Teknik dan Alat Pengumpulan Data

G. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar kewirausahaan dan teknik non tes digunakan untuk mendapatkan data motif berprestasi siswa.

1. Instrumen Penelitian

a. Tes Hasil Belajar Kewirausahaan

Tes hasil belajar adalah tes yang dipergunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang diberikan oleh guru kepada murid-muridnya, dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan hal ini, maka untuk memperoleh data hasil belajar kewirausahaan siswa digunakan tes hasil belajar. Bentuk tes hasil belajar yang digunakan adalah bentuk tes pilihan berganda (multiple choise) dan observasi lapangan. Tes hasil belajar kewirausahaan yang diberikan terdiri dari 40 butir soal pilihan berganda, mencakup kawasan kognitif menurut Bloom yaitu aspek

pengetahuan (C 1 ), pemahaman (C 2 ), penerapan (C 3 ), dan analisis (C 4 ). Setiap jawaban yang benar diberi skor 1 (satu), dan jawaban yang salah diberi skor 0 (nol). Untuk lebih jelasnya aspek-aspek yang diukur dapat dilihat pada Tabel 3.5 sebagai berikut:

Tabel 3.5 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Kewirausahaan

Kompootensi Dasar (KD)

Aspek yang dinilai 3.2. Menganalisis

Jlh aspek-aspek

Indikator

C 1 C 2 C 3 C 4 perencanaan usaha

Pelayanan prima

Promosi dan Merencanakan Promosi

- 11 10 2 Perencanaan usaha

Teknik menjual

13 - 14 3 yang dianalisis aspek

Seni menjual

17 - 19 18 3 pemasaran

Kepuasan pelanggan

Melakukan negoisasi

Saluran dan jaringan distribusi

25 31 - 26 3

Penetapan harga

Penetapan harga jual

C 1 = Pengenalan ; C 2 = Pemahaman; C 3 = Aplikasi ; C 4 = Analisis (Soal lengkap disajikan pada lampiran 7, kunci jawaban disajikan pada lampiran

8 dan kunci jawaban pada lampiran 9).

b. Angket Motif Berprestasi

Angket motif berprestasi siswa dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kecenderungan klasifikasi berupa motif berprestasi tinggi dan motif berprestasi rendah siswa pada setiap kelompok subjek penelitian. Dalam angket motif berprestasi ini tidak ada jawaban yang benar ataupun yang salah, setiap siswa akan memberikan jawaban yang berbeda dan yang paling penting adalah dijawab dengan sikap jujur.

Untuk menentukan skala motif berprestasi siswa, digunakan skala Likert dengan tujuan menjaring data yang terdiri dari: (1) Berusaha unggul, (2) Menyelesaikan tugas dengan baik (3) Rasional dalam meraih keberhasilan (4) Menetapkan dan mencapai sasaran yang menantang (5) Menerima tanggung jawab pribadi untuk sukses (6) Menyukai situasi pekerjaan dengan tanggung jawab pribadi unpan balik dan resiko. Adapun kisi-kisi instrumen tes motif berprestasi yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut ini:

Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Tes Motif Berprestasi

Nomor Soal No

Indikator Jumlah

Positif

Negatif

1. Berusaha Unggul

6 Menyelesaikan tugas dengan

Rasional dalam meraih

4 Menyukai tantangan

6 Menerima tanggung jawab

8 pribadi untuk sukses

Meyukai situasi pekerjaan

6 dengan tanggung jawab pribadi,

6 dan umpan balik dan resiko Jumlah

2. Uji Coba Instrumen

Sebelum dilakukan penelitian yang sesungguhnya dengan menggunakan instrumen penelitian yang telah disusun, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen penelitian. Tujuan dari pelaksanaan uji coba adalah untuk mengetahui sejauhmana suatu alat mampu mengukur apa yang hendak diukur tersebut, handal (reliabel) dan dapat dipercaya. Uji coba instrumen tes hasil belajar kewirausahaan dilakukan untuk mengetahui validitas, indeks kesukaran, daya pembeda dan reliabilitas.

Menurut Sibuea (1992) untuk menjamin kesahihan isi (content validity) instrumen observasi dilakukan melalui analisis rasional yaitu berdiskusi dengan beberapa ahli (expert judgement) . Sedangkan untuk menguji keterandalan instrumennya dihitung dengan menggunakan obeserver agreement (kesepakatan pengamat). Instrumen Penelitian (Lampiran 16 dan lampiran 30) ini diujicobakan pada siswa kelas XII di bidang keahlian dan program keahlian yang sama serta sekolah yang sama pula.

Untuk menguji validitas tes hasil belajar digunakan rumus point biserial (Djaali & Mulyono, 2008:90), sedangkan untuk mencari validitas angket digunakan product moment (Arikunto, 2003:72). Setelah r hitung diperoleh, lalu dikonversikan ke dalam koefisien korelasi yang terdapat dalam tabel harga kritik product moment ( r tabel ), dengan taraf signifikan 5 %. Jika r hitung > r tabel maka butir soal tersebut valid.

