Aktivitas Belajar Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti

12 8. Belajar Keterampilan Motorik Belajar melakukan rangkaian gerak gerik berbagai anggota badan secara terpadu dibawah bimbingan guru. 9. Belajar Estetis Belajar estetika adalah proses mencipta melalui penghayatan yang berdasarkan pada nilai-nilai seni. Sekolah yang menyenangkan merupakan salah satu fasilitas yang disediakan untuk siswa memperoleh pendidikan sesuai dengan tugas perkembangan mereka adalah selalu menyertakan unsur permainan dalam setiap mata pelajaran. Belajar akan lebih efektif dan aktif jika anak dan guru dalam keadaan fun. Dengan kegembiraan yang diperoleh, anak akan terdorong untuk belajar lebih banyak tanpa harus merasa bosan dan terpaksa 15 .

4. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas kelompok yang diorganisir oleh sebuah prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi yang diperoleh siswa secara sosial di antara kelompok-kelompok pembelajar yang di dalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota yang lain 16 . Model pembelajaran kooperatif tidak hanya sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan secara asal-asalan. Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan efektif. Dalam pembelajaran kooperatif kegiatan pembelajaran tidak harus belajar dari guru kepada siswa saja, tetapi siswa dapat saling membelajarkan sesama siswa lainnya. Pembelajaran oleh teman sebaya lebih efektif dari pada pembelajaran oleh guru. 15 Anna Farida, Suhud Rois, dan Edi S. Ahmad, Sekolah yang Menyenangkan Bandung: Nuansa, 2012, Cet. I, h. 51 16 Miftahul Huda, Cooperative Learning Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011, h. 29 13 Salah satu model pembelajaran yang disarankan oleh banyak peneliti adalah pembelajaran kooperatif, karena dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa. Pembelajaran ini bisa diterapkan di hampir semua tingkatan umur, kelas, mata pelajaran, dan tugas akademik yang melibatkan proses berfikir tingkat tinggi. Bahkan, untuk tugas-tugas yang bersifat hafalan maupun korektif sekalipun, pembelajaran kooperatif tidak kalah efektif dibandingkan dengan pembelajaran kompetitif dan individualistik Johnson, dkk, 1998 17 . Pembelajaran kooperatif adalah cara ampuh untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran dan memberikan pengaruh positif dalam pencapaian peningkatan sikap-sikap positif dan harga diri yang lebih baik, dan mendorong motivasi sosial yang lebih besar kepada orang lain yang membutuhkan. Strategi pembelajaran kooperatif terdiri dari tiga prinsip agar siswa mampu meningkatkan proses dan hasil belajar, yaitu dengan belajar aktif, konstruktivistik, dan kooperatif 18 .

5. Manfaat model pembelajaran kooperatif

Selain meningkatkan keterampilan kognitif dan afektif siswa, pembelajaran kooperataif juga memberikan manfaat-manfaat besar antara lain: 1. Siswa yang diajari dengan dan dalam struktur-struktur kooperatif akan memperoleh hasil pembelajaran yang lebih tinggi; 2. Siswa yang berprestasi dalam pembelajaran kooperatif akan memiliki sikap harga diri yang lebih tinggi dan motivasi yang lebih besar untuk belajar; 3. Dengan pembelajaran kooperatif, siswa menjadi lebih peduli pada teman- temannya, dan diantara mereka akan terbangun rasa ketergantungan yang positif untuk belajar mereka nanti; 4. Pembelajaran kooperatif meningkatkan rasa penerimaan siswa terhadap teman-temannya yang berasal dari latar belakang ras dan etnik yang berbeda- beda 19 . 17 Ibid., h. 64 18 Masitoh, Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009, Cet. I, h. 235 19 Miftahul Huda, op. cit., h. 66 14

6. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Dalam pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terdapat 3 karakteristik yaitu: a. kelompok kecil, b. belajar bersama, dan c. pengalaman belajar. Pembelajaran kooperatif learning adalah tanggung jawab secara individu sekaligus tanggung jawab terhadap kelompok, sehingga dalam diri siswa akan terbentuk sikap ketergantungan positif yang menjadikan kerja kelompok optimal. Keadaan ini mendukung siswa dalam kelompoknya belajar bekerja sama dan tanggung jawab dengan sungguh- sungguh sampai suksesnya tugas-tugas dalam kelompok. Jigsaw Learning merupakan sebuah teknik yang di pakai secara luas yang memiliki kesamaan dengan teknik “pertukaran kelompok” group-to-group exchange dengan suatu perbedaan penting: setiap peserta didik mengajarkan sesuatu 20 . Persiapan dalam pembelajaran kooperatif tipe jigsaw: 1. Pembentukan Kelompok Belajar Pada pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa di bagi menjadi dua anggota kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli, yang akan diuraikan sebagai berikut: a. Kelompok kooperatif awal kelompok asal Siswa dibagi atas beberapa kelompok yang terdiri dari 4 – 5 anggota. Setiap anggota diberi tanda atau nomor, kelompok harus sama terutama di dalam kemampuan. b. Kelompok ahli Kelompok ahli anggotanya adalah tanda atau nomor yang sama pada kelompok asal. 20 Mel Silberman, Active Learning, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009, h. 168 15 2. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini berbeda dengan kelompok kooperatif lainnya, karena setiap siswa bekerja sama pada dua kelompok secara bergantian, dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: a. Siswa di bagi dalam kelompok kecil yang di sebut kelompok inti, beranggotakan 4 orang disesuaikan dengan jumlah siswa dalam kelas. Setiap siswa diberi nomor atau tanda misalnya A, B, C, D b. Membagi tugas sesuai dengan materi yang diajarkan. Masing-masing siswa dalam kelompok asal mendapat tugas yang berbeda, tanda atau nomor yang sama mendapat tugas yang sama pada masing-masing kelompok. c. Kumpulkan masing-masing siswa yang memiliki tugas yang sama dalam satu kelompok sehingga jumlah kelompok ahli sama dengan jumlah tugas yang telah di siapkan oleh guru. d. Dalam kelompok ahli di tugaskan agar siswa belajar bersama untuk menjadi ahli sesuai dengan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. e. Tugaskan bagi semua anggota kelompok ahli untuk memahami dan dapat menyampaikan informasi tentang hasil dari tugas yang telah dipahami kepada kelompok inti. f. Apabila tugas sudah selesai dikerjakan dalam kelompok ahli, masing-masing siswa kembali ke kelompok asal. g. Beri kesempatan secara bergiliran masing-masing siswa untuk menyampaikan hasil dari tugas di kelompok ahli. h. Bila kelompok sudah menyelesaikan tugas secara keseluruhan, masing-masing kelompok menyampaikan hasilnya dan guru memberikan klarifikasi 21 . 21 Agus Supriyanto, Cooperative Learning, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010, h. 89 16

7. Pengertian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS

Istilah pembelajaran merupakan istilah baru yang digunakan untuk menunjukan kegiatan guru dan siswa. Sebelumnya digunakan istilah “proses belajar- mengajar”. Pengalaman yang terjadi berulang kali melahirkan pengetahuan knowledge atau a body of knowledge adalah definisi umum pembelajaran 22 . Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Jadi dapat disimpulkan dari pengertian pembelajaran adalah suatu susunan aktivitas kegiatan siswa dan guru dalam berinteraksi dengan adanya hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk membelajarkan siswa sehingga terjadi perubahan perilaku yang positif dalam dirinya. Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari dokumen kurikulum 1975 yang memuat Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai mata pelajaran untuk pendidikan di sekolah dasar dan menengah. Mata pelajaran IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya. Nama IPS ini sejajar dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA sebagai integrasi dari mata pelajaran Biologi, Kimia, Fisika. Menurut Somantri penggunaan istilah IPS dan IPA dimaksudkan untuk membedakannya dengan nama-nama disiplin ilmu di universitas 23 . Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang membahas tentang peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan. Pengertian IPS di tingkat persekolahan itu sendiri mempunyai pengertian makna yang berbeda-beda, khususnya antara IPS untuk Sekolah Dasar SD dengan IPS untuk Sekolah Menengah Pertama SMP dan IPS untuk Sekolah Menengah Atas SMA. Pengertian IPS dipersekolahan tersebut ada yang berarti program pengajaran, ada yang berarti mata pelajaran yang berdiri sendiri, ada yang berarti gabungan paduan dari sejumlah mata pelajaran atau disiplin ilmu. Perbedaan ini 22 Suyono, Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, h. 9 23 Sapriya, Pendidikan IPS, Bandung: Laboratorium PKn UPI Press, 2008, h. 6 17 dapat pula diidentifikasikan dari perbedaan pendekatan yang diterapkan pada masing-masing jenjang persekolahan tersebut 24 .

