Data Hasil Peningkatan Pembelajaran Menggunakan Strategi Heuristik Vee Untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematik Siswa

siswa atau 5.56, nilai gain terbanyak berada pada interval 0.510 – 0.618 yaitu sebanyak 9 siswa atau sebesar 22.22, dan nilai gain tertinggi berada pada interval 0.728 – 0.837 sebanyak 7 siswa atau 16.67. Pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata gain sebesar 0.519. Dengan varians 0.032, simpangan baku sebesar 0.179, median sebesar 0.617 dan modus sebesar 0.480 lampiran 30. Berdasarkan uraian mengenai nilai gain kemampuan representasi matematik siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol, ditemukan adanya perbedaan yang disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 4.9 Perbandingan gain Kemampuan Representasi Matematik Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistika Kelas Eksperimen Kontrol Jumlah Siswa 36 36 Maksimum X maks 0,958 0,837 Minimum X min 0,140 0,074 Rata-rata 0,673 0,519 Median Me 0,701 0,617 Modus Mo 0,888 0,480 Varians 0,052 0,032 Simpangan Baku 0,227 0,179 Berdasarkan Tabel 4.15 di atas menunjukkan adanya perbedaan hasil perhitungan statistik nilai gain antar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari tabel diketahui bahwa nilai rata-rata gain kelas eksperimen lebih tinggi dari pada nilai rata-rata gain kelas kontrol dengan selisih 0.154. Nilai gain siswa tertinggi pada kedua kelas tersebut terdapat pada kelas eksperimen dengan nilai 0.958, artinya peningkatan kemampuan representasi matematik perorangan tertinggi terdapat di kelas eksperimen, sedangkan peningkatan representasi perorangan terendah terdapat di kelas kontrol dengan nilai gain 0.074. Jika dilihat dari simpangan baku, nilai gain representasi matematik siswa kelas kontrol lebih merata sedangkan kelas eksperimen lebih menyebar. Dilihat dari varians kedua kelas, varians kelas eksperimen sebesar 0.052 lebih besar dari pada varians kelas kontrol sebesar 0.032, ini berarti nilai gain siswa di kelas eksperimen lebih beragam dari pada nilai gain siswa di kelas kontrol. Secara visual penyebaran data gain di kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada diagram di bawah ini: Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Nilai Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada grafik di atas dapat kita lihat bahwa siswa di kelas eksperimen yang mengalami peningkatan lebih baik dibandingkan dengan siswa kelas kontrol. Secara visual terlihat kurva yang nilai perolehan tertinggi berada di kelas eksperimen. Sedangkan jumlah siswa yang mendapat nilai tertinggi pada kelas eksperimen lebih banyak dibandingkan kelas kontrol. Contohnya, apabila kita ambil nilai tertinggi 0,9 dikelas eksperimen maka kita dapat melihat bahwa 30,56 siswa dari kelas eksperimen yang mampu mencapai nilai tersebut, sedangkan pada kelas kontrol terdapat 16,67. dengan nilai 0,783. Hal ini menunjukan hasil Gain kemampuan representasi matematik yang dimiliki siswa dari kedua kelas yang menjadi sampel penelitian ini. 5 10 15 20 25 30 35 0,5 1 kelas kontrol kelas eksperimen Fre ku e n si Nilai

3. Hasil Pengujian Prasyarat Analisis Data Analisis

Gain Representasi Matematik Siswa Untuk melihat peningkatan kemampuan representai matematik yang diukur dalam penelitian ini, maka data yang dianalisis adalah nilai gain yang ternormalkan N-Gain yang diformulasikan oleh Meltzer. Setelah melakukan perhitungan didapatkan nilai gain masing-masing siswa dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, kemudian dilakukan uji perbedaan dua rata- rata yang terlebih dahulu dilakukan uji normalitas terhadap nilai gain kedua kelas tersebut untuk mengetahui jenis uji perbedaan dua rata-rata yang digunakan. Untuk menguji normalitas skor Gain kemampuan representasi matematik siswa pada penelitian ini, digunakan uji normalitas dengan menggunakan uji Kai Kuadrat Chi Square pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil pengujian normalitas gain untuk kelas eksperimen diperoleh nilai  2 hitung = 23,18 dan untuk kelas kontrol diperoleh nilai  2 hitung = 9,81 lampiran 29 lampiran 31. Dari tabel nilai kritis uji chi-square diperoleh nilai  2 tabel untuk n=36 pada taraf signifikan α= 0,05 adalah 9,49, maka dapat disimpulkan bahwa data hasil gain kedua kelompok tersebut berdistribusi tidak normal karena memenuhi kriteria  2 hitung  2 tabel . Hasil uji normalitas gain kedua kelompok dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Data Gain Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol N 36 36 X 0,673 0,519 S 0,227 0,179  2 hitung 23,18 9,81  2 tabel 9,49 9,49 Kesimpulan Tidak Normal Tidak Normal Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis yang tidak terpenuhi, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berasal dari populasi berdistribusi normal, maka untuk menguji perbedaan dua rata-rata digunakan uji statistik non-parametrik. Adapun jenis uji statistik non- parametrik yang digunakan adalah uji Mann-Whitney Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut: Ho :  1 ≠  2 H 1 :  1 =  2 Keterangan:  1 : rata-rata peningkatan kemampuan representasi matematik siswa kelas eksperimen  2 : rata-rata peningkatan kemampuan representasi matematik siswa kelas kontrol Kriteria pengujian yaitu Z hitung ≤ Z tabel maka Ho diterima dan H 1 ditolak. Sedangkan jika Z hitung Z tabel, maka H 1 diterima dan Ho ditolak, pada taraf kepercayaan 95 atau taraf signifikansi α = 5. Berdasarkan hasil perhitungan, pada pengujian hipotesis diperoleh Z hitung sebesar 3,086 dan Z tabel sebesar 1,96 uji 1-pihak. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa Z hitung Z tabel 3,086 1,96. Dengan demikian, H 1 diterima dan Ho ditolak, atau dengan kata lain rata-rata peningkatan kemampuan representasi matematik siswa kelas eksperimen tidak sama dengan rata-rata peningkatan kemampuan representasi matematik siswa kelas kontrol. Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Kelas Z hitung Z tabel Kesimpulan Eksperimen 3,086 1,96 Tolak H Kontrol Berdasarkan hasil perhitungan, pada pengujian hipotesis diperoleh Z hitung sebesar 3,086 dan t tabel sebesar 1,96. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa Z hitung Z tabel 3,086 1,96. Dengan demikian, Ho ditolak, atau dengan kata lain rata-rata peningkatan kemampuan representasi matematik siswa pada kelas eksperimen yang diberikan perlakuan pembelajaran menggunakan strategi heuristik vee lebih tinggi dari pada rata- rata peningkatan kemampuan representasi matematik kelas kontrol yang diberi perlakuan menggunakan strategi ekspositori.

