4. mengungkapkan siapa dan bagaimana peranan tokoh-tokoh lokal dalam
perkembangan pers di Tapanuli 1945 - 1950 Sedangkan yang menjadi Manfaat dari penelitian adalah :
1. Menambah wawasan pembaca dalam mengetahui sejarah perjalanan
perjuangan pers di Tapanuli 2.
Menambah literatur dalam penulisan sejarah lokal khususnya pers daerah 3.
Memberi informasi tentang perjuangan pers di Tapanuli 4.
Menjadi acuan bagi penulis yang lain
1. 4. TINJAUAN PUSTAKA
Untuk dapat menyusun kepustakaan yang baik, tidak ada cara lain selain mengumpulkan dan mengusahakan bahan sebanyak-banyaknya, sehingga nantinya harus
relevan dengan topik masalah yang akan dikaji. Kemudian melakukan seleksi sebelum dituangkan kedalam bentuk tulisan. Selain itu segala aspek yang berkaitan dengan pers
merupakan informasi dan juga pengembangan wacana terhadap peristiwa. Adapun beberapa buku yang dikemukakan dalam mendukung penelitian ini yang dapat dijadikan
referensi adalah sebagai berikut : Buku yang secara khusus membahas tentang perjalanan harian pers di Tapanuli
sesungguhnya sangat sedikit jumlahnya, namun buku yang khusus membahas tentang
pers adalah seperti yang ditulis oleh Muh. TWH dalam bukunya yang berjudul Sejarah Perjuangan Pers Sumatera Utara menjelaskan bagaimana latar belakang munculnya
serta perkembangan pers di Sumatera Utara mulai dari zaman kolonial Belanda, masa pendudukan Jepang, masa kemerdekaan sampai pada setelah pengakuan kedaulatan
Universitas Sumatera Utara
Indonesia tahun 1950. Dalam buku ini juga diuraikan bagaimana perjalanan pers mulai dari tokoh-tokoh pendiri pers, jenis- jenis surat kabar yang beredar pada masa itu,
masalah serta tantangan yang dihadapi. Khusus membahas perjalanan pers di Tapanuli juga ikut diuraikan, mulai dari Balige, Tarutung, Sibolga sampai Padang Sidempuan.
Sehinga dari keterangan buku ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam penulisan ini
Berikutnya Muh. TWH juga menjelaskan dalam bukunya yang kedua berjudul
Perjuangan Tiga Komponen Untuk Kemerdekaan mengatakan bahwa ada tiga unsur
yang sangat diperlukan di awal perang kemerdekaan yaitu: dengan peluru, diplomasi, dan
pers.
Beliau menyadari bahwa untuk menyelesaikan suatu perang, menguasai perang saja tidak cukup tetapi kemampuan berpolitik atau diplomasi juga diperlukan untuk itu
dibutuhkan suatu media sebagai alat untuk menetralisir keadaan. Demikian halnya dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia pers berperan dalam menyebarkan
berita proklamasi. Tokoh-tokoh politik sekaligus tokoh pers menyalurkan ide dan cita- cita kemerdekaan melalui pers, untuk itu tidak jarang pers yang tidak sepaham dengan
penjajah mengalami pembredelan dan penggrebekan dalam pemberitaannya. Selanjutnya buku yang ditulis oleh Kementerian Penerangan, yang berjudul
Republik Indonesia Propinsi Sumatera Utara Tahun 1953, Jawatan Penerangan
Propinsi Sumatera Utara, mengemukakan tentang jenis-jenis surat kabar apa saja yang pernah terbit pada zamannya di Tapanuli, serta beberapa uraian penting yang membahas
mengenai tujuan pendirian dan siapa saja tokoh pendiri dari pers tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Kemudian buku yang ditulis oleh Tim Pengumpulan Penelitian Data dan Penulisan Sejarah Pemerintahan Departemen Dalam Negeri Propinsi sumatera Utara,
dengan judul Sejarah Perkembangan Pemerintahan Departemen Dalam Negeri Propinsi Sumatera Utara Masa PemerintahanPendudukan Kolonial Belanda Dan
Jepang , menjelaskan bagaimana keadaan Sumatera Utara khususnya wilayah Tapanuli
pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Bagaimana proses masuknya pemerintahan Belanda dan Jepang ke kawasan Tapanuli.
Jacob Oetama dalam bukunya yang berjudul Persepektif Pers Indonesia
mengatakan bahwa pada awalnya pers tidak berbeda dengan pamflet-pamflet politik tanpa bentuk yang lengkap, model yang menarik dan masalah penampilan bukan menjadi
sesuatu yang terpenting, yang paling utama adalah pesan yang disampaikan dan pesan itu meneriakkan tentang perjuangan rakyat. Di sinilah asal-mula peranan pers menyerap,
memancarkan warisan sejarah serta nilai-nilai suatu dasar negara. Pers memiliki andil yang cukup besar dalam perubahan struktur masyarakat baik dalam jangka waktu singkat
maupun dengan waktu yang lama. Antara pers dan masyarakat memiliki hubungan yang saling ketergantungan dimana berita yang dimuat pers berasal dari masyarakat dan pada
akhirnya disajikan kembali kepada masyarakat.
1. 5. METODE PENELITIAN