiri, dan semua faktor itu saling mempengaruhi antara satu dengan
lainnya. Menurut M. Alisuf Sabri faktor yang dapat mempengaruhi hasil
19
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, op, cit, h.151.
16
belajar siswa di sekolah di di bagi dalam dua bagian yaitu faktor internal dan faktor eksternal siswa.
1 Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa, yaitu faktor lingkungan dan faktor instrumental. a. Faktor lingkungan
siswa yaitu: Faktor lingkungan alamnon sosial dan faktor lingkungan sosial. Yang termasuk faktor lingkungan non sosialalami ini ialah
seperti: Keadaan suhu, kelembaban udara, waktu pagi, siang, malam, tempat gedung sekolah, dan sebagainya. Faktor lingkungan sosial baik
berwujud manusia dan presentasinya termasuk budayanya akan mempengaruhi proses dan hasil belajar.b. Faktor instrumental terdiri
dari gedungsarana fisik kelas, saranaalat pengajaran, media pengajaran, guru dan kurikulummateri pelajaran serta strategi belajar
mengajar yang di gunakan akan mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.
20
2 Faktor Internal
Faktor internal faktor dari dalam adalah kondisi individu atau anak yang belajar itu sendiri. Faktor individu dapat dibagi menjadi dua
bagian: a
Kondisi fisiologis anak: Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan capai, tidak dalam
keadaan cacat jasmani, seperti kakinya atau tangannya karena ini akan menggangu kondisi fisiologis, dan sebagainya, akan sangat
membantu dalam proses dan hasil belajar. b
Kondisi psikologis: Faktor psikologis yang diangggap utama dalam mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah minat,
kecerdasan, bakat dan motivasi. Minat sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar. Kalau seseorang tidak berminat untuk
mempelajari sesuatu, ia tidak dapat diharapkan akan berhasil
20
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, cet. 2, h. 59.
17
dengan baik. Sebaliknya, kalau seseorang mempelajari sesuatu dengan minat, maka hasil yang diharapkan akan lebih baik.
21
Syaiful Bahri juga mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ke dalam dua bagian yaitu:
1 Faktor dari dalam diri pelajar, terdiri dua kelompok yaitu:
a. Faktor-faktor alami, seperti keadaan cuaca, suhu, udara, dan
lain sebagainya. b.
Faktor-faktor sosial seperti, suasana ribut yang dapat menggangu konsentrasi belajar.
2 Faktor-faktor dari luar diri pelajar, terdiri dari dua kelompok yaitu:
a. Faktor pisiologis, seperti kondisi pisiologis dan kondisi panca
indra. b.
Faktor psikologis, seperti, minat, bakat, kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognitif.
22
Minat sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar. Kalau seseorang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu, ia tidak dapat
diharapkan akan berhasil dengan baik dalam mempelajari hal tersebut. Sebaliknya, kalau seseorang mempelajari sesuatu dengan minat, maka
hasil yang diharapkan akan lebih baik. Kecerdasan memegang peranan besar dalam menentukan berhasil tidaknya seseorang mempelajari sesuatu
atau mengikuti sesuatu program pendidikan. Kecerdasan seseorang biasanya dapat diukur dengan menggunakan alat tertentu. Hasil dari
pengukuran kecerdasan biasanya dinyatakan dengan angka yang menunjukkan perbandingan kecerdasan yang terkenal dengan sebutan
intelligence Quotient IQ. Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, penemuan-penemuan
penelitian bahwa hasil belajar pada umumnya meningkat jika motivasi untuk belajar bertambah. Oleh karena itu, meningkatkan motivasi belajar
anak didik memegang peranan penting untuk mencapai hasil belajar yang
21
Abu Ahmadi, Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar mengajar, op. cit, h. 106.
22
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka cipta, 2002, h. 142.