Deskripsi Perkara Cerai Talak di Pengadilan Agama Batusangkar Tahun

Gambar 1. Grafik Perkara Cerai Talak Tahun 2014 Perbulan Dari grafik di atas, terlihat perkara masuk cerai talak yang paling banyak terjadi pada bulan Agustus, dan yang paling sedikit terjadi pada bulan Desember. Berdasarkan grafik perkara cerai talak ini, dapat disimpulkan bahwa perkara cerai talak yang masuk pada tahun 2014 di Pengadilan Agama Batusangkar sebanyak 136 perkara. Hal ini bisa dilihat dari penjumlahan perkara masuk warna biru perbulan. Jika ditambahkan dengan sisa dari perkara cerai talak tahun lalu maka perkara cerai talak yang ditangani Pengadilan Agama pada tahun 2014 adalah 156 perkara. Pada setiap bulan terdapat perkara yang masuk warna biru, dan terdapat perkara yang putus warna merah. Pada bulan Januari perkara yang masuk adalah 13 perkara ditambah dengan sisa perkara tahun lalu maka perkara cerai talak yang ditangani pada bulan Januari adalah 33 perkara. Pada bulan Januari perkara yang putus sekitar 9 perkara, sehingga jumlah perkara cerai talak yang bersisa pada bulan januari adalah 24 perkara warna hijau. Sisa 24 perkara ini kemudian ditambahkan dengan jumlah perkara yang masuk pada bulan Februari untuk 5 10 15 20 25 30 35 Masuk Putus Sisa melihat jumlah perkara yang ditangani pengadilan pada bulan Februari, begitulah seterusnya. Berdasarkan grafik di atas, terlihat perkara cerai talak yang ditangani PA Batusangkar selama tahun 2014 adalah 156 perkara, dan perkara cerai talak putus pada tahun 2014 adalah 145 perkara 92.9. Perkara yang tersisa pada tahun 2014 adalah 11 perkara 7.1. Terdapat penurunan sisa perkara kalau dibandingkan dari tahun sebelumnya yang bersisa 20 perkara. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, ditemukan dua alasan yang sangat dominan yang dapat menyebabkan para pihak mengajukan perceraian. Pertama, disebabkan tidak adanya tanggug jawab dari pasangannya. Kedua, tidak ada keharmonisan dalam rumah tangganya. 29

