Peranan Pers Dalam Perjuangan

masyarakat Tapanuli buta akan berita akan berita proklamasi, namun tidak demikian karena berita proklamasi kemerdekaan masih saja lolos dalam pemberitaan di Tapanuli. Kemerdekaan Indonesia yang sudah diproklamasikan di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945 tidak secara serentak dapat diterima oleh tiap-tiap daerah ada yang cepat dan ada yang lambat. Hal ini disebabkan alat komunikasi massa yang ada pada saat itu sedang berada dalam pengawasan Jepang. Disamping itu untuk mempersulit hubungan komunikasi, Jepang membagi-bagi wilayah Indonesia ke dalam komando yang berbeda- beda serta membuat peraturan yang berbeda pula, sehingga pada awal kemerdekaan tidak ada surat kabar di Tapanuli yang menyiarkan berita proklamasi karena setiap daerah yang akan diberitakan atau dimuat terlebih dahulu diseleksi oleh Bunkaka kantor penerangan militer Jepang. Dalam setiap siaran radio pun hanya menyiarkan berita bahwa sekutu menginstruksikan kepada Jepang untuk bertanggung jawab menjaga keamanan dan tidak menyerahkan senjata kepada kaum revolusi. 4. 4. Peranan Pers Dalam Perjuangan Untuk mengetahui bagaiman perkembangan kemerdekaan Indonesia di berbagai daerah, maka Presiden Sukarno meminta para tokoh-tokoh pers dari daerah unutk segera melaporkan tingkat pemahaman masyarakat tentang kemerdekaan. Dari kesimpulan yang diterima oleh para aktifis pers yakni bahwa sebagian besar daerah Indonesia masih dangkal pengetahuannya tentang kemerdekaan. Sehingga selama tiga bulan para aktifis presiden berkunjung ke daerah-daerah untuk mengkampanyekan apa arti dari pers dan juga rombongan kemerdekaan serta menjelaskan bagaimana posisi bangsa Indonesia pada saat itu. Universitas Sumatera Utara Dengan minimnya pemahaman mereka tentang arti proklamasi, maka Presiden menganjurkan agar pers turut campur tangan dalam prosese sosialisasi tentang bentuk pemerintahan RI. Sebab dari pengalaman saat proklamasi kemerdekaan, jelas bahwa sebagian masyarakat yang mengetahui tentang kemerdekaan adalah diperoleh dari surat kabar. Dengan latarbelakang inilah, maka Menteri Penerangan Moh. Natsir mengusulkan agar dibukanya kantor berita Antara di daerah-daerah sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat kepada daerah dalam mengakses informasi kepada masyarakat. Maka dengan dukungan moril maupun material dari pemerintah, akhirnya berbagai cabang kantor berita Antara terbit di daerah. Untuk Tapanuli kantor berita Antara berdiri pada bulan April 1946 di Balige yang disertai terbitnya berbagai surat kabar yang ditujukan untuk perjuangan bagi pertahanan RI dari kekuasaan Belanda yang masih berada di Indonesia. Selain itu pers Tapanuli juga berperan aktif dalam merebut kemerdekaan Indonesia, menyebarkan informasi sambil menggugah semangat rakyat untuk bangkit dan ambil bagian dalam perjuangan serta mengisi kemerdekaan yang telah dicapai. Oleh karena itu tidak mengherankan jika pada masa perjuangan pers dijadikan sebagai alat komunikasi massa akhirnya menjadi alat perjuangan yang memiliki peran dalam merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah 20 Sarana perjuangan dimasa penjajahan adalah partai politik dan pers. Pada masa perjuangan maupun setelah kemerdekaan hubungan antara pers, masyarakat, dan kaum pergerakan serta pemerintah merupakan satu kesatuan yang saling membutuhkan. Oleh sebab itu pers merupakan lapangan kontrol yang paling tepat, hal ini diupayakan dengan memuat berita-berita yang sebenarnya terjadi di masyarakat, karena itu pers berani . 20 Pada masa perjuangan pers dijadikan sebagai sarana yang tepat dalam proses penyebaran berita bahwa Indonesia telah merdeka tanggal 17 agustus 1945. Ibid., hlm. 215. Universitas Sumatera Utara bertanggung jawab terhadap berita yang dimuatnya. Pers berperan sebagai kontrol sosial pada masa revolusi di Tapanuli, yakni dengan cara memberi penerangan yang jelas tentang kemerdekaan, maka sebagai wujud dari semua itu adalah kesatuan Republik Indonesia harus tetap dipertahankan. Selain itu pers Tapanuli juga berperan sebagai penghubung pemerintah pusat dengan daerah, agar terjalin kerja sama yang baik dalam membentuk pemerintahan Indonesia yang baru saja merdeka melalui berita-berita yang dimuatnya. Oleh sebab itu, liputan pers mampu membentuk pendapat umum masyarakat terhadap sasaran pemberitaannya sehingga dapat mempengaruhi serta menggugah semagat para pembacanya.

4. 5. Surat Kabar Perjuangan Masa Revolusi