Tes representasi matematik Pembelajaran Menggunakan Strategi Heuristik Vee Untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematik Siswa

kesalahan Melukiskan, diagram, gambar, secara lengkap dan benar 4 Ekspresi Matematikpersamaan Tidak ada jawaban, kalaupun ada hanya memperlihatkan ketidak pahaman tentang konsep sehingga informasi yang diberikan tidak berarti apa-apa Hanya sedikit dari model matematika yang benar 1 Menentukan model matematika dengan benar, namun salah dalam mendapatkan solusi 2 Menentukan model matematika dengan benar, kemudian melakukan perhitungan atau mendapatkan solusi yang benar namun terdapat sedikit kesalahan penulisan simbol. 3 Menemukan model matematika dengan benar, kemudian melakukan perhitungan atau mendapatkan solusi secara benar dan lengkap 4 Sebelum instrumen digunakan, instrumen tersebut terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran agar diperoleh data yang valid. 1 Uji validitas Validitas adalah derajat ketetapan suatu alat ukur tentang pokok isi atau arti sebenarnya yang diukur. Uji validitas yang digunakan pada instrumen tes representasi matematik adalah dengan menggunakan validitas butir soal. Perhitungan validitas yang digunakan adalah rumus korelasi product moment dengan angka kasar, yaitu: 6 ∑ ∑ ∑ √[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ] Keterangan: = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variable yang dikorelasikan n = banyaknya subjek ∑ = jumlah nilai setiap butir soal ∑ = jumlah nilai total ∑ = jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor asli dari X dan Y Setelah diperoleh hasil koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y atau harga kemudian dibandingkan dengan pada taraf signifikansi 5 dengan ketentuan jika , maka soal dikatakan valid, sebaliknya jika maka soal tersebut tidak valid. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas lihat lampiran 8, dari 11 soal representasi matematik yang diujicobakan diperoleh 7 butir soal yang valid 2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keterpercayaan hasil tes.Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu: 7 r i = { ∑ } 6 Subana, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia, 2001, h. 130 7 Suarsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009, cet. ke-9 h. 109. Keterangan: = reliabilitas yang dicari n = jumlah item dalam instrument = varians total ∑ = jumlah varians skor tiap-tiap item Tabel 3.5 Kriteria Koefisien Reliabilitas Interval Kriteria r 0,20 Tidak ada korelasi 0,20 0,40 Kolerasi rendah 0,40 0,70 Kolerasi sedang 0,70 0,80 Kolerasi tinggi 0,90 1,00 Kolerasi sangat tinggi Berdasarkan hasil perhitungan uji reabilitas instrumen lihat lampiran 10, diperoleh nilai 0,85 maka instrumen penelitian tersebut dapat disimpulkan memiliki kriteria koefisien reliabilitas yang sangat tinggi, dan memenuhi persyaratan instrumen yang memiliki ketetapan jika digunakan. 3 Uji Tingkat Kesukaran Soal Uji tingkat kesukaran soal dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal test yang diberikan tergolong mudah, sedang atau sukar, maka dilakukan uji taraf kesukaran digunakan rumus-rumus berikut: 8 Keterangan : P = indeks kesukaran B = jumlah skor siswa peserta tes pada butir soal tertentu J s = jumlah skor maksimum seluruh siswa peserta tes 8 Ibid., h. 208 Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Kesukaran P Keterangan 0,00 – 0,30 Sukar 0,30 – 0,70 Sedang 0,70 – 1,00 Rendah Berdasarkan hasil perhitungan uji tingkat kesukaran butir soal instrumen lihat lampiran 12, dari 11 soal yang diujikan diperoleh 10 soal dengan tingkat kesulitan “sedang”, dan 1 soal dengan tingkat kesulitan “mudah”. 4 Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut dengan indeks diskriminasi. Untuk menghitung daya pembeda soal, digunakan rumus sebagai berikut: 9 Keterangan: J = Jumlah peserta tes JA = Skor maksimum peserta kelompok atas JB = Skor maksimum peserta kelompok bawah BA = Jumlah skor kelompok atas BB = Jumlah skor kelompok bawah PA = Proporsi peserta kelompok atas PB = Proporsi peserta kelompok bawah 9 Ibid , h. 213 Tabel 3.7 Klafisifikasi Indeks Daya Pembeda D Keterangan 0,00 – 0,20 Jelek 0,20 – 0,40 Cukup 0,40 – 0,70 Baik 0,70 – 1,00 Baik Sekali Pada indeks deskriminasi daya pembeda terdapat tanda negatif.Tanda negatif digunakan jika sesuatu soal “terbalik” dalam mengukur kemampuan siswa. Misalnya suatu butir soal lebih banyak dijawab benar oleh kelompok bawah dibandingkan dengan jawaban benar dari kelompok atas. Ini berarti bahwa untuk menjawab soal dengan benar, dapat dilakukan dengan menebak oleh karena itu sebaiknya jika semua butir soal mempunyai indeks deskriminasi negatif sebaiknya dibuang. Berdasarkan hasil perhitungan dari uji daya pembeda butir soal instrumen lihat lampiran 14, ditemukan 4 soal memiliki daya beda “cukup’, 3 soal memiliki daya pembeda “baik”, 2 soal memiliki daya beda “jelek” dan 2 soal memiliki daya pembeda “sangat jelek”. Untuk lebih jelasnya, hasil uji validitas instrumen tes dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.8 Rekap Data Hasil Uji Coba Instrumen No. Soal Validitas Taraf Kesukaran Daya Beda Keterangan 1 Valid Mudah Cukup Digunakan 2 Tidak Valid Sedang Sangat Jelek Tidak Digunakan 3 Valid Sedang Cukup Digunakan 4 Tidak Valid Sedang Sangat Jelek Tidak Digunakan 5 Tidak Valid Sedang Jelek Tidak Digunakan 6 Valid Sedang Baik Digunakan 7 Tidak Valid Sedang Jelek Tidak Digunakan 8 Valid Sedang Cukup Digunakan 9 Valid Sedang Baik Digunakan 10 Valid Sedang Cukup Digunakan 11 Valid Sedang Baik Digunakan Derajat Reliabilitas 0,81

2. Angket Siswa

Angket adalah sekumpulan pernyataan atau pertanyaan yang harus dilengkapi oleh responden dengan memilih jawaban atau menjawab pertanyaan melalui jawaban yang sudah disediakan atau melengkapi kalimat dengan jalan mengisi. 10 Dalam penelitian ini digunakan Angket berupa seperangkat pernyataan tertulis yang berhubungan dengan respon . Angket ini digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan Strategi heuristik vee dalam pembelajaran dalam materi relasi dan fungsi. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert dalam bentuk cheklist, skala likert meminta kepada kita sebagai individual untuk menjawab Sangat Setuju SS, setuju S, Tidak Setuju TS, Sangat Tidak Setuju STS. Masing –masing jawaban dikaitkan dengan angka atau nilai, misalnya SS=5, S=4, TS=2, STS =1 bagi suatu pernyataan yang mendukung sifat positif dan nilai-nilai sebaliknya yaitu SS=1, S=2, TS=4, STS =5 bagi pernyataan yang 10 Ruseffendi, op. cit., h. 121 mendukung sifat negative. 11 Alternatif jawaban netral tidak digunakan dalam angket, hal ini bertujuan agar siswa dapat menunjukkan sikap yang jelas terhadap setiap pernyataan yang diajukan. Tabel 3.9 Kisi-kisi Angket No Indikator Nomor Pernyataan Positif Negatif 1 Menunjukkan minat terhadap pembelajaran menggunakan pembelajaran strategi heuristik vee pada materi relasi dan fungsi 1 2 5 6 3 4 12 11 2 Menunjukkan kegunaan mengikuti pembelajaran menggunakan strategi heuristik vee pada materi relasi dan fungsi 7 9 8 10

F. Teknik Analisis Data

Data yang akan dianalisis terdiri atas data kualitatif dan data kuantitatif. Hasil analisis data kualitatif dan kuantitatif akan memberikan gambaran yang jelas tentang hasil penelitian maupun proses pembelajaran dalam penelitian eksperimen ini. Teknik analisis kedua data tersebut ialah

1. Analisis Data Kuantitatif

Data Kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pretes dan postes representasi matematik. Data pretes dan postes ini dianalisis untuk mengetahui peningkatan representasi matematik siswa pada materi relasi dan fungsi. Skor yang diperoleh dari hasil tes siswa sebelum dan setelah diberi perlakuan dengan penerapan pembelajaran menggunakan strategi heuristik vee dibandingkan dengan skor siswa yang diperoleh dari hasil tes siswa sebelum dan setelah diberi perlakuan pembelajaran biasa. Untuk menentukan nilai representasi matematik masing-masing siswa digunakan rumus gain ternormalisasi normalized gain yang dikembangkan oleh Meltzer sebagai berikut: 12 11 Ibid,h.135 g = Tabel 3.10 Kriteria Indeks Gains g G Keterangan g 0,7 Tinggi 0,3 g 0.7 Sedang g 0.3 Rendah Dari data yang telah diperoleh, kemudian dilakukan perhitungan statistik dan melakukan perbandingan terhadap kelas kontrol dan kelas eksperimen guna mengetahui konstribusi pembelajaran menggunakan strategi heuristik vee terhadap peningkatan representasi matematik siswa. Perhitungan statistik yang digunakan, yaitu: Data yang telah terkumpul selanjutnya diolah dan dianalisis untuk dapat menjawab masalah dan hipotesis penelitian. Sebelum menguji hipotesis penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat. Uji prasyarat analisis yang perlu dipenuhi adalah: 1 Uji Normalitas Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Apabila hasil pengujian menunjukan bahwa sebaran data berdistribusi normal maka dalam menguji kesamaan dua rata – rata digunakan uji-t Dalam penelitian ini, pengujian normalitas menggunakan uji chi kuadrat chi square. Adapun prosedur pengujian adalah sebagai berikut: 13 a. Menentukan hipotesis H : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : Sampel berasal dari papulasi yang tidak berdistribusi normal 12 David E. Meltzer , The relationship between mathematics preparation and conceptual learning gains in physics: A possible ‘‘hidden variable’’ in diagnosticbpretest scores, Department of Physics and Astronomy, Lowa State University, Ames, Iowa 50011,2002, h. 1260 13 Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta: PT.Rosemata Sampurna, 2010, h. 111. b. Menentukan rata-rata dan standar deviasi c. Data dikelompokkan ke dalam distribusi frekuensi. Dengan membuat daftar frekuensi observasi fo dan frekuensi ekspektasi fe d. Menghitung nilai 2  hitung melalui rumus sbb:    E E O f f f 2 2  e. Menentukan 2  tabel pada derajat bebas db = k – 3, dimana k banyaknya kelompok. Dengan taraf kepercayaan 95 atau taraf signifikan α = 5 f. Kriteria pengujian Jika 2  ≤ 2  tabel maka H diterima Jika 2  2  tabel maka H ditolak g. Kesimpulan 2  ≤ 2  tabel : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal 2  2  tabel : sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal 2 Uji Homogenitas Varians Uji homogenitas varians digunakan untuk menguji kesamaan varians pada kedua kelompok. Apabila hasil pengujian menunjukkan kesamaan varians maka untuk uji kesamaan dua rata-rata digunakan uji t apabila berdistribusi normal dan digunakan varians gabungan. Apabila hasil pengujian menunjukkan tidak homogen maka untuk uji kesamaan dua rata-rata digunakan uji t apabila berdistribusi normal dan tidak digunakan varians gabungan. Uji homogenitas varians dua buah variabel independen dapat dilakukan dengan Uji F, adapun langkah-langkah statistik uji F yang dimaksud diekspresikan sebagai berikut: 14 a. Perumusan Hipotesis Ho : σ 1 2 = σ 2 2 Distribusi populasi kedua kelompok mempunyai varians yang sama 14 Ibid., h. 118.