Gambaran Social Support Responden I

Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008

c. Gambaran Social Support Responden I

Pada awal dokter mendiagnosa Johan menderita penyakit jantung koroner, ia merasa shock dan resah sepanjang hari. Johan hanya memikirkan sakit yang ia derita merupakan sakit yang sangat berbahaya yang dapat menghambat aktivitas yang biasanya ia lakukan dan kematian sewaktu-waktu Johan membutuhkan dukungan dari orang-orang di sekitarnya dalam menghadapi penyakit jantung koroner yang ia derita. 1 EmotionalEsteem Support Penyakit jantung koroner yang diderita Johan menimbulkan rasa prihatin dari orang-orang terdekat Johan. Keluarga dan teman-temannya merasa iba melihat keadaan Johan. “Yahh.. mereka merasa prihatinlah, ya ditengoknya saya selama ini kegiatan saya banyak, saya ada kegiatan-kegiatan sosial, sesudah itukan berkurang dengan sendirinyakan, jadi mereka itu prihatin, supaya menyarankan saya supaya lekas berobat, jaga kesehatan, gitu lah...” R1W1b.255-236hal 6 “Ooo mereka itu banyak inilah, prihatin terhadap saya, jadi segala pekerjaan yang berat-berat tidak diberikannya, disarankannya banyak- banyak istirahat..., itu aja” R1W2b.30-34hal 28-29 Johan menolak untuk melakukan operasi karena rasa ketakutan bila operasi tidak berhasil, namun keluarga memberi semangat kepadanya untuk menyembuhkan penyakit jantung koroner yang ia derita. “Saya musyawarahkan dulu sama keluarga karena bersifatnya itu pengobatannya nanti untuk jantung, karena saya punya anak, punya istri, punya ini, saya musyawarahkan dulu kalo mereka semua acc baru pigi, kalo gak enggak...” R1W1b.328-335hal 8 Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008 “Jadi kecut hati itukan tetap ada, tapi karena dorongan daripada istri dan anak-anak kita membilangkan bahwasannya kita disarankannya supaya operasi, alah.. itu semuanya tergantung sama yang di Atas, kalau Allah mengijinkan sembuh, ya sembuh, kalau Allah gak mengijinkannya enggak” R1W1b.538-546hal 12 Operasi yang dilakukan Johan dapat berjalan lancar dan memberikan hasil yang optimal merupakan bantuan dari orang-orang yang menyayangi Johan. Anak dan istri yang senantiasa memberi semangat kepada Johan. Rumah sakit juga menyediakan tim kerohaniaan yang ikut menyemangati Johan. “Segala-galanyalah moril, material, namanya aja anak, keluargakan ?” R1W1b.364-365hal 8 “...jadi anak-anak kita tuh, adek-adek kita, keluarga kita ikutlah menyokong memberikan ini, memberikan dukungan moril dan material...” R1W1b.373-378hal 8-9 “Nggak ada, nggak ada yang bilang-bilang gitu. Yang ada menyokong kita. Ahh nggak ada itu, itu semua nanti bisa sembuh, bisa ini, itu perasaan Bapak aja” R1W2b.132-136hal 31 “Berarti kita di rumah sakit itu ada juga tim, tim kerohanian, kalau kita orang Islam datanglah ustad yang menasehati kita, bahwa semua penyakit itukan bapak ya tau datangnya dari Allah, Qadar baik Qadar buruk datangnya dari Allah, jadi kita bermohon aja katanya sama Allah supaya kita meminta supaya cepat Disana di ...di..Harapan Kita itu disembuhkannya, dilancarkannya operasi dengan tidak ada kendala apa-apa” R1W1b.546-559 hal 12 Usai menjalani operasi, terjadi perubahan pada diri Johan baik fisik maupun psikologis. Johan harus menjalani pola hidup sehat demi menjaga kelangsungan hidupnya. Keluarga, teman dan kerabat Johan selalu membantunya dalam menjalani segala perubahan yang terjadi. Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008 “Oh.. kalau dukungan dari keluarga ya besar kali lah sampe saat ini kita lupa makan obat aja udah diperingatin, kita berada di luar aja udah lewat jam belum pulang kita sudah di...di.. cari atau dihanpone, atau sudah dikasih peringatan supaya segera kembali ke rumah” R1W1b.674-682 hal 15 “Ya... kalau kita sakit jantung ini memang yang penting, yang paling penting kali memang dukungan keluarga itulah, karena semuanya itu disebabkan oleh karena keluarga maka bisa terjalannya eee apa..berjalannya teratur hidup kita di dalam keadaan yang sudah dioperasi ini” R1W1b.685-693 hal 15 “Kalo anak itu saya rasa ya dukungannya ya seratus persen lah terhadap orangtuanya, sering mengingatkan dia, misalnya pagi-pagi aja dah diingatkannya eee apa bapak tadi udah dikasih sarapan waktu berangkat, haa udah itu misalnya obatnya tadi udah ada, udah dimakannya, haa..., atau sarapannya tadi ada ? Itulah yang dingat-ingatkan anak” R1W1b.783-793 hal 17 “Anak nomer satulah anak perempuan, yang paling perhatian terhadap orang tua kan memang anak perempuan lah yang nomer satu sama yang nomor-nomor tiga. Kalau anak laki-laki itu sekedar kalau kita minta tolong jeput-antar haa baru, kalau yang laen-laen mereka tuh ada kegiatannya” R1W1b.803-812 hal 17 “Ya anak-anak juga, misalnya rileks hari-hari Minggu, hari-hari Minggu nanti kita dibawanyalah kita entah ke...Pantai Cermin, entah ke kolam renang, atau ke.. tempatt-tempat wisata-wisata lainnya lah begitu. R1W1b.825-831hal 18 “Dari kawan-kawan kerjalah misalnya, kawan kerja kita atau kawan- kawan yang bekas sama-sama satu pekerjaan dulu, nanti dia tanya kita macam mana bang, sehat gak ? Eee apa kabar sekarang ? bagus, udahlah hati-hati ya jangan banyak-banyak kegiatan, itulah saran-saran dari mereka. R1W1b.838-847hal 18 “Kalau anak, ya seantiasa itu aja yang dibilangnya, pak udahlah di rumah aja, ngapain lagi keluar-keluar...” R1W1b.965-968hal 21 “Ya senang karena berbagi informasi tentang penyakit kita ya kan ? berbagi cerita, jadi ya dia merasakannya, saya merasakannya, jadi dia kita tau bahwasannya saya dah menjalaninya” R1W1b.1075-1081hal 23 Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008 Johan suka berkumpul dan berbagi cerita dengan anak, cucu dan teman- temannya untuk melupakan penyakit yang sedang ia derita. Ia sangat menikmati perhatian yang diberikan keluarga dan kerabatnya. “Oh.., jelaslah tetangga, kerabat, sebagamana kita manusia insan yang biasa kan sangat perlu, apalagi kita orang yang penyakitan, kita bisa berbagi cerita, kita bisa berbagi eee pendapat, bisa mencurahkan hati kita bagaimana yang bagus, ha itu lah yang keuntungannya” R1W1b.1134-1142hal 24 “Ampat puluh hari lah, siap tuh pulang ke Medan. Sampe di rumah ada syukuran ngundang orang-orang berdoa, makan di rumah” R1W1b.1292-1296hal 27 “Yah saya supaya dapat berkumpul, bisa bercengkerama, bisa bersama- sama, bisa saya mengadakan hubungan silaturahmi dengan baik, itu aja” R1W2b.422-426hal 36-37 “Seringlah, misalnya pigi mandi-mandi, kolam renang, ke Theme-park ntah apa gitu. Ya perasaan senang, lupa saya tuh dengan penyakitnya. Itulah dia” R1W2b.440-447hal 37 2 TangibelInstrumental Support Operasi pintas koroner yang dijalani oleh Johan dapat terlaksana karena bantuan dari berbagai pihak. ASKES memberi bantuan kepada Johan untuk membiayai sebagian besar biaya operasi, sedangkan selebihnya ditanggulangi oleh keluarga dan