Latar Belakang Masalah. Bapak Dr. Rujiman, SE, MA. dan Dr. Ir. Agus Purwoko, M.Si selaku Dosen

14 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah.

Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah bahwa Pemerintah Daerah berhak untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, yang diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, prinsip pemerataan, prinsip keadilan, prinsip keistimewaan, dan kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Guna efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah maka perlu ditingkatkan dengan lebih memperhatikan aspek-aspek hubungan antar susunan pemerintahan dan antar susunan Pemerintah Daerah, potensi dan keanekaragaman daerah, peluang dan tantangan persaingan global dengan memberikan kewenangan yang seluas-luasnya kepada daerah disertai dengan pemberian hak dan kewajiban menyelenggarakan otonomi daerah dalam kesatuan sistem penyelenggaraan pemerintahan negara. Selanjutnya perkembangan dinamika pembangunan, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, memicu masyarakat untuk semakin selektif dan kritis terhadap pembangunan karena menyangkut kebutuhan hidupnya yang semakin kompetitif sehingga masyarakat desa dan kota dipandang sangat penting, dan perlu dilibatkan dalam pembangunan khususnya di pedesaan. Keadaan ini 15 memaksa Pemerintah untuk melibatkannya, karena disamping birokrasi Pemerintah itu sendiri tidak sanggup lagi memenuhi dan menampung berbagai tuntutan dan aspirasi masyarakat yang semakin kompleks, maka peranan Lembaga Desa sebagai wadah pembinaan dalam menumbuh kembangkan partisipasi masyarakat untuk pembangunan desa juga semakin dibutuhkan. Handel dalam Moebyarto I987 : 31 mengatakan pendapatnya tentang peranan pemerintah dalam membangun desa bahwa : Hal ini bagaikan memberi Ikan kepada rakyat yang siap dimakan hari ini dan bukan mengajari mereka memancing, sehingga bisa memakan ikan setiap hari, terlihat kelemaan dimana masyarakat jarang memiliki peranan dalam menentukan kebijakan pembangunan kecuali hanya sebagai pemanfaat pembangunan, keadaan ini melemahkan kemampuan kreatif masyarakat dan merampas apa yang secara tradisional selama ini mereka lakukan untuk mereka dan menghilangkan keswasembadaan yang dimilikinya, akibatnya menjadi tergantung pada Pemerintah. Disisi lain karena pembangunan public selalu langka, tanpa partisipasi masyarakat jangkauan pelayanan pemerintah akan sangat terbatas dan tidak dapat menjangkau masyarakat yang ada pada lapisan sosial paling bawah. Pembangunan Desa sebagai bagian integral dari Pembangunan Nasional mempunyai inti yang strategis, karena Desa secara keseluruhan merupakan basis atau landasan Ketahanan Nasional bagi seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keberhasilan. Pembangunan Desa memungkinkan pemerataan Pembangunan dan hasil-hasilnya menuju pada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan stabilitas wilayah yang sehat dinamis. Hal itu dimungkinkan oleh karena justeru lebih 80 rakyat Indonesia bermukim didesa- desa. Salah satu ukuran keseriusan dan kepedulian pemerintah dalam hal membangun desa tersebut dapat terlihat dengan jelas di dalam Garis-Garis Besar 16 Haluan Negara tahun 1993, yang merupakan hasil Ketetapan MPR No. IIMPR1993 Bab IV. F. Ekonomi 12D, dimana disebutkan bahwa: Pembangunan desa dan masyarakat pedesaan terus didorong melalui peningkatan koordinasi dan peningkatan pembangunan sektoral, pengembangan kemampuan sumber daya manusia, pemanfaatan sumber daya alam dan pertumbuhan iklim yang mendorong tumbuhnya prakarsa dan swadaya masyarakat, sehingga mempercepat peningkatan perkembangan desa swadaya dan desa swakarya menuju desa swasembada. Berdasarkan kepada pendekatan, bahwa pembangunan dilaksanakan dari, oleh dan untuk rakyat dengan bantuan dari Pemerintah, maka terdapatlah adanya kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan serta mencerminkan keserasian antara keduanya, yaitu Pemerintah memberikan bimbingan, pengarahan, bantuan, dan fasilitas yang diperlukan, sedangkan masyarakat memberikan partisipasinya dalam pembangunan yang berbentuk prakarsa dan swadaya gotong royong, pada setiap pembangunan yang diinginkan. Pembangunan Desa haruslah dilaksanakan secara terarah, dinamis dan berkelanjutan dalam arti bahwa Pembangunan Desa akan terus dilaksanakan dengan memperhatikan situasi dan kondisi, serta kemampuan yang dimiliki Desa yang bersangkutan, terutama yang menyangkut potensi manusia yang disebut dengan sumber daya manusia dan daya dukung alamnya yang disebut dengan sumber daya alam. Pembangunan desa dapat dikatakan sudah menjadi suatu metoda yang merupakan kebulatan komponen-komponen yang satu dengan yang lain dan komponen tersebut saling mempengaruhi serta saling berkaitan. Pembangunan masyarakat juga merupakan salah satu komponen yang sangat penting dan mempengaruhi serta menentukan pada pembangunan desa. Komponen tersebut 17 harus dibangun secara utuh dan menyeluruh, bersama-sama dengan komponen lingkungan fisik maupun lingkungan hidup lainnya. Berbicara selanjutnya tentang pembangunan masyarakat desa dan pembangunan desa sebagai dua istilah berbeda. Dapat dijelaskan, bahwa kedua istilah tersebut telah juga dikenal di dunia Internasional, yaitu pembangunan masyarakat desa sebagai “Community Development” yang mengandung makna pembangunan dengan pendekatan kemasyarakatan Community Approach, partisipasi masyarakat Community Partisipation, dan pengorganisasian masyarakat Community Organization,sedangkan pembangunan desa sebagai”Rural Development” adalah merupakan seluruh kegiatan pembangunan yang berlangsung di pedesaan, yang meliputi seluruh aspek kehidupan dan penghidupan masyarakat, serta dilaksanakan secara terpadu, dengan mengembangkan swadaya gotong royong, untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat di desa. Pembangunan desa sebagai “Rural Development” mempunyai arti yang lebih luas, dimana pengertian pembangunan masyarakat sudah tercakup di dalamnya, bahkan sekaligus terintegrasi pula kepada usaha pemerintah dan masyarakat, yang meliputi keseluruhan aspek kehidupan dan penghidupan.Pembangunan masyarakat desa meliputi juga pemberdayaan masyarakat desa, memilikii korelasi dan bersentuhan langsung terhadap kebijakan pemerintah pusat maupun pemerintahan di daerah. Kebijaksanaan pelaksanaan Pembangunan desa, pada akhirnya diharapkan akan menjadi gambaran dari suatu proses pembangunan, ke arah tercapainya suatu 18 Desa Swasembada sebagai landasan untuk mewujudkan masyarakat adil, makmur, lahir, dan batin, berdasarkan Pancasila.

1.2. Identifikasi masalah.

Dokumen yang terkait

Konflik Pemekaran Wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai (Studi Kasus:Konflik Horisontal yang Bersifat Laten di Desa Pagar Manik, Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Bedagai)

8 84 101

Kajian Potensi Ekowisata Mangrove di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

4 64 78

Pengaruh Aktivitas Masyarakat Pesisir Terhadap Kondisi Ekosistem Mangrove di Pantai Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

3 48 88

Pengaruh Aktivitas Masyarakat Pesisir Terhadap Kondisi Ekosistem Mangrove di Pantai Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 12

Pengaruh Aktivitas Masyarakat Pesisir Terhadap Kondisi Ekosistem Mangrove di Pantai Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 2

Pengaruh Aktivitas Masyarakat Pesisir Terhadap Kondisi Ekosistem Mangrove di Pantai Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 5

Pengaruh Aktivitas Masyarakat Pesisir Terhadap Kondisi Ekosistem Mangrove di Pantai Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

0 1 12

Pengaruh Aktivitas Masyarakat Pesisir Terhadap Kondisi Ekosistem Mangrove di Pantai Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

0 1 4

Pengaruh Aktivitas Masyarakat Pesisir Terhadap Kondisi Ekosistem Mangrove di Pantai Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 17

Analisis Pengaruh Fungsi Perlombaan Desa Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 9