C. Gambaran Umum Proses Ikrar Talak

Tata cara pengucapan ikrar talak diatur dalam pasal 70, 71, dan 72 UU No. 7 Tahun 1989 yang kini telah dirubah menjadi UU No. 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua menjadi UU No. 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama. Dalam pasal 70 ayat 3 UU No. 7 Tahun 1989 kini telah dirubah menjadi UU No. 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua menjadi UU No. 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama tersebut, ditegaskan bahwa, pelaksanaan ikrar talak baru dapat dijalankan setelah penetapan permohonan cerai talak memperoleh kekuatan hukum tetap. Tujuannya disamping memenuhi tuntutan asas peradilan yang 29 Data sebab perceraian tahun 2014. sederhana, dan cepat, sekaligus memberi kepastian kepada pihak suami isteri untuk menempuh jalan dan kehidupan baru, terutama kepada pihak istri yang sangat penting artinya, agar dia tidak berada dalam “kalmullqat” yakni dalam keadaan terombang-ambing yang berkelamaan. 30 Hal ini sangat tidak dikehendaki ajaran Islam seperti yang diperingatkan dalam Qs. An-Nisa 4 :129. Dalam memberikan putusan, hakim harus mengadili seluruh petitum dalam permohonan dan tidak boleh mengadili lebih dari yang diminta dalam petitum pasal 178 HIRpasal 189 R.Bg, kecuali Undang-Undang menentukan lain. Hal tersebut dimaksudkan untuk terwujudnya perceraian yang adil dan ihsan, di samping untuk terwujudnya peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya ringan. Putusan hakim mengabulkan permohonan cerai talak tersebut harus berbentuk “PUTUSAN” dengan amar berjudul “MENETAPKAN”, kecuali jika ada amar yang bersifat kondemnatoir, maka amar berjudul “MENGADILI”. 31 Ketika putusan telah berkekuatan hukum tetap, pihak suami tidak serta merta langsung bisa mengucapkan talaknya di persidangan. Dalam praktek ikrar talak yang terjadi dalam persidangan di Pengadilan Agama Batusangkar, sebelum pihak suami mengikrarkan talaknya, ia akan ditanyai tentang kewajiban yang dibebankan kepadanya ketika timbul perceraian. 30 M. Yahya Harahap, Kedudukan Kewenangan dan Acara Peradilan Agama UU No. 7 tahun 1989, Jakarta: Pustaka Kartini, 1997, h. 248. 31 Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata Pada Pengadilan Agama, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005 , h. 219. Ketika suami mengatakan belum mampu mencukupi kewajiban yang dibebankan kepadanya, maka hakim berdasarkan ijtihadnya akan menunda sidang sampai suami tersebut telah mampu untuk membayarkan kewajibannya. 32 Namun apabila pada saat sidang ikrar talak tersebut suami telah membawa kewajibannya, maka persidangan ikrar talak dapat dilaksanakan. 33 Dalam sidang tersebut, suami atau wakilnya yang diberi kuasa khusus dalam suatu akta otentik untuk mengucapkan ikrar talak, mengucapkan ikrar talak yang dihadiri oleh isteri atau kuasanya. Jika isteri telah dipanggil secara patut dan sah, tetapi tidak datang menghadap sendiri dan tidak pula mengirim wakilnya, maka suami atau wakilnya mengucapkan ikrar talak tanpa hadirnya isteri atau wakilnya. Jika suami telah dipanggil dengan patut dan sah untuk mengucapkan ikrar talaknya di depan sidang, tetapi tidak datang menghadap sendiri dan tidak pula mengirimkan wakilnya, maka kedepannya diberikan tenggang waktu selama 6 bulan terhitung sejak tanggal hari sidang penyaksian ikrar talak tersebut. Jika dalam waktu 6 bulan suami tidak datang lagi untuk melaporkan diri bahwa ia akan mengucapkan ikrar talak, maka gugurlah kekuatan putusan tersebut, dan perceraian tidak dapat diajukan lagi berdasarkan alasan yang sama. 34 32 Wawancara Pribadi dengan Yusnizar Hakim Pengadilan Agama Batusangkar di ruang hakim. Batusangkar, 17 Maret 2015. 33 Wawancara Pribadi dengan Efrizal Wakil KetuaHakim Pengadilan Agama Batusangkar di ruang wakil ketua. Batusangkar. 17 Maret 2015. 34 Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata Pada Pengadilan Agama, h. 220. Dalam hal di atas, maka hakim membuat “Penetapan” yang isinya menyatakan bahwa tenggang waktu untuk mengucapkan ikrar talak habis dan kekuatan putusan telah gugur. Penetapan tersebut dicatat dalam berita register induk perkara yang bersangkutan. Jika dalam tenggang waktu 6 bulan tersebut, suami kemudian melaporkan diri bahwa ia tetap bermaksud untuk mengucapkan ikrar talak, maka Pengadilan Agama dapat membuka sidang lagi guna penyaksian ikrar talak dimaksud dengan memanggil suami isteri atau wakilnya. Sidang penyaksian ikrar talak terbuka untuk umum. Dalam sidang tersebut, suami mengucapkan ikrar talak. Panitera mencatat segala hal ihwal yang terjadi dalam sidang penyaksian ikrar talak ini dalam Berita Acara Persidangan. 35 Hakim membuat “Penetapan” yang isinya “Menetapkan” perkawinan antara pemohon dengan termohon putus karena perceraian. 36 35 Ibid, h. 220-221. 36 Ibid, h. 221.