Pengukuran Level Sigma PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

c. Pengukuran Level Sigma

Untuk melakukan pengukuran level sigma digunakan langkah-langkah sebagai berikut : Langkah 1 : Menentukan proses apa yang akan diukur. Proses yang akan diukur level sigmanya adalah proses pembuatan daun pintu. Langkah 2. : Menetapkan jumlah unit yang diperiksa. Jumlah unit yang diperiksa dalam proses pembuatan daun pintu adalah sebesar 43.210 unit daun pintu. Langkah 3 : Menentukan jumlah cacat yang terjadi. Jumlah cacat yang terjadi adalah sebesar : 4.493 unit. Langkah 4 : Menghitung tingkat cacat proporsi p = 4.493 43.210 = 0,10398 Langkah 5 : Menetapkan jumlah Critical to Quality CTQ. Jumlah CTQ yang terjadi pada proses pembuatan daun pintu kayu adalah sebanyak 5 jenis. Langkah 6 : Menghitung tingkat cacat per karakteristik defect per opputunity DPO = ����� ℎ ������ ����� ℎ ���� � ����� ℎ ��� DPO = 4.493 43.210 � 5 = 0,02796 Langkah 7 : Menghitung peluang cacat per satu juta kesempatan defect per million opportunities DPMO = DPO x 1.000.000 Universitas Sumatera Utara DPMO = 0,02796 x 1.000.000 = 20.796,112 Langkah 8 : Mengkonversikan nilai DPMO ke nilai sigma dengan menggunakan Tabel konversi. Dengan menggunakan table konversi DPMO ke nilai sigma diketahui bahwa dengan nilai DPMO sebesar 20,796,112 didapat level sigma sebesar 3,54 sigma. Dari hasil perhitungan tersebut diatas didapat bahwa proses pembuatan daun pintu yang dilakukan perusahaan sebesar 3,54 sigma. Adapun perhitungan nilai DPMO untuk setiap bulannya pada proses pembuatan pintu kayu yang dihasilkan oleh PT. Suryamas Lestari Prima dapat dilihat pada table berikut ini : P = 392 3678 = 0,1065 DPO = ����� ℎ ������ ����� ℎ ���� � ����� ℎ ��� DPO = 392 3678 �5 = 0.02132 DPMO = DPO x 1.000.000 DPMO = 0,02132 x 1.000.000 = 21315,9 Tabel 5.4. Hasil Perhitungan Nilai DPMO Bulan Produksi Total Rusak Proporsi DPO DPMO Januari 3678 392 0.1065797 0.02132 21315.9 Februari 3514 343 0.0976096 0.01952 19521.9 Maret 3570 362 0.1014006 0.02028 20280.1 Tabel 5.4. Hasil Perhitungan Nilai DPMO Lanjutan Bulan Produksi Total Rusak Proporsi DPO DPMO Universitas Sumatera Utara April 3843 409 0.1064273 0.02129 21285.5 Mei 3750 415 0.1106667 0.02213 22133.3 Juni 3576 368 0.1029083 0.02058 20581.7 Juli 4030 433 0.1074442 0.02149 21488.8 Agustus 2533 235 0.0927754 0.01856 18555.1 September 3666 355 0.0968358 0.01937 19367.2 Oktober 3737 407 0.1089109 0.02178 21782.2 November 3746 401 0.1070475 0.02141 21409.5 Desember 3567 373 0.1045697 0.02091 20913.9 Dari tabel diatas maka selanjutnya dapat dibuat grafik yang menunjukkan pola nilai DPMO pada proses pembuatan daun pintu kayu pada PT. Suryamas Lestari Prima. Gambar 5.3. Grafik Pola DPMO dari Proses Pembuatan Daun Pintu PT. Suryamas Lestari Prima Dari grafik diatas dapat diliha bahwa pola DPMO dari cacat yang terjadi pada proses pembuatan daun pintu PT. Suryamas Lestari Prima belum konsisten, pola yang dapat dilihat masih naik turun setiap bulannya dan terjadi penurunan yang drastic pada beberapa bulan, hal ini menunjukkan bahwa proses pembuatan 16000 17000 18000 19000 20000 21000 22000 23000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 DPMO DPMO Proses Universitas Sumatera Utara daun pintu masih belum tepat. Apabila suatu proses dikendalikan dan ditingkatkan secara terus menerus, maka akan menunjukkan pola DPMO yang stabil secara berkesinambungan. Adapun nilai sigma untuk setiap bulan dapat dilihat pada table berikut : Tabel 5.5. Hasil Konversi Nilai DPMO ke Nilai Sigma Untuk Setiap Bulan Produksi Bulan DPMO Nilai Sigma Januari 21315.9 3.53 Februari 19521.9 3.57 Maret 20280.1 3.55 April 21285.5 3.53 Mei 22133.3 3.51 Juni 20581.7 3.54 Juli 21488.8 3.52 Agustus 18555.1 3.58 September 19367.2 3.57 Oktober 21782.2 3.52 November 21409.5 3.53 Desember 20913.9 3.54 Dari tabel tersebut maka didapatkanlah grafik sigma proses produksi dalam pembuatan daun pintu kayu pada perusahaan PT. Suryamas Lestari Prima. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.4. Grafik Pola Nilai Sigma Proses Pembuatan Daun Pintu Kayu PT. Suryamas Lestari Prima Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa pada setiap bulannya terjadi perubahan yang cukup signifikan pada proses pembuatan daun pintu kayu pada perusahaan ini, di dalam grafik menunjukkan ketidakstabilan proses produksi dalam menghasilkan produk daun pintu kayu, ini menunjukkan bahwa dalam proses pembuatan pintu kayu ini masih belum tepat, jika dilakukan perbaikan yang berkesinambungan maka grafik akan menunjukkan pola yang terus menerus naik sepanjang waktu.

3. Tahap Analisis Anlayze

Tahapan analisis merupakan langkah ke-3 dalam program peningkatan kualitas six sigma, pada tahap ini dilakukan beberapa hal : 1. Menentukan stabilitas dan kemampuan dari proses. 3,46 3,48 3,5 3,52 3,54 3,56 3,58 3,6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Nilai Sigma Sigma Proses Universitas Sumatera Utara 2. Menentukan target-target kinerja dari Critical to Quality CTQ yang akan ditingkatkan dalam proyek six sigma 3. Mengidentifikasikan sumber-sumber akar penyebab kecacatan atau kegagalan Sebenarnya six sigma adalah suatu metode yang digunakan untuk membawa proses industri pada kondisi yang memiliki stabilitas stability dan kemampuan capability, sehingga mencapai tingkat kegagalan nol zero defect oriented.

a. Stratifikasi