Instrumen Penelitian Penerapan strategi pembelajaran aktif the power of two untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa

3. Lembar observasi aktivitas belajar matematika siswa Lembar observasi aktivitas belajar matematika siswa digunakan untuk mengetahui persentase aktivitas belajar matematika siswa dengan diterapkannya strategi pembelajaran aktif “The Power of Two”. Aktivitas belajar siswa yang diukur tercantum dalam lembar observasi tersebut. 4. Catatan lapangan Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang kejadian-kejadian yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung. Catatan lapangan ini berfungsi untuk menganalisis apabila terdapat temuan- temuan aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsug. 5. Lembar soal tes akhir siklus Lembar soal diberikan kepada siswa-siswi untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal. Lembar soal pada akhir siklus I berbentuk pilihan ganda, sedangkan lembar soal pada akhir siklus II berbentuk essay.

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : 1. Observasi guru pada KBM; data diperoleh dari lembar observasi guru pada KBM yang diisi oleh guru bidang studi yang bertindak sebagai observer dengan cara mengamati peneliti yang bertugas sebagai guru yang mengajar di kelas dengan mencheklist setiap aspek yang dinilai pada setiap pertemuan. 2. Observasi aktivitas belajar matematika siswa; data diperoleh dari lembar observasi aktivitas belajar matematika siswa, yang diisi oleh guru bidang studi yang bertindak sebagai observer dengan mencheklist skor untuk setiap aktivitas yang diukur pada setiap pertemuan. 3. Wawancara; data diperoleh dengan mewawancarai guru bidang studi matematika kelas VII-5 dan beberapa siswa kelas VII-5 pada observasi pendahuluan, dan pada setiap akhir siklus. 4. Dokumentasi; dokumentasi diperoleh dengan cara mengambil gambar segala bentuk aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung. 5. Catatan lapangan, diperoleh dengan cara mencatat setiap aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran. Data yang sudah terkumpul, kemudian didiskusikan dan dianalisis oleh peneliti dan guru bidang studi untuk perencanaan tindakan pada siklus berikutnya.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan

Sebelum suatu instrumen digunakan untuk mengumpulkan data, instrument atau alat untuk mengevaluasinya harus valid agar diperoleh data yang valid. Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. 4 Dalam penelitian ini, sebelum instrumen tes hasil belajar diberikan kepada siswa maka peneliti terlebih dahulu mengukur validitasnya yaitu menggunakan validitas tes secara rasional. Validitas rasional adalah validitas yang diperoleh atas dasar hasil pemikiran, validitas yang diperoleh dengan berpikir secara logis. Dengan demikian maka suatu tes hasil belajar dapat dikatakan telah memiliki validitas rasional, apabila setelah dilakukan penganalisisan secara rasional ternyata bahwa tes hasil belajar itu memang secara rasional dengan tepat telah dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. 5 Untuk dapat menentukan apakah tes hasil belajar sudah memiliki validitas rasional ataukah belum, dapat dilakukan penelusuran dari segi isinya content. Validitas isi adalah validitas yang ditilik dari segi tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar yaitu: sejauh mana tes hasil belajar sebagai alat pengukur hasil belajar peserta didik, isinya telah dapat 4 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006, edisi revisi, Cet, 6, h. 65 5 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1996, h. 164 mewakili secara representatif terhadap keseluruhan materi atau bahan pelajaran yang seharusnya diteskan diujikan. Dalam penelitian ini untuk data-data kualitatif digunakan teknik triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu sebagai pembanding. Untuk itu perlu diadakan pengecekan ulang terhadap sumber data yang berbeda yaitu pengamatan aktivitas belajar siswa, wawancara, dan catatan lapangan. Dari data hasil pengamatan aktivitas belajar matematika siswa diperoleh informasi bahwa aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II, sedangkan dari hasil wawancara dan catatan lapangan, siswa sudah menunjukkan aktivitas belajar yang cukup baik. Dengan demikian, ketiga instrumen tersebut memberikan kesimpulan yaitu memperoleh hasil yang akurat.

K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis

Menurut Miles dan Huberman 1986, analisis data kualitatif mempergunakan kata-kata yang selalu disusun dalam sebuah teks atau dideskripsikan. Pada saat memberikan makna pada data yang dikumpulkan, maka peneliti menganalisis dan menginterpretasikan data. 6 Untuk data kualitatif, analisis dilakukan mulai dari awal penelitian sampai penelitian berakhir. Semua data yang sudah terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Data yang diperoleh berupa kalimat-kalimat dan skala penilaian aktivitas siswa diubah menjadi kalimat yang bermakna dan ilmiah. Untuk menganalisis setiap indikator aktivitas belajar digunakan teknik analisis secara deskriptif dengan rumus sebagai berikut: 6 Iskandar, “Penelitian Tindakan Kelas”....................., h.74

Dokumen yang terkait

Pengaruh strategi pembelajarn aktif teknik the power of two terhadap hasil belajar matematika siswa

1 6 85

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif The Power Of Two Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Ips Pada Siswa Kelas VIII

0 3 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif The Power Of Two Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Ips Pada Siswa Kelas VIII

0 2 13

PENERAPAN STRATEGI PCMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X DI MAN KUALUH HULU TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 21

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATA Penerapan Strategi Pembelajaran Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Mata Pelajaran Ips Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri Karanganyar 01 Weru Suko

0 1 12

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI ALJABAR DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA ALGEBRA

2 7 17

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO DAN JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA.

0 0 8

PERBANDINGAN ANTARA PEMBELAJARAN STRATEGI THE POWER OF TWO DENGAN STRATEGI QUESTIONS STUDENTS HAVE UNTUK MENINGKATKAN PERBANDINGAN ANTARA PEMBELAJARAN STRATEGI THE POWER OF TWO DENGAN STRATEGI QUESTIONS STUDENTS HAVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SIS

0 0 14

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO DENGAN MENGOPTIMALKAN LEMBAR KERJA SISWA SEBAGAI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO DENGAN MENGOPTIMALKAN LEMBAR KERJA SISWA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PA

0 0 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN SELF-EFFICACY BELAJAR SISWA.

0 1 56