kerabat. “Segala-galanyalah moril, material, namanya aja anak, keluargakan? karena kita berangkat kesana itu kan menghendaki biayakan, biayanyakan besar, hmm, memang kita peserta ASKES, ASKES juga ada membantu tapikan nggak seratus persen, jadi selama kita disana itu kita jugakan membutuhkan uang, jadi anak-anak kita tuh, adek-adek kita, keluarga kita ikutlah menyokong memberikan ini, memberikan dukungan moril dan material supaya kita itu segera berangkat” R1W1b.364-378hal 8-9 Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008 “Karena kita pensiunan, kita pegawai negeri, PNS, itukan kitakan ASKES, ASKES itukan membantu kali sama kita, ha itulah dia selama ini kita apa ya, pokoknya ASKES itu sangat membantu, banyak kali lah kebantuan ASKES itu, kalau kita biaya kita sendiri aja itu sudah hampir mencapai 120 juta, ha..jadi dibantu oleh ASKES ada kira-kira 75 persen lah, hanya seberapalah kita, yang selebihnya lah kita” R1W1b.388-400hal 9 “...kadang-kadang ASKESnya kan gak ada, kita harus segera obat, jadi anak kita yang jaga asal ada resep dia beli aja terus ke apotik” R1W1b.405-409hal 9 “...Ya banyak yang nyokong gitu...” R1W1b.415hal 9 “Kalau keuangan bayaklah yang bantu, misalnya anak-anak, udah itu macam sayakan, direktur rumah sakit ini kan famili saya, sayakan selalu...selalu sama dia, dia juga banyak membantu, udah gitu kaum-kaum kerabat lagi, ha..yang dekat dengan saya itu juga banyak membantu” R1W1b.440-448hal 10 “Bantuan yang lain-lainnya ya macem. Ya macem anak-anak kita aja lah, macem materi itukan sama keluarga terdekat aja, kalau sekedar saran apa bisa lah orang lain, tapi kalau sekedar materi itu..itukan pasti dari keluarga kita yang terdekat yang sering membantunya. Misalnya kita mau kontrol ke Jakarta, ha..kita minta tolong sama dia, kalau dia mengulurkan tangannya ya kita terima gitu” R1W1b.904-916hal 19-20 “Dulu ada semacam sumbanganlah gitu, tapi kalau udah selesai operasi ya nggak lagilah” R1W1b.1154-1156hal 24 “Ya moral, material, misalnya ada anak-anak saya yang waktu saya mau ke Jakarta, ongkos, uang untuk pesangon, itukan disediakannya” R1W2b.379-383hal 36 Proses pemulihan penyakit jantung yang diderita oleh Johan adalah sebuah keteraturan hidup. Johan harus mengatur ulang pola hidupnya selama ini, salah satunya adalah mengatur pola makanan yang sehat. Untuk dapat mewujudkan keberhasilan pola hidup sehat Johan menerima bantuan dari anak, istri, dan tetangganya. Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008 “Ohhh ya di rumah udah diatur, orang rumah udah tau dia, karena dia tau kita penyakitan, makanan kita itu udah diaturnya, ehhh...di..di..di..kurangilah makanan yang berlemak-lemak, satan-santan, goreng-gorengan, yang saya makan rebus-rebusan, yang tidak mengandung lemaklah yang saya makan. Itupun kalau ada yang mengandung lemak ya sekali-sekalilah mungkin sebulan sekali kangen saya makan juga” R1W1b.187-199hal 5 “Ohh..yang mengingatkan ya istri kita lah di rumah, karena dia sudah pernah pas saya dirawat di rumah sakit, jadi jadwal makanan di rumah sakit itu yang diikutnya juga di rumah, ada daftar gizi, namanya daftar gizi untuk orang penyakit jantung, isinya apa aja lauk-pauk itu yang boleh dimakan, atau yang tidak dibolehkan” R1W1b.202-210hal 5 “Yah segala-galanya, makanan kita kadang-kadang dikirimnya, he..eh.., kalau menunya ini sekarang dia ini, kadang-kadang nanti dia bikin sendiri, nanti siang bapak nggak