76
peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa. Hal ini sesuai dengan hasil analisis Pearson Correlation hitung Pearson Correlation tabel
dengan kategori hubungan sedang dan pada Spearman’s rho hitung Spearman’s rho tabel dengan kategori hubungan sedang. Ini berarti Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat LPM sebagai yang tumbuh dan berkembang di dan dari masyarakat masih kurang berperan dan bersosialisasi pada masyarakt, dan
kehadirannya kurang memberikan manfaatnya sebagaimana yang diharapkan sebagai lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Desa sehingga dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya masih sangat perlu membenahi diri dan dibina oleh pihak Pemerintah agar peranannya sebagai Pembina, Penampung dan
Penyalur aspirasi masyarakat untuk pembangunan dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pedesaan dapat diandalkan
2.7. Kerangka pikir penelitian
.
Sesuai dengan pengertian dari pada Perlombaan Desa tersebut diatas, yang antara lain menyebutkan, bahwa Perlombaan Desa adalah suatu metode dan
gerakan pembangunan Desa secara objektif, edukatif, maupun psikologis yang bertujuan untuk mendorong dan merangsang pertumbuhan, perkembangan, dan
percepatan pembangunan. Jika dihubungkan dengan seluruh pengertian di atas, maka dapat dikatakan bahwa Perlombaan Desa tersebut memiliki kemampuan
untuk memotivasi partisipasi masyarakat desa dalam pencapaian pertumbuhan, perkembangan dan percepatan pembangunan, yang pada akhirnya meningkatkan
klasifikasi desa. Adapun peningkatan klasifikasi desa yang dimaksudkan dalam tesis ini adalah peningkatan klasifikasi Desa dari Desa Swadaya menjadi Desa
Swakarya menuju Desa Swasembada.
77
Untuk memotivasi percepatan pembangunan desa oleh masyarakat dan bersama-sama dengan pemerintah daerah,. maka Pemerintah Pusat melalui
Departemen Dalam Negeri sejak tahun 1984 telah mengeluarkan Instruksi Menteri
Dalam Negeri INMENDAGRI Nomor: 11 Tahun 1984, tentang Petunjuk Pelaksanaan Perlombaan Desa
, Hal tersebut mengacu kepada Undang_Undang Nomor 5 tahun 1979 tentang Desa dan Garis- Garis Besar Haluan Negara
GBHN yang merupakan landasan acuan pelaksanaan program Pemerintah di zaman orde baru selama kurun waktu 5 lima tahun.
Selanjutnya pada saat reformasi INMENDAGRI Nomor 11 tahun 1984
tersebut di rubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri PERMENDAGRI Nomor: 13 Tahun 2005
tentang Pedoman Penyelenggaraan Perlombaan Desa dan Kelurahan, yang mengacu kepada Bab XI pasal 95 sampai dengan pasal 111
pada Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, dan di
perbaharui dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri PERMENDAGRI Nomor : 13 tahun 2007
tentang Penyelenggaraan Perlombaan Desa dan Kelurahan yang
mengacu kepada PERATURAN PEMERINTAH nomor 72 tahun 2005, tentang
Desa, serta juga merupakan pengejawantahan pasal 200 - 216, Bab XI dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan daerah.
Adapun yang dimaksud dengan Pemerintah dalam pelaksanaan pemberian
penghargaan tersebut adalah, Pemerintah Pusat bagi pemenang Perlombaan
Desa Tingkat Nasional yang dalam hal ini diwakili oleh Menteri Dalam Negeri,
Pemerintah Daerah Provinsi yang dalam hal ini dilaksanakan oleh Gubernur
atas nama Menteri Dalam Negeri, BupatiWalikota atas nama Gubernur,dan selanjutnya Camat atas nama Bupati atau Walikotamadya mewakili wilayah
78
Kecamatan. Untuk menjamin eksistensi pemberian penghargaan tersebut, maka Pemerintah dalam hal ini adalah Menteri Dalam Negeri, mengeluarkan
KEPMENDAGRI Nomor 63 Tahun 1984 tentang Piagam Penghargaan
Pembangunan Desa.
Di samping pemberian piagam penghargaan tersebut, Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah juga di harapkan dapat memberikan dana bantuan
khusus bagi pemenang Perlombaan Desa tersebut. Untuk dana bantuan dari
Pemerintah Pusat dibebankan pada dana APBN yang ditentukan setiap tahunnya. Sedangkan untuk dana bantuan Pemerintah Daerah dibebankan pada APBD, yang
sudah barang tentu disesuaikan dengan kemampuan daerah masing-masing. Dari uraian pada sub bab terdahulu, maka dapat digambarkan bahwa
Indikator dari Perlombaan Desa sesuai dengan Fungsi Perlombaan Desa yang termaktub di dalam INMENDAGRI Nomor 11 Tahun 1984 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Perlombaan Desa. adalah :
1. Sebagai forum koordinasi, konsultansi dan komunikasi timbal balik, 2. Sarana evaluasi secara terpadu dan objektif terhadap seluruh kegiatan
pembangunan desa dan kepemimpinan Kepala Desa., 3. Upaya mendidik masyarakat untuk menggerakan dan menggalakkan
peran serta masyarakat dalam pembangunan, serta mendorong peningkatan pemanfaatan potensi desa, penertiban administrasi
pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat yang kreatif
dan dinamis.,
4. Sebagai perangsang bagi masyarakat, agar secara psikologis menyadari dan bertanggung jawab terhadap pembangunan desa dan
hasil-hasilnya.
79
Selanjutnya, adapun indikator dari Partisipasi adalah sebagai mana pendapat Rahardjo Adisasmita 2006 : 2 yang menyatakan bahwa Partisipasi
berarti :
1. Prakarsa anggota masyarakat , 2. Peran serta aktif anggota masyarakat ,dan