Data Penelitian Metode Penelitian

populasi diberi peluang yang sama untuk ditugaskan menjadi anggota sampel. 12 Untuk mewakili hakim yang ada, penulis memilih seorang hakim pria, seorang hakim wanita, dan hakim yang berjabatan sebagai ketua di Pengadilan tersebut, yang penunjukkannya diserahkan kepada Ketua Pengadilan Agama Batusangkar. c. Studi Dokumenter Studi documenter adalah cara mengumpulkan data melalui penanggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalilhukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penyelidikan. 13 Studi dokumenter ini bertujuan untuk mengumpulkan data perceraian khususnya cerai talak selama 2014. d. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan mencari konsepsi- konsepsi, teori- teori, pendapat, atau penemuan yang berhubungan erat dengan pokok permasalahan. Kepustakaan berupa peraturan perundangan, karya ilmiah para sarjana, laporan lembaga, dan lain- lain sumber. 14

5. Metode Analisis Data

Dalam menganalisa data yang telah terkumpul penulis menggunakan metode analisis kualitatif. Dalam kamus Oxford Quality diartikan sebagai How 12 Ben Ahmad Soebani, Metode Penelitian, Bandung: Pustaka Setia, 2008, h. 177. 13 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2007, h. 141. 14 Khudzaifah Dimyati dan Kelik Wardiono, Metode Penelitian Hukum, Surakarta: UMS Press, 2004, h. 47. good or bad. 15 Analisis kualitatif adalah suatu cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif analisis, yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis serta lisan dan juga perilaku yang nyata diteliti sebagai sesuatu yang utuh. 16 Dalam skripsi ini, yang dianalisis adalah praktek pembayaran nafkah iddah dan mut’ah di persidangan. Data-data yang penulis temukan dari dokumen di pengadilan, berupa data statistik perkara, statistik cerai, serta data alasan-alasan perceraian, penulis kelompokkan dalam satu kelompok yang kemudian akan dimasukkan dalam bab 3. Selanjutnya, data hasil wawancara dan kepustakaan, penulis analisis menggunakan analisis kualitatif. Dalam melakukan analisis, penulis kelompokkan teori-teori yang ada tentang permasalahan yang penulis angkat, dari kaedah ushul, hukum positif, dan asas yang ada dalam peradilan. Selanjutnya, teori-teori yang penulis temukan, penulis hubungkan dengan permasalahan tersebut, dilihat dari tujuan adanya praktek tersebut, akibat praktek tersebut, landasan hadirnya praktek tersebut yang dihubungkan dengan tanggapan hakim yang penulis temukan dari hasil wawancara.

E. Review Studi Terdahulu

Dalam melakukan penulisan skripsi ini, penulis telah menemukan beberapa skripsi yang membahas tentang pembayaran nafkah iddah. Berikut skripsi- skripsi yang penulis temukan: 15 Oxford Student’s Dictionary of English, Greet Clarendon Street: Oxford University Press, 2001, h. 519. 16 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 1984, h. 13 Abrokhul Isnaini 107044202957 Jaminan Pelaksanaan Kewajiban Nafkah Iddah di Pengadilan Agama Jakarta Timur, skripsi tahun 2012. Dalam skripsi ini pokok pembahasannya mengenai langkah yang dilakukan Pengadilan Agama Jakarta timur dalam pelaksanaan kewajiban iddah terhadap istri. Perbedaan paling mendasar dari skripsi ini adalah tempat penelitiannya. Kemudian juga mengenai pembahasannya pada skripsi penulis, selain membahas pertimbangan hakim juga membahas korelasi praktek pembayaran nafkah iddah dan mut’ah dengan peraturan, asas yang berlaku pada Pengadilan Agama. Rohmad Heri Tricahyo 109044100035 Pelaksanaan Pembayaran Nafkah Iddah yang Diakibatkan Putusan Pengadilan Agama Cikarang Tahun 2013 skripsi tahun 2014. Dalam skripsi ini pokok pembahasannya adalah proses pelaksanaan pembayaran nafkah iddah, dan pertimbangan yang dilakukan hakim. Sedangkan pada skripsi penulis, perbedaan mendasarnya adalah tempat penelitianya. Kemudian pada skripsi penulis, pokok pembahasannya berada pada korelasi praktek pembayaran nafkah iddah dan mut’ah dengan peraturan, asas yang berlaku pada Pengadilan Agama. Jadi antara skripsi yang penulis angkat berbeda dengan skripsi yang telah ada. Perbedaan mendasarnya adalah tempat penelitianya. Kemudian pada skripsi ini pokok pembahasannya berada pada korelasi praktek pembayaran nafkah iddah dan mut’ah dengan peraturan, asas yang berlaku pada Pengadilan Agama. Korelasi di sini maksudnya adalah apakah peraturan dan asas yang ada mendorong praktek yang terjadi di Pengadilan Agama, atau bertolak belakang dengan praktek yang ada.