74
saat ini oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah lebih dikenal dengan istilah Pemberdayaan Masyarakat Desa. Pembangunan Masyarakat Desa
sebaiknya harus terus ditingkatkan, terutama melalui pengembangan sumberdaya manusia, termasuk penciptaan iklim yang mendorong timbulnya prakarsa dan
swadaya gotong royong masyarakat. Jika hal tersebut dapat terjalin dengan baik, maka Pembangunan Desa dengan pola partisipatif oleh masyarakat desa akan
dapat terlaksana dengan lebih baik.
2.6. Penelitian Sebelumnya.
Kegiatan perlombaan desa pada setiap tahunnya dilaksananakan semenjak
zaman orde baru INMENDAGRI Nomor 11 tahun 1984 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perlombaan Desa hingga zaman orde reformasi PERATURAN
MENTERI DALAM NEGERI Nomor: 13 Thn 2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perlombaan Desa dan Kelurahan serta PERATURAN
MENTERI DALAM NEGERI Nomor : 13 tahun 2007 tentang Penyelenggaraan
Perlombaan Desa dan Kelurahan. Adapun tujuan utama yang diharapkan
nantinya adalah untuk memberikan motivasi kepada masyarakat desa,sehingga partisipasi nasyarakat terhadap pembangunan di desanya relatif meningkat. Hal
yang paling dominan dalam penelitian ini nantinya adalah membahas tentang perlombaan desa, dan partisipasi masyarakat desa. Oleh karena itu penulis juga
mengutip beberapa nara sumber yang merupakan hasil penelitian terdahulu. Adapun tujuan utamanya adalah sebagai bahan pembanding dan sekaligus juga
sebagai bahan literature penelitian ini.
Hasil penelitian Naibaho 1995 tentang Perlombaan Desa sebagai salah
satu Faktor Determinan dalam Memotivasi Peningkatan Klasifikasi Desa di
75
Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Daerah Tingkat II Deli Serdang, menyimpulkan bahwa Motivasi dari Perlombaan Desa di desa-desa yang berada
pada wilayah Kecamatan Tanjung Beringin,belum mencapai sasaran sebagaimana yang diharapkan oleh Pemerintah. Dimana Prinsip Komunikasi, Prinsip mengikut
sertakan, prinsip pengakuan dan Prinsip Perhatian Timbal balik, belum dapat dilibatkan secara optimal dalam pencapaian tujuan, sasaran, dan fungsi dari
perlombaan desa.
Hasil penelitian Susanto 2011 tentang Partisipasi Masyarakat Dalam
Program Pemberdayaan Kelurahan Studi Kasus Di Kecamatan Medan Denai Kota Medan menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang nyata antara faktor-
faktor yang memepengaruhi terhadap perubahan partisipasi masyarakat dalam program pemberdayaan kelurahan. faktor pendidikan dan faktor pemahaman
memberikan pengaruh yang positif dan nyata terhadap partisipasi masyarakat dalam program pemberdayaan kelurahan, sedangkan faktor pekerjaan dan faktor
peraturan memberikan pengaruh yang positif tetapi tidak menunjukan pengaruh yang nyata.
Hasil penelitian Sitorus 2008 tentang Partisipasi Masyarakat Dalam
Perencanaan Pembangunan Kecamatan Balige, menyimpulkan bahwa tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
partisipasi masyarakat.
Hasil penelitan Situmeang 2006 tentang Peranan Lembaga Desa
Terhadap Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Pedesaan di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang, menyimpulkan bahwa
Lembaga Pemberdayaan Desa LPM memiliki hubungan positip sedang terhadap
76
peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa. Hal ini sesuai dengan hasil analisis Pearson Correlation hitung Pearson Correlation tabel
dengan kategori hubungan sedang dan pada Spearman’s rho hitung Spearman’s rho tabel dengan kategori hubungan sedang. Ini berarti Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat LPM sebagai yang tumbuh dan berkembang di dan dari masyarakat masih kurang berperan dan bersosialisasi pada masyarakt, dan
kehadirannya kurang memberikan manfaatnya sebagaimana yang diharapkan sebagai lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Desa sehingga dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya masih sangat perlu membenahi diri dan dibina oleh pihak Pemerintah agar peranannya sebagai Pembina, Penampung dan
Penyalur aspirasi masyarakat untuk pembangunan dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pedesaan dapat diandalkan
2.7. Kerangka pikir penelitian