Hakikat Strategi Pembelajaran

2. Hakikat Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran berkenaan dengan pendekatan pengajaran dalam mengelola kegiatan pembelajaran untuk menyampaikan materi secara sistematis sehingga kemampuan yang diharapkan dapat dikuasi oleh pebelajar secara efektif dan efisien. Menurut Miarso (2005:530) “strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh pembelajaran dalam suatu sistem pembelajaran, yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran”.

Lebih lanjut Dick & Carey (2005) berpendapat bahwa strategi pembelajaran merupakan satu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk mencapai hasil belajar siswa.

Dick & Carey (2005) menambahkan bahwa strategi pembelajaran memuat lima komponen utama yaitu: (1) aktivitas pembelajaran pendahuluan, (2) penyampaian informasi, (3) partisipasi peserta didik, (4) tes, (5) kegiatan lanjutan.

Selanjutnya Suparman (2001) mendefenisikan strategi pembelajaran sebagai perpaduan dari (1) urutan kegiatan instruksional, (2) cara pengorganisasian materi pengajaran dan peserta didik, (3) peralatan dan bahan, dan (4) waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran. Kedua defenisi yang Selanjutnya Suparman (2001) mendefenisikan strategi pembelajaran sebagai perpaduan dari (1) urutan kegiatan instruksional, (2) cara pengorganisasian materi pengajaran dan peserta didik, (3) peralatan dan bahan, dan (4) waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran. Kedua defenisi yang

Romizowski (1981) juga berpendapat bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu pendekatan menyeluruh yang dapat dibedakan menjadi dua strategi dasar yaitu penjelasan dan penemuan. Kedua strategi ini dapat dipandang sebagai dua ujung yang sejalan dalam suatu kontinum strategi. Hal ini erat sekali kaitannya dengan pendekatan deduktif dimana strategi ini dimulai dengan penyajian informasi mengenai prinsip atau kaidah kemudian diikuti dengan tes penguasaan dan penerapan dalam bentuk contoh, sedangkan inquiri (penemuan) didasarkan pada teori belajar pengalaman yang disebut juga teori belajar pengalaman.

Dimyati & Mudjiono (2006) menjelaskan bahwa untuk mengoptimalkan interaksi antara peserta didik dengan komponen sistem pembelajaran lainnya, tenaga pengajar harus mengkonsistensikan tiap-tiap aspek dari komponen- komponen yang membentuk sistem tersebut dan dapat melakukan hal tersebut dengan berbagai siasat. Kegiatan tenaga pengajar mengupayakan konsistensi antara aspek-aspek dari komponen pembentuk sistem pembelajaran dengan siasat tertentu inilah yang disebut dengan istilah strategi pembelajaran.

Menurut Davies (1981) terdapat lima aspek strategi pembelajaran antara lain: (1) peran efisiensi dan efektivitas, (2) pemilihan metode-metode pembelajaran, (3) struktur pelajaran, (4) persiapan pelajaran, (5) pengaturan- pengaturan pembelajaran. Kelima aspek ini dipandang sebagai komponen- komponen yang diperlukan dalam strategi pembelajaran. Pada setiap tahap dibuat Menurut Davies (1981) terdapat lima aspek strategi pembelajaran antara lain: (1) peran efisiensi dan efektivitas, (2) pemilihan metode-metode pembelajaran, (3) struktur pelajaran, (4) persiapan pelajaran, (5) pengaturan- pengaturan pembelajaran. Kelima aspek ini dipandang sebagai komponen- komponen yang diperlukan dalam strategi pembelajaran. Pada setiap tahap dibuat

Romizowski (1981) menekankan bahwa setiap strategi pembelajaran yang dikembangkan selalu mencerminkan posisi teoritis yang dianut tentang bagaimana seharusnya pembelajaran itu dilaksanakan. Oleh karena itu tenaga pengajar sebagai penyelenggara kegiatan pembelajaran dituntut mampu mengupayakan terjadinya interaksi peserta didik dengan komponen sistem pembelajaran yang lain secara optimal.

Berkaitan dengan hal tersebut Dimyati dan Mudjiono (2006) menjelaskan bahwa untuk mengoptimalisasikan interaksi antara peserta didik dengan komponen sistem pembelajaran lainnya, tenaga pengajar harus mengkonsistenkan tiap-tiap aspek dari komponen yang membentuk sistem tersebut, tenaga pengajar dapat melakukan hal tersebut dengan berbagai siasat. Kegiatan tenaga pengajar mengupayakan konsistensi antara aspek-aspek dari komponen pembentuk sistem pembelajaran.

Selanjutnya Reigeluth (1983) membagi strategi pembelajaran menjadi tiga bagian yaitu (1) strategi pengorganisasian pembelajaran yang merupakan metode untuk mengorganisasikan isi dari mata pelajaran yang akan diajarkan, (2) Strategi penyampaian pembelajaran yaitu berupa metode untuk menyampaikan mata pelajaran, dan (3) strategi pengelolaan pembelajaran yaitu berupa metode untuk mengambil keputusan berkaitan dengan komponen-komponen strategi Selanjutnya Reigeluth (1983) membagi strategi pembelajaran menjadi tiga bagian yaitu (1) strategi pengorganisasian pembelajaran yang merupakan metode untuk mengorganisasikan isi dari mata pelajaran yang akan diajarkan, (2) Strategi penyampaian pembelajaran yaitu berupa metode untuk menyampaikan mata pelajaran, dan (3) strategi pengelolaan pembelajaran yaitu berupa metode untuk mengambil keputusan berkaitan dengan komponen-komponen strategi

Tabel 2.1 Komponen Strategi Pembelajaran

Urutan Kegiatan No

Media Waktu Pembelajaran

Metode

Deskripsi singkat

1 Pendahuluan Relevansi