Untuk mencari keterandalan (reliabilitas) instrumen tes digunakan rumus Spearman-Brown dan untuk reliabilitas angket digunakan rumus Alpha

(Arikunto, 2003:100). Hasil yang diperoleh dari perhitungan tersebut kemudian dikonversikan pada batasan sebagai berikut : (1) reliabilitas rendah (0,00-0,40); (2) reliabilitas sedang (0,41-0,70); (3) reliabilitas tinggi (0,71-0,90) dan (4) reliabilitas sangat tinggi (0,91-1,00).

Setelah validitas dan reliabilitas butir instrumen diperoleh, selanjutnya dicari taraf kesukaran (Anas Sudijono, 2003:) 372, kemudian hasil yang diperoleh dikonversikan pada batasan: (a) jika P  0,30 kategori terlalu sukar; (b) jika 0,30 < P < 0,70 kategori sedang; (c) jika P  0,70 kategori terlalu mudah.

Setelah diperoleh taraf kesukaran pada setiap item maka kemudian dilanjutkan dengan mencari daya beda (Arikunto, 2003:218). Kemudian hasil yang diperoleh dikonversikan pada batasan yang diajukan : (a) jika D > 0,70 kategori sangat baik; (b) jika 0,40 < D < 0,70 kategori baik; (c) jika 0,20 < D < 0,40 kategori sedang; dan (d) jika D < 0,20 kategori tidak baik

3. Hasil Uji Coba Instrumen

Tes hasil belajar disusun sebanyak 43 butir soal pilihan berganda kemudian diuji cobakan pada 33 orang siswa yang bukan termasuk sampel perlakuan penelitian.

a. Validitas

Untuk menguji validitas tes hasil belajar digunakan rumus point biserial dan angket motif berprestasi digunakan rumus product moment . Untuk menafsirkan keberartian harga tersebut dikonsultasikan dengan harga kritik r Untuk menguji validitas tes hasil belajar digunakan rumus point biserial dan angket motif berprestasi digunakan rumus product moment . Untuk menafsirkan keberartian harga tersebut dikonsultasikan dengan harga kritik r

Berdasarkan analisis tes hasil belajar diperoleh 40 butir soal yang valid dan 3 butir soal yang tidak valid. Dengan demikian butir soal yang telah dinyatakan valid akan digunakan untuk menjaring data hasil belajar kewirausahaan. (perhitungan lengkap pada lampiran 11)

Sedangkan untuk angket motif berprestasi terdapat 38 butir yang valid. (perhitungan lengkap pada lampiran 17)

b. Reliabilitas

Reliabilitas tes hasil belajar dihitung dengan menggunakan rumus Spearman-Brown berikut dan memperoleh reliabilitas tes sebesar 0,859. Koefisien reliabilitas hitung r 11 = 0,859 berada antara 0,859 sampai dengan 1,00 maka koefisien reliabilitas tes ini tergolong sangat tinggi, yang berarti bahwa realibilitas (signifikansi) item soal tersebut adalah tinggi sehingga layak digunakan sebagai alat pengumpul data. (perhitungan lengkap pada lampiran 12).

Sedangkan untuk angket motif berprestasi menggunakan rumus Alpha Cronbach , dan diperoleh hasil sebesar 0,91 tergolong reliabilitas tinggi. (perhitungan lengkap pada lampiran 18).

c. Indeks Kesukaran

Indeks kesukaran adalah angka yang menunjukkan tingkat kesukaran tiap butir soal. Butir soal yang dinyatakan baik adalah butir soal yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Dari 40 butir soal yang sudah valid, terdapat 6 butir soal yang dengan tingkat kesukaran mudah dan 2 butir soal tingkat Indeks kesukaran adalah angka yang menunjukkan tingkat kesukaran tiap butir soal. Butir soal yang dinyatakan baik adalah butir soal yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Dari 40 butir soal yang sudah valid, terdapat 6 butir soal yang dengan tingkat kesukaran mudah dan 2 butir soal tingkat

d. Daya Pembeda

Daya pembeda digunakan untuk membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Dari 40 butir soal yang sudah valid, terdapat 2 butir soal (soal nomor 16 dan soal 39) termasuk dalam kategori Daya Pembeda baik sekali , 27 butir soal termasuk dalam kategori Daya Pembeda baik dan 11 termasuk dalam kategori Daya Pembeda cukup. (perhitungan lengkap pada lampiran 14).

Dengan melihat hasil analisis di atas, maka diperoleh sebanyak 32 butir soal yang memenuhi syarat dijadikan sebagai instrumen penelitian. (rekapitulasi hasil uji coba tes disajikan pada lampiran 15).

4. Skala Angket Motif Berprestasi

Angket yang dinyatakan valid dan reliabel digunakan kembali sebagai pembagian kelompok berdasarkan skala Motif Berprestasi siswa. Kelas TKJ 2

merupakan kelas Jigsaw diperoleh jumlah skor angket tertinggi 175 dan jumlah skor angket terendah 104 sehingga skala Motif Berprestasi siswa > 140,5 dinyatakan tinggi dan skala Motif Berprestasi < 140,5 dinyatakan rendah. Sedangkan kelas RPL merupakan kelas STAD diperoleh skor angket tertinggi 165 dan skor angket terendah 114 sehingga di dapat skala Motif Berprestasi siswa > 141,5 dinyatakan tinggi sedangkan skala Motif Berprestasi < 141,5 dinyatakan rendah. (lampiran 20).