3. Data Angket

Angket dalam penelitian ini diberikan kepada kelas eksperimen. Penggunaan angket ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan strategi heuristik vee . Respon tersebut diukur dengan menggunakan 12 item pernyataan yang dikelompokkan dalam 2 indikator yaitu yaitu respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan strategi heuristik vee dan respon terhadap strategi heuristik vee . Dalam menafsirkan respon siswa dilakukan dengan cara membandingkan rerata skor dengan skor netralnya pada setiap item dan setiap indikator. Respon siswa dinyatakan positif jika rata-rata skor respon lebih dari skor netral. Sebaliknya respon siswa dinyatakan negatif jika rata- rata skor respon kurang dari skor netral. Karena angket yang digunakan tidak menggunakan pilihan netral maka skor netral item ditetapkan seperempat dari jumlah skor opsinya, maka skor netral dari angket ini ialah 3. Dari hasil perhitungan pada indikator yang menunjukan respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan strategi heuristik vee diketahui bahwa rata-rata skor respon siswa sebesar 3,9 dan pada indikator yang menunjukan respon siswa terhadap kegunaan dalam mengikuti pembelajaran relasi dan fungsi menggunakan strategi heuristik vee diketahui bahwa rata-rata skor respon siswa sebesar 4,3. Skor respon siswa pada kedua indikator tersebut lebih besar dari skor sikap netral per indikator lampiran 34. Hal ini berarti secara umum siswa bersifat positif terhadap pembelajaran menggunakan strategi heuristik vee. Secara lebih lengkap pembahasan angket respon perindikator akan dibahas sebagai berikut:

a. Respon Positif Siswa Terhadap Pembelajaran Menggunakan

Strategi Heuristik Vee. Respon positif siswa terhadap pembelajaran menggunakan strategi heuristik vee dapat dilihat dari persentase jawaban siswa pada tabel 4.18 Dibawah ini : Tabel 4.12 Persentase Jawaban Angket Siswa Pada Indikator 1 Indikator Pernyataan Persentase Jawaban Setuju Tidak setuju Respon terhadap pembelajaran menggunakan strategi heuristik vee pada materi relasi dan fungsi Positif 86,07 13,9 Negatif 22,23 77,75 Dari tabel dapat dilihat sebesar 86,07 siswa menjawab setuju dan 13,9 siswa menjawab tidak setuju dari pernyataan yang bersifat positif. Sedangkan dari pernyatan yang bersifat negatif sebesar 22,23 siswa menjawab setuju dan 77,75 siswa menjawab tidak setuju. Siswa yang memiliki respon positif terhadap pembelajaran menggunakan strategi heuristik vee dapat dilihat dari persentase jawaban siswa yang setuju pada pernyataan yang bersifat positif dan dari persentase jawaban siswa yang tidak setuju pada pernyataan yang bersifat negatif. Dari data tersebut dapat disimpulkan 81,91 siswa merespon positif terhadap pembelajaran menggunakan strategi heuristik vee dan hanya 18,07 siswa yang merespon negatif terhadap pembelajaran menggunakan strategi heuristik vee. Jika kita analisis dari beberapa jawaban pernyataan, sebanyak 35 siswa atau 97,1 memberikan respon positif pada pernyataan nomor 1 yang menyatakan ketertarikan dalam mengikuti pelajaran matematika menggunakan strategi heuristik vee. Hal ini dapat kita interprestasikan bahwa hampir seluruh siswa menyatakan tertarik untuk mengikuti pelajaran matematika menggunakan strategi heuristik vee. Kesenangan siswa dengan pembelajaran yang memberikannya kesempatan kepadanya untuk berperan