64
Drs. H. Mutawali, Drs. Suhardjo dan Drs. Sukanda Pryana 1987:3 dalam bukunya yang berjudul “Pembangunan Desa Terpadu” yang mengatakan
bahwa:
Pembangunan desa dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu sebagai proses,
metode, program, maupun gerakan. Adapun segi yang dimaksud meliputi : 1. Sebagai suatu proses.Pembangunan desa sebagai suatu proses
memperhatikan jalannya proses perubahan yang berlangsung dengan cara yang tradisional masyarakat pedesaan menuju masyarakat dengan
cara hidup yang lebih maju.Sebagai proses maka pembangunan desa lebih menekankan kepada aspek perubahan yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat, baik yang menyangkut segi-segi sosial maupun segi psikologis.
2. Sebagai metode.Pembangunan desa sebagai suatu metode akan
mengusahakan agar rakyat atau masyarakat desa berkemampuan membangun dirinya sendiri sesuai dengan kemampuan dan sumber-
sumber yang mereka miliki. Usaha-usaha tersebut akan ditekankan kepada sasaran yang ingin dicapai, yaitu perbaikan taraf hidup karena
sangat perlu diketahui kebutuhan-kebutuhan esensiil yang dirasakan dan diperlukan masyarakat.
3. Sebagai suatu program. Pembangunan desa sebagai suatu program
mengusahakan peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat di desa lahir dan bathin, maka perhatiannya di sini ditujukan kepada
bidang-bidang dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan seperti
pendidikan, kesehatan, pertanian, industri rumah tangga kecil.
4. Sebagai suatu gerakan. Pada akhirnya pembangunan desa merupakan
pula suatu gerakan, karena pada hakekatnya semua usaha dan kegiatan pembangunan diarahkan ke desa-desa dan semua eselon dari tingkat
pusat, daerah, sampai ke desa dan hampir semua sektor pembangunan pada dasarnya menangani juga pembangunan pedesaan.Sebagai
gerakan, maka pembangunan desa mengusahakan memajukan masyarakat sesuai dengan cita-cita nasional Bangsa Indonesia, yaitu
terwujudnya masyarakat adil dan makmur, materiil dan spiritual berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Di sini pembangunan desa
menekankan kepada kerangka ideologis yang mendasari dan menggerakkan proses, metode dan program pembangunan itu sendiri.
Kemudian Bachtiar Hassan Miraza, et al. 2010:13 menyatakan pendapatnya tentang pembangunan desakelurahan:
Pembangunan desakelurahan atau pembangunan masyarakat desakelurahan adalah seluruh proses kegiatan pembangunan yang
berlangsung di desakelurahan dan merupakan bagian tak terpisahkan dari pembangunan nasional yang mencakup seluruh aspek kehidupan dan
penghidupan masyarakat. Pembangunan ini dilaksanakan secara terpadu
65
dengan mengembangkan swadaya gotong royong masyarakat. Keberhasilan pembangunan desakelurahan yang dilaksanakan sangat
tergantung dari perencanaan pembangunan yang dilakukan secara partisipatif.
Rahardjo Adisasmita
2006:3 memberikan pendapat tentang
Pembangunan Pedesaan adalah sebagai berikut :
Pembangunan pedesaan adalah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, dan merupakan usaha peningkatan kualitas
sumberdaya manusia pedesaan serta masyarakat secara berkelanjutan yang berlandaskan pada potensi dan
kemampuan pedesaan. Dalam pelaksanaannya, pembangunan pedesaan seharusnya mengacu pada
pencapaian tujuan pembangunan yaitu mewujudkan kehidupan masyarakat pedesaan yang mandiri, maju sejahtera dan berkeadilan.
Lebih lanjut Rahardjo Adisasmita 2006 : 4 juga menyebutkan defenisi
Pembangunan Masyarakat Desa sebagai berikut :
Pembangunan Masyarakat Desa adalah seluruh kegiatan pembangunan yang berlangsung di desa dan meliputi seluruh aspek kehidupan
masyarakat, serta dilaksanakan secara terpadu dengan mengembangkan swadaya dan gotong royong. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat desa berdasarkan kemampuan dan potensi sumberdaya alam SDA mereka melalui peningkatan kualitas hidup,
keterampilan, dan prakarsa masyarakat. Dengan cara ini, peningkatan dan pengembangan Desa Swadaya ke Desa Swakarsa selanjutnya menuju ke
Desa Swasembada dapat dipercepat terwujudnya. Pembangunan desakelurahan mempunyai makna membangun masyarakat pedesaan
dengan mengutamakan pada aspek kebutuhan masyarakat.
Menurut Combs yang di kutip oleh Supriatna 1984:67 mengemukakan pendapatnya tentang pembangunan masyarakat desa sebagaai berikut :
Pembangunan masyarakat desa adalah perpaduan antara pembangunan
sosial ekonomi dan pengorganisasian masyarakat. Pembangunan sektor sosial ekonomi masyarakat desa perlu diwujudkan dalam program
pembangunan dan didukung oleh kemampuan administratif organisasi serta partisipasi masyrakat yang tumbuh dan berkembang dari dalam
kehidupan masyarakat dipandang sebagai lembaga pemicu pembangunan masyarakat perdesaan, dengan syarat organisasi masyarakat tersebut
memiliki kapabilitasdan performance memperjuangkan kepentingan masyarakat.
66
Irawan dan Suparmoko 1990:28 juga mengemukakan pendapatnya
tentang pembangunan desa bahwa :
Pembangunan Desa adalah sebagai suatu proses dimana orang-orang disitu bersama Pejabat Pemerintah untuk berusaha memperbaiki,
perekonomian,sosial dan kebudayaan dalam masyarakat yang bersangkutan, mengintegrasikan masyarkat ini dalam kehidupan bangsa
dan negara.
Davic C. Korten yang dikutip oleh Supriatna 1997:67 mengemukakan ada 3 tiga strategi dalam melakukan pembangunan Perdesaan yaitu :
1. Strategi pertumbuhan The Growth Strategy.Strategi pertumbuhan