Kemudian buku yang ditulis oleh Tim Pengumpulan Penelitian Data dan Penulisan Sejarah Pemerintahan Departemen Dalam Negeri Propinsi sumatera Utara,
dengan judul Sejarah Perkembangan Pemerintahan Departemen Dalam Negeri Propinsi Sumatera Utara Masa PemerintahanPendudukan Kolonial Belanda Dan
Jepang , menjelaskan bagaimana keadaan Sumatera Utara khususnya wilayah Tapanuli
pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Bagaimana proses masuknya pemerintahan Belanda dan Jepang ke kawasan Tapanuli.
Jacob Oetama dalam bukunya yang berjudul Persepektif Pers Indonesia
mengatakan bahwa pada awalnya pers tidak berbeda dengan pamflet-pamflet politik tanpa bentuk yang lengkap, model yang menarik dan masalah penampilan bukan menjadi
sesuatu yang terpenting, yang paling utama adalah pesan yang disampaikan dan pesan itu meneriakkan tentang perjuangan rakyat. Di sinilah asal-mula peranan pers menyerap,
memancarkan warisan sejarah serta nilai-nilai suatu dasar negara. Pers memiliki andil yang cukup besar dalam perubahan struktur masyarakat baik dalam jangka waktu singkat
maupun dengan waktu yang lama. Antara pers dan masyarakat memiliki hubungan yang saling ketergantungan dimana berita yang dimuat pers berasal dari masyarakat dan pada
akhirnya disajikan kembali kepada masyarakat.
1. 5. METODE PENELITIAN
Dalam penulisan sejarah pemakaian metode sejarah sangatlah penting, karena metode sejarah dapat diartikan sebagai proses menguji dan menganalisa secara kritis atas
Universitas Sumatera Utara
rekaman dan peninggalan pada masa lampau.
5
1. Heuristik, yaitu proses pengumpulan sumber sebanyak-banyaknya yang dapat
memberikan penjelasan tentang perjalanan pers persuratkabaran di Tapanuli. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam proses pengumpulan data
antara lain : Sejumlah sistematika penulisan yang
terangkum dalam metode sejarah sangat membantu setiap peneliti dalam merekonstruksi kejadian pada masa yang telah berlalu.
Untuk mendapatkan sumber- sumber yang dibutuhkan sebagai bahan penulisan yang relevan dengan pokok permasalahan haruslah dikaji secara mendalam. Dalam
penulisan ini harus melewati beberapa proses agar diperoleh suatu penilaian atau pemaparan yang lebih objektif. Untuk merekonstruksi sejarah perjalanan pers di Tapanuli
periode 1945-1950, maka akan dikaji berdasarkan metode penelitian sejarah yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Penelitian kepustakaan Library research yaitu pengumpulan berbagai
sumber tertulis seperti buku, majalah, surat kabar, notulen, bulletin, serta hasil laporan penelitian.
b. Penelitian lapangan Field research yaitu menggunakan metode
wawancara terhadap pelaku ataupun tokoh yang mengetahui tentang perjalanan pers di Tapanuli. Metode ini diharapkan dapat menjadi
keterangan yang pokok sebab menjamin keabsahan dari keterangan itu sendiri.
5
Tentang Metode Sejarah lihat Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta : Banteng, 1995, hal 95-97 dan Louis Gottschalk, Understanding History : A Primer of Historical Method, Nugroho
Notosutanto Terj. Mengerti Sejarah, Jakarta : UI Prees, 1985, hal, 18-19. .
Universitas Sumatera Utara
2. Kritik sumber, yaitu sebagai cara untuk mengetahui data yang lebih akurat
melalui : a.
Kritik Intern, yang ditujukan untuk memperoleh dokumen yang bersifat kredibel dengan cara menganalisis sejumlah data tertulis yang berkaitan
dengan Pers surat kabar di Tapanuli. b.
Kritik Ekstern, untuk memperoleh data yang otentik dengan cara menyesuaikan dengan situasi zaman.
3. Interpretasi merupakan tahap dimana penulis akan mencoba menafsirkan data- data yang telah diperoleh kemudian menghasilkan suatu kesimpulan dari objek
masalah yang diteliti baik secara analisis maupun sintesis. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya subjektifitas penulis dalam penulisan sejarah.
4. Historiografi merupakan tahap yang terakhir dimana penulis akan melakukan penjabaran hasil penelitian sekaligus merangkaikan dalam batasan waktu yang
kronologis dan sistematis. Dalam penulisan sejarah aspek kronologis menjadi
sangat penting untuk menghasilkan karya sejarah yang ilmiah dan objektif.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
PERJALANAN SUARA PERS DI TAPANULI
2. 1. Latar Belakang Munculnya Pers di Tapanuli