2. Bagaimana hasil belajar matematika siswa setelah diterapkannya strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”?
3. Bagaimana respon siswa dalam belajar matematika setelah diterapkannya strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”?
4. Bagaimana keterkaitan antara aktivitas belajar matematika siswa dengan hasil belajar matematika siswa setelah diterapkannya strategi pembelajaran aktif
”The Power of Two”?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu:
1. Untuk mengetahui aktivitas belajar matematika siswa setelah diterapkan strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”.
2. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa setelah diterapkan strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”.
3. Untuk mengetahui respon siswa dalam belajar matematika setelah diterapkan strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”.
4. Untuk mengetahui keterkaitan antara aktivitas belajar matematika siswa dengan hasil belajar matematika siswa setelah diterapkan strategi
pembelajaran aktif ”The Power of Two”.
F. Kegunaan Hasil Penelitian
a. Bagi siswa, memberikan manfaat untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa.
b. Bagi gurucalon guru, memberikan manfaat untuk dapat menerapkan strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”.
c. Bagi sekolah, memberikan manfaat bagi sekolah yaitu untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas VII-5 dengan menerapkan strategi pembelajaran
aktif ”The Power of Two” sehingga aktivitas belajar matematika siswa mengalami peningkatan.
BAB II Kajian Teori dan Pengajuan Konseptual
Intervensi Tindakan
A. Kerangka Teori
Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat
ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti berubah ilmu pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan,
serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar.
1. Aktivitas Belajar
a. Pengertian Belajar
Sebelum membahas mengenai pengertian belajar, dan hakikat belajar, akan diuraikan terlebih dahulu tentang ranah psiko-fisik anak. Proses
perkembangan tersebut meliputi
1
: 1. Perkembangan Gerak Motor Development
Perkembangan gerak motor development, yakni proses perkembangan yang progresif dan berhubungan dengan perolehan aneka ragam keterampilan
fisik anak motor skills. Proses perkembangan fisik anak berlangsung kurang lebih selama dua dasawarsa selama anak itu lahir. Mula-mula anak yang baru
lahir hanya memiliki sedikit sekali aktivitas alat-alat jasmaninya. Setelah usia empat bulan, bayi itu mulai duduk walaupun masih dibantu dengan sanggahan
dan dapat menggenggam benda-benda disekitarnya.
2
Ketika seorang anak memasuki sekolah dasar umur enam atau tujuh tahun sampai dua belas atau
tiga belas tahun, perkembangan fisiknya tampak seimbang.
3
Misalnya perkembangan ukuran tangan kanannya sama dengan perkembangan ukuran
1
Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru edisi revisi, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2005, h.60.
2
Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru…………….., h.61.
3
Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru…………….., h.62.
8
tangan kirinya. Gerakan-gerakannya pun lincah dan terarah. Untuk memperoleh keterampilan jasmani diperlukan pengamatan, latihan, dan
praktik. 2. Perkembangan kognitif cognitive development
Perkembangan kognitif cognitive development, yakni perkembangan fungsi intelektual atau proses perkembangan kemampuan atau kecerdasan otak
anak. Hasil riset para ahli psikologi kognitif menyimpulkan bahwa aktivitas
ranah kognitif manusia berlangsung antara 0-2 tahun. Hasil riset kognitif yang dilakukan dalam kurun waktu 20 tahun menyimpulkan bahwa semua bayi
manusia sudah berkemampuan menyimpan informasi-informasi yang berasal dari penglihatan, pendengaran, dan informasi-informasi lain yang diserap
melalui indera-indera lainnya.
4
3. Perkembangan sosial dan moral social and moral development Perkembangan sosial dan moral social and moral development, yakni
proses perkembangan mental yang berhubungan dengan perubahan-perubahan cara anak berkomunikasi dengan objek orang lain baik sebagai individu
maupun sebagai kelompok. Misalnya proses perkembangan anak ketika sedang beradaptasi dengan gurunya, sebagai contoh ketika gurunya sedang
melakukan kegiatan sosial seperti menerima tamu, berjabatan tangan dengan orang lain. Diharapkan siswa tersebut mampu meniru sebaik-baiknya
perbuatan sosial yang dilakukan oleh gurunya itu. Dalam proses pendidikan di sekolah, belajar merupakan kegiatan yang
paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian hasil pendidikan banyak bergantung pada proses belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Ada
beberapa definisi belajar, Chaplin dalam Dictionary of Psychology membatasi belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama
berbunyi:....acquisition of any relatively permanent change in behavior as a result of practice and experience. Belajar adalah perolehan perubahan tingkah
laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan
4
Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru…………….., h.67.