L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Peneliti mengawali penelitian ini dengan dilakukannya penelitian pendahuluan pra penelitian, dan akan dilanjutkan dalam dua siklus.
Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, observasi, serta analisis dan refleksi. Setelah
melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, apabila indikator keberhasilan belum tercapai, maka penelitian akan dilanjutkan dengan siklus II.
Penelitian ini akan dihentikan jika indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran matematika dengan menerapkan strategi pembelajaran
aktif ”The Power of Two” telah tercapai, yaitu aktivitas belajar matematika siswa meningkat dan seluruh indikator aktivitas mencapai
≥ 70, serta nilai rata-rata tes siswa mencapai
≥ 70. Dalam penelitian ini, perencanaan tindakannya adalah peneliti mempersiapkan instrumen penelitian sepreti
lembar observasi guru pada KBM, lembar observasi aktivitas belajar matematika siswa, lembar kerja siswa LKS, serta soal tes untuk setiap
akhir siklus. Peneliti juga bekerja sama dengan guru bidang studi yang bertindak sebagai observer dan kolaborator.
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Hasil Intervensi Tindakan
1. Penelitian Pendahuluan
Penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan melakukan observasi pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah MTs Negeri 2 Jakarta di kelas VII-5
serta melakukan wawancara terhadap guru matematika kelas VII-5 dan 7 orang siswa kelas VII-5. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 4 – 6 November 2009
dan 11-13 November 2009. Penelitian diawali dengan melakukan kunjungan ke Sekolah MTsN 2
Jakarta untuk konfirmasi tentang penerapan strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two” pada pembelajaran matematika sudah atau pernah diterapkan di
MTsN 2 Jakarta. Setelah mendapat izin, penentuan kelas yang dapat dijadikan objek
penelitian yaitu kelas VII-5. Berdasarkan hasil wawancara terhadap Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum bahwa kelas ini termasuk dalam kategori kelas yang
prestasi belajarnya rendah diantara 4 kelas yang lain, selain itu rata-rata hasil belajarnya pun rendah, yaitu 62, 5 sehingga dianggap tepat untuk diterapkan
strategi pembelajaran aktif ”The Power of Two”. Pada tanggal 2 November 2009, penelitian masuk pada tahapan
wawancara dengan guru matematika kelas VII-5. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar matematika siswa, tanggapan
guru tersebut mengenai strategi pembelajaran aktif “The Power of Two” dan permasalahan yang terjadi pada pembelajaran matematika di kelas tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, diperoleh informasi sebagai berikut: 1. Beberapa siswa menyukai pelajaran matematika, tetapi sebagian siswa ada
yang kurang senang dengan matematika disebabkan bekal pengetahuan dasar yang mereka bawa sejak sekolah dasar masih kurang.
51