Analisis Data Penerapan strategi pembelajaran aktif the power of two untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa
Dari hasil skor pada lembar observasi aktivitas belajar siswa, jumlah rata-rata untuk siklus I terlihat masih rendah yaitu 65. Akan tetapi, pada
siklus II jumlah rata-rata aktivitas belajar matematika siswa meningkat menjadi 84. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan
strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two” dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa. Peningkatan rata-rata aktivitas belajar
matematika siswa sebesar 19. Perbandingan persentase aktivitas belajar matematika siswa pada siklus I dan siklus II disajikan dalam diagram sebagai
berikut:
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Pe rs
e n
ta s
e
Visual Activities
Oral Activities
Motor Activities
Emotional Activities
Komponen Aktivitas
siklus I siklus II
Gambar 4.12 Diagram Batang Peningkatan Persentase Aktivitas Belajar
Matematika Siswa
2. Tes hasil belajar Untuk tes hasil belajar digunakan tes formatif yaitu tes yang
dilaksanakan pada setiap akhir siklus, dan tes subsumatif yang diberikan pada akhir pembelajaran yaitu berupa soal latihan pada LKS Lembar
Kerja Siswa. Adapun hasil tes tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Statistik Siklus I
Siklus II Nilai tertinggi
86 100
Nilai terendah 33
65 Rata-rata 61,45
82,62 Standar deviasi
14,46 19,08
Berdasarkan tabel 4.7 tersebut diperoleh informasi bahwa rata-rata hasil belajar siswa siklus I yaitu 61,45 sedangkan rata-rata hasil belajar
siswa siklus II 82,62. Rata-rata nilai pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya. Pada siklus I masih ada siswa yang mendapat nilai
dibawah KBM yaitu 65, namun pada siklus II nilai terendahnya adalah 65 dan sudah tidak ada lagi siswa yang mendapat nilai dibawah KKM.
Peningkatan hasil belajar jika disajikan dalam diagram batang adalah sebagai berikut:
10 20
30 40
50 60
70 80
90
N ila
i r a
ta -r
a ta
s iklus I s iklus II
Tes Hasil Belajar
Gambar 4.13 Diagram Batang Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa
Sedangkan hasil lembar observasi dari aktivitas belajar matematika siswa dan hasil belajar siswa disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.8 Rekapitulasi rata-rata aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa
No. Aspek yang dinilai
Siklus I Siklus II 1.
Rata-rata aktivitas belajar siswa 65
84 2.
Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa 61,45
82,62
Berdasarkan tabel 4.8 di atas diperoleh informasi bahwa rata-rata aktivitas belajar matematika siswa pada siklus I sebesar 65, sedangkan
rata-rata nilai hasil belajar siswa pada akhir siklus I sebesar 61,45. Akan tetapi, rata-rata aktivitas belajar matematika siswa pada siklus II sebesar
84, sedangkan rata-rata nilai hasil belajar siswa pada akhir siklus II sebesar 82,62. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar rata-rata
aktivitas belajar matematika siswa, semakin besar pula rata-rata nilai hasil belajar siswa, dan sebaliknya.
Karena seluruh indikator keberhasilan telah tercapai yaitu untuk aktivitas belajar matematika, rata-rata persentase aktivitas belajar siswa
mengalami peningkatan dan telah mencapai batasan indikator yaitu 70 sedangkan untuk hasil belajar rata-rata nilai tes akhir siklus juga telah
mencapai batasan indikator, yaitu 70 dan sudah tidak ada lagi siswa yang mendapat nilai di bawah KKM maka penelitian ini tidak perlu dilanjutkan
pada siklus berikutnya.
3. Wawancara Wawancara dilakukan pertama kali saat pra penelitian dan setelah
dilakukannya tindakan pada akhir siklus. Wawancara dilakukan terhadap guru kolaborator dan siswa.
Dari hasil wawancara saat pra penelitian diperoleh informasi bahwa sebagian siswa cukup antusias dengan matematika, tetapi sebagian siswa
ada yang kurang senang dengan matematika karena bekal pengetahuan
dasar yang mereka bawa sejak sekolah dasar kurang memadai, siswa masih takut untuk bertanya jika ada pembahasan yang belum dipahami,
siswa juga pernah merasa bosan pada saat pembelajaran matematika dikarenakan cara mengajar guru cenderung ceramah.
Dari hasil wawancara saat akhir siklus I diperoleh informasi bahwa strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two” sangat baik digunakan
sehingga siswa dapat bertukar pikiran dengan teman pasangannya dan antar pasangan, sebagian siswa sudah tidak malu untuk bertanya,
meskipun masih ada beberapa siswa yang masih malu. Adapun dari hasil wawancara saat akhir siklus II diperoleh informasi
bahwa siswa cukup antusias dengan pembelajaran matematika khususnya dengan strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two” dan guru
kolaborator mengatakan bahwa strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two” sudah dilaksanakan cukup baik sehingga dapat meningkatkan
aktivitas belajar matematika siswa.