boleh dimasakin udah saya bikin gitu” R1W1b.816-822hal 18 Johan melakukan berobat jalan untuk menjaga kesehatannya. Pengobatan rutin yang Johan lakukan terkadang membutuhkan bantuan orang lain karena kondisi badan Johan yang tidak seperti sebelum ia menderita penyakit jantung koroner dan juga karena faktor usia Johan yang semakin lanjut. “Kadang-kadang naik mobil diantar anak, kadang-kadang naik kereta” R1W1b.773-775hal 17 “Kalo...yang pertama ada, yang kedua nggak. Yang kedua saya datang aja anak udah, kemanakan udah nunggu di Airport” R1W1b.947-950hal20 Proses rehabilitasi Johan akan memberikan hasil yang maksimal jika Johan dapat menikmati kehidupan yang ia jalani. Salah satu cara yang dapat membuat Johan senang adalah rekreasi ke tempat-tempat wisata tertentu untuk menikmati pemandangan alam yang indah. “Yah sebenarnya kalau yang dibutuhkan itulah ya, maksudnya yang pertama tidak boleh kerja berat, tidak boleh kerja ini, udah itu saya Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008 senantiasa olahraga dengan teratur, segala fasilitas saya mau ada, kalau kita orang ekonomi rendah misalnya, mau menjalankan macamana harus istirahat, harus santai, ke tempat-tempat yang sejuk. Kalau kita terus- terusan tenang di rumah kan nggak akan mungkin, jadi terpaksalah kalau kita pada-padai aja kan yang mana adanya aja gitu” R1W2b.95-110hal 30 “Yah.. keuanganlah, ya jelas keuanganlah, semuanya butuh uang, waktu kontrol..., Ya..., yang paling utama” R1W2b.387-391hal 36 “Keinginan yang lain kan menghendaki modal, kalau kita nggak bisa misalnya kita mau ingin santai ke Bali misalnya mau ke Luar negeri itukan membutuhkan dana, jadikan nggak mungkin rasanya” R1W2b.406-412hal 36 3 Informational Support Johan selalu berusaha untuk mengobati penyakit jantung koroner yang ia derita. Ia memperoleh informasi pengobatan dari keluarga, teman, dan tetangga. Johan mengikuti saran-saran diberikan oleh teman-temannya untuk mencoba pengobatan alternatif. “Ohh nggak, pertama-tama kali ke doktor, sudah ke doktor barulah alternatif, udah capek di dokter terus-terusan saya coba-coba juga kata orang, tetangga, jiran, kawan dekat, coba-coba pak sama orang pande sama alternatif, ya mana tau namanya aja usaha katanya, ya saya usahakanlah, jadi kadang-kadang bisa, tetapi kadang-kadang karena kita tau kita orang medis, pengobatan itu lain dari yang lain, perasaan kita wah...ini yang sakit kita kok ini pula diobat tapi rasa-rasanya kita karena kita berobat ya kita ikuti aja” R1W1b297-310hal 7 “Oh...ya, wah sering kali, ada kawan ooo aku famili aku itu di sana berobatnya sama orang pande, cobalah situ ada nggak. Setiap subuh kita di situ nanti kita menjalani pengobatan begini-begini katanya, jadi sering juga lah yang macam-macam gitu “ R1W1b.313-320hal 7 “Teman ada, tetangga, itulah keluarga ada yang menyarankannya“ R1W1b.322-324hal 7 Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008 “Dari dokter aja. Kalau tradisional barulah dari teman-teman, dari keluarga” R1W2b.456-458hal 37 Pengobatan alternatif yang Johan lakukan masih belum memberikan hasil yang maksimal. Meskipun awalnya Johan takut untuk menjalani operasi, akhirnya banyak pihak yang memberi dukungan agar operasi segera dilaksanakan demi kebaikan Johan sendiri. “Berarti kita di rumah sakit itu ada juga tim, tim kerohanian, kalau kita orang Islam datanglah ustad yang menasehati kita, bahwa semua penyakit itukan bapak ya