8. Materi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial “Bentuk-bentuk Kerja Sama”

Keluarga kita terdiri atas beberapa anggota keluarga. Apakah menurutmu kamu bisa hidup tanpa orang tuamu?, tentu saja tidak. Dalam keluarga semua hidup bersama-sama, tidak bisa hidup terpisah. Kamu butuh orangtuamu untuk mengasuhmu, membimbingmu, mengajarimu, dan memenuhi kebutuhanmu. Kamu butuh adik atau kakakmu untuk diajak belajar dan bermain. Kamu tidak bisa hidup sendirian. Begitu juga di lingkungan tetanggamu. Kita akan membutuhkan tetangga karena kita tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain. Semua orang pasti akan membutuhkan bantuan orang lain. Oleh sebab itu manusia tidak bisa hidup sendiri. Contohnya disekolah kamu memiliki banyak teman dan ada bapak serta ibu guru yang mengajarimu supaya kamu jadi pintar. Aulia dan keluarganya sudah terbiasa bekerja sama. Aulia suka membantu ibunya memasak atau membersihkan rumah. Kakak suka membantu Aulia belajar. Pada hari libur Aulia dan keluarganya sering bekerja bakti membereskan rumah. Kebiasaan kerjasama ternyata sudah menjadi kebiasaan di lingkungan tempat mereka tinggal. Mereka tinggal di Kompleks Marga Sari 2, RT 003 RW 05, Kelurahan Sukarukun. RT adalah singkatan dari Rukun Tetangga, dan RW adalah singkatan dari Rukun Warga. Aulia bertetangga dengan Ihsan, Dela, Melani, dan Soni. Ihsan adalah orang Aceh, Dela orang Jakarta, Melani berdarah Tionghoa, dan Soni adalah orang Ambon. Walaupun berbeda suku dan budaya, mereka selalu hidup rukun. Mereka tidak pernah bertengkar, mereka saling membantu, mereka sering bermain dan belajar bersama walaupun sekolah mereka berbeda. Orang tua mereka memiliki pekerjaan yang bermacam-macam, ada yang menjadi karyawan kantor, pengusaha, dokter, guru, dan pedagang. Setiap hari orang tua mereka sibuk bekerja, tapi mereka selalu siap membantu jika ada tetangga yang memerlukan bantuan. 24 Sapriya, Susilawati, dan Sadjaruddin Nurdin, Konsep Dasar IPS,Bandung: UPI Press, 2006, h. 3

Dokumen yang terkait

Analisis Wacana Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Konsep Virus Kelas X (Penelitian Deskriptif Di Sma Negeri 9 Kota Tangerang Selatan)

1 7 275

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsaw siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi

0 3 122

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPS Upaya Meningkatkan Kerja Kelompok Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Dalam Pembelajaran IPS Kelas V SDN I Boto Kecamatan Wonosari Kabupaten Kl

0 3 13

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPS Upaya Meningkatkan Kerja Kelompok Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Dalam Pembelajaran IPS Kelas V SDN I Boto Kecamatan Wonosari Kabupaten Kl

0 0 17

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS MULTIMEDIA.

0 1 18