33
b. Desa wajib melaksanakan tugas kewenangan yang diberikan oleh pemerintah dan daerah.
c. Untuk melaksanakan tugas kewenangan tersebut, kepala desa diberikan sumbangan atau bantuan.
Menurut UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, dalam Bab XI yang mengatur tentang desamarga, dimana dalam penjelasan umum angka 9
1 disebutkan bahwa:
Desa atau nama lain adalah suatu kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal usul bersifat istimewa, sebagaimana dimaksud dalam penjelasan pasal 18 UUD 1945.
HAW.Widjaja 2001:69 membahas UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa desa memiliki ciri khas sebagai berikut:
a. Desa memiliki kewenangan sempit. b. Desa merupakan persekutuan lokal localegemeenschap yang terdiri dari
desadusun. c. Jumlah penduduk dan potensi tenaga pemipin relatif lebih sedikit.
d. Desa memiliki kewenangan pemerintahan, pembinaan adat istiadat terpisah, tidak berada dalam 1 satu tangan.
e. Desa tidak memiliki hak asal usul. f. Pembangunan desa dibiayai oleh Pemerintah berdasarkan subsidi
bantuan, melalui berbagai proyek dan lainnya kurang efektif dan efisien.
g. Pemerintahan Desa masih tetap di bawah Camat.
2.2. Tinjauan tentang Perlombaan Desa.
Dalam pengertian Perlombaan Desa ini, Penulis hanya mengutip defenisi yang terdapat di dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri INMENDAGRI No. 11
Tahun 1984 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perlombaan Desa. Adapun alasan yang mendasar adalah agar pendefenisian Perlombaan Desa itu tidaklah
mengambang maupun rancu. Menurut INMENDAGRI Nomor 11 Tahun 1984, tentang Petunjuk
Pelaksanaan Perlombaan Desa, pada Bab II butir 4, bahwa:
34
Perlombaan Desa adalah suatu metoda dan gerakan pembangunan Desa secara obyektif, edukatif, maupun psikologis untuk mendorong dan
merangsang pertumbuhan, perkembangan, dan percepatan pembangunan, serta meningkatkan rasa kesadaran dan tanggung jawab masyarakat desa
dalam pembangunan menuju tatanan desa yang tertib, aman dan dinamis atau Desa Pancasila.
Dari pendefenisian Perlombaan Desa tersebut, dapatlah ditarik pikiran
yang mendasar tentang perpaduan antara pengertian “Perlombaan” dan pengertian “Desa”. sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya. Di mana
Perlombaan Desa tersebut mencakup unsur : Metoda dan gerakan pembangunan
desa adanya kegiatan, serta mendorong dan merangsang pertumbuhan memanfaatkan partisipasi masyarakat, perkembangan dan percepatan
pembangunan memanfaatkan hak otonomi desa yang dimilikinya. Kegiatan,
partisipasi masyarakat dan hak otonomi desa yang dimilikinya di “adu” atau diperlombakan dengan desa-desa lainnya.
Selanjutnya pada bagian ini juga akan dibahas tentang tujuan, sasaran dan fungsi Perlombaan Desa yang dikutip dari INMENDAGRI Nomor 11
Tahun 1984 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perlombaan Desa, Bab III butir a, b,
dan c. Adapun kutipan tersebut adalah:
a. Tujuan Perlombaan Desa
1 Mendorong pertumbuhan, perkembangan, dan percepatan laju pembangunan desa, dengan merangsang dan menggalakkan peran
serta masyarakat secara aktif, serta menumbuhkan rasa kesadaran dan tanggung jawab dalam pembangunan.
2 Mendorong peningkatan dan keberhasilan program pembangunan sektoral, regional, dan Impres yang masuk desa.
3 Memantapkan koordinasi dan keterpaduan dalam pelaksanaan berbagai jenis perlombaan yang berkaitan langsung dengan peran
serta masyarakat desa yang dilaksanakan oleh berbagai Departemen dan Lembaga Non Departemen.
b. Sasaran Perlombaan Desa