tau datangnya dari Allah, Qadar baik Qadar buruk datangnya dari Allah, jadi kita bermohon aja katanya sama Allah supaya kita meminta supaya cepat Di sana di ...di..Harapan Kita itu disembuhkannya, dilancarkannya operasi dengan tidak ada kendala apa-apa” R1W1b.546-559hal 12 “Ya kalau ... kalau kita diterangkannya mengenai agama terkena sama hati kita bahwasannya keterangannya itu memang betul kitakan merasa... merasa senang, merasa enak rasanya, hah selama ini kitakan memikirkan mati ketakutan aja, untuk apa guna ditakutkan katanya, sedangkan mati itu semua manusia mengejar mati gak ada yang nggak, jadi kalau kita berobat kitakan sudah tau menjalani, mengambil jalan pilih, berobat itu adalah wajib kalau kita itu sakit katanya. Hah,jadi kita harus jalani dan lakukanlah sebagaimana mestinya. Itulah saran-saran dari agama, dan kita dibilangkannyalah di dalam agama ini kitakan harus mengerti, harus tau mengerjakan segala sesuatu, aaa kalau kita sudah mengetahui eee perbuatan itu gak bagus jangan kita kerjakan, haa mendengar-mendengar macam gitukan hati kita senang, rasanya terobat gitu” R1W1b.571-598hal 13 “Mereka bilang, kan untung bapak udah dioperasi coba gak dioperasi macam ini, cem gini juga lah bapak katanya. Jadi kata-kata seperti itu seringlah kita dapatkan dari anak-anak kita atau dari teman-teman kita” R1W1b.1113-1119hal 24 Meskipun Johan telah menjalani operasi, ia tetap harus menjaga kondisi fisiknya agar penyakit yang ia derita tidak kambuh sewaktu-waktu. Johan harus menjalani pola hidup yang sehat. Selain itu Johan harus melakukan pengobatan Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008 untuk memperkecil kemungkinan kambuhnya sakit yang ia derita. Dalam mengubah pola hidupnya Johan dibantu oleh keluarga, teman, tetangga dan kerabatnya. “Ohh..yang mengingatkan ya istri kita lah di rumah, karena dia sudah pernah pas saya dirawat di rumah sakit, jadi jadwal makanan di rumah sakit itu yang diikutnya juga di rumah, ada daftar gizi, namanya daftar gizi untuk orang penyakit jantung, isinya apa aja lauk-pauk itu yang boleh dimakan, atau yang tidak dibolehkan” R1W1b.202-212hal 5 “Oh.. kalau dukungan dari keluarga ya besar kali lah sampe saat ini kita lupa makan obat aja udah diperingatin, kita berada di luar aja udah lewat jam belum pulang kita sudah di...di.. cari atau dihanpone, atau sudah dikasih peringatan supaya segera kembali ke rumah” R1W1b.674-682hal 15 “Ooo keluarga kita lah yang pertama, kalau keluarga kita itu selalu mengingatkan kita, kalau kita sport, kita ini, makan obat udah” R1W1b.452-456hal 10 “Ya dia berupakan inilah... saran-saran lah. Jadi kalau kita tuh makan obat, tadi kan udah makan obat, kita kan udah dikasihnya sarapan dikasihnya apa, waktu kita berangkat itukan diingatkannya, jangan lupa nanti obat siangnya, katanya. Jadi istri itu memang pegang peranan penuh lah..” R1W1b.982-991hal 21 “Ya keluarga saya ya mendukung saya lah..., kalau nampak mereka saya itukan sakit, ya mereka menyarankan saya supaya segera berobat kembali, kontrol gini, gitulah” R1W2b.22-27hal 28 “Dari kawan-kawan kerjalah misalnya, kawan kerja kita atau kawan- kawan yang bekas sama-sama satu pekerjaan dulu, nanti dia tanya kita macam mana bang, sehat gak ? Eee apa kabar sekarang ? bagus, udahlah hati-hati ya jangan banyak-banyak kegiatan, itulah saran-saran dari mereka” R1W1b.838-847hal 18 “Banyaklah, kalau untuk menasehati banyaklah, jiran-jiran, STM, kawan- kawan, kerabat itu banyaklah mengingati, sampe saat ini pun mereka itu masih tetap mengingatkan jangan terlalu capek kali, jangan ini kali, kalau kita ditengoknya kita aktivitas kita banyak hhaa.. bang Johan jangan kelewat capek katanya, jadi dia, kita bisa terus mengingat bahwasannya kita itu dalam keadan sakit.dalam keadaan setelah operasi...” Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008 R1W1b.504-517hal 11 “Ohh adalah, misalnya aja orang-orang di sekitar kita, STM kita, atau kawan-kawan kita di kantor, sesudah kita pulang dari operasi itu dia datanglah orang itu mengasikan sugesti, mengasikan semangat, bahwasannya penyakit itu bisa semua orang bisa kena, kalau tidak mau menjaga kesehatan” R1W1b.493-502hal 11 “Tetangga gitu juga, tetangga juga seringlah memberikan apa ..saran, pedulilah dia kalau kita itu ditengoknya iyah abang eee kan dalam keadaan berobat jalan, kok kegiatan kerjanya diteruskan juga ? Di rumah aja kan ini, katanya” R1W1b.849-855hal 18 “Ohh masih, kalau kita kontrol itu, sebulan sekali kan saya kontrol atau sebulan dua kali kan saya kontrol sama doktor Ramlan itu senatiasa. Kita kan eee dua-dua minggu sekali kita kan periksa darah, dari darah itukan ditengoknya mana yang apa, Pak ini kolesterolnya tinggi, bapak makannya berarti royal, dikurangi Pak, ahh gitulah. Misalnya Pak ini asam urat bapak udah terganggu ini karena mungkin terlalu banyak makan jeroan-jeroan kali, haa itulah saran-saran dari doktor” R1W1b.887-901hal 19 “Yah misalnya nasehat-nasehat orang, bertahan itu banyak kawan-kawan, kaum kerabat, keluarga banyak menasehati kita supaya jangan selalu eee... terhadap pekerjaan-pekerjaan berat, terhadap stres-stres, terhadap pergaulan-pergaulan supaya jangan dibiasakan, suapaya jangan terjadi satu hal pada diri kita” R1W2b.202-211hal 32 4 Companionship Support Johan merasa gembira karena teman-teman sepekerjaannya dulu tidak meninggalkannya. Mereka masih sering berkumpul untuk bercerita sehingga Johan lupa dengan sakit jantung koroner yang ia derita. “...kalau nggak kita nggak terasa sama kita karena kita terlampau senang kali gembiranya sama-sama kawan tadi” R1W1b.517-520hal 11 “Ya, karena kita sudah terbiasa dengan yang begitu udah nggak terhiraukan lagi, kalau pas rasa sakit kita pegang aja, nanti karena sering Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008 kita bergaul-bergaul sama teman-teman cakap-cakap, lupalah itu segala- galanya” R1W1b.756-762 “Dari kawan-kawan kerjalah misalnya, kawan kerja kita atau kawan- kawan yang bekas sama-sama satu pekerjaan dulu, nanti dia tanya kita macam mana bang, sehat gak ? Eee apa kabar sekarang ? bagus, udahlah hati-hati ya jangan banyak-banyak kegiatan, itulah saran-saran dari mereka” R1W1b.838-847hal 18 “Oh ya jelas, kalau kita lagi enak cakap sama kawan-kawan apalagi kalau kerabat, lupa kita lagi kalau kita itu sakit.ehh..” R1W1b.867-870hal 19 Selain teman-teman sepekerjaannya dulu, Johan juga masih sering bergabung dengan tetangga-tetagganya. Kebiasaan Johan untuk jalan pagi ia lakukan bersama warga setempat beramai-ramai. “Ooo kan banyak, di kampung kita ada beberapa orangkan, jadi karena sudah biasa pagi-pagi itu setelah shubuh, ayok-yok, jalanlah kita sama- sama” R1W1b.652-657hal 14 Johan juga memiliki teman-teman sesama penderita jantung koroner. Ia berkenalan saat mereka sama-sama dirawat di rumah sakit. Johan masih sering berhubungan dengan teman