Perumusan Masalah Penelitian Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian
9
1. Visual activities, kegiatan visual activities meliputi kegiatan yang
berhubungan dengan kegiatan yang langsung dilakukan siswa, misalnya membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, dan sebagainya.
2. Oral activities, kegiatan ini membuat siswa mampu untuk merumuskan,
bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat tentang materi pembelajaan. 3.
Listening activities, kegiatan yang berhubungan dengan alat indera pendengaran siswa, kegiatan mendengarkan meliputi: uraian, percakapan,
diskusi, musik, dan pidato. 4.
Writing activities, aktifitas siswa yang berhubungan dengan menulis antara lain: siswa mampu membuat cerita, karangan, laporan, tes angket, dan
menyalain. 5.
Drawing activities, pada aktifitas ini diharapkan siswa dapat membuat gambar, membuat grafik, peta, diagram, dan pola.
6. Motor activities, kegiatan yang berhubungan dengan keaktifan siswa dalam
melakukan percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun, dan memelihara binatang.
7. Mental activities, kegiatan siswa yang memerlukan pemahaman yang
mendalam untuk dapat mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melihat hubungan, dan mengambil keputusan.
8. Emotional activities, pada aktifitas ini siswa bisa merasa bosan, gembira,
berani, tenang, dan gugup dalam pembelajaran di dalam kelas. Dalam pembelajaran guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan
pengamat. Guru mengamati bagaimana perkembangan anak didiknya dan memberi kemudahan belajar, karena anak didik merupakan subjek belajar bukan objek belajar.
Tidak tepat kalau dikatakan bahwa anak didik itu sebagai objek objek dalam proses belajar-mengajar. Anggapan jika peserta didik merupakan sebuah objek merupakan
suatu pendapat yang salah
12
. Dalam proses pembelajaran guru harus mampu
12
Sardiman, Interaksi Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers, 2014, h. 111
10
menghargai peserta didiknya sebagai suatu subjek yang memiliki bekal dan kemampuan.
Keaktifan siswa dalam pembelajaran dikatakan rendah jika siswa tidak bertanya, dan hanya terbatas pada mendengarkan dan mencatat, siswa yang hadir di kelas tidak
siap untuk belajar, ribut jika diberi latihan, dan siswa yang hanya diam ketika ditanya sudah mengerti atau belum. Guru dalam proses pembelajaran haruslah
mengikutsertakan para siswanya secara aktif, jangan sampai proses pembelajaran didominasi oleh guru.
Siswa dikatakan aktif dalam pembelajaran bila terdapat ciri-ciri: 1.
Siswa aktif dalam pembelajaran 2.
Mampu menyusun laporan 3.
Dapat memecahkan masalah sendiri 4.
Pengetahuan yang didapat siswa merupakan pengalaman yang dialami sendiri oleh siswa.
Pada Pasal 19 Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Hal ini menunjukan bahwa pengalaman belajar harus berorientasi pada aktivitas siswa.
Pembelajaran yang mengaktifkan siswa dapat dilakukan melalui pengembangan berbagai keterampilan belajar secara efektif yang antara lain sebagai berikut: 1
berkomunikasi lisan dan tertulis secara efektif, 2 berfikir logis, kritis, dan kreatif, 3 rasa ingin tahu, 4 penguasaan teknologi dan informasi, 5 pengembangan
personal dan sosial, dan 6 belajar mandiri
13
. Adapun jenis-jenis aktivitas belajar siswa di antaranya adalah: 1 Belajar Arti
Kata, 2 Belajar Kognitif, 3 Belajar Menghafal, 4 Belajar Teoritis, 5 Belajar
13
Rusman, Model-model Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pres, 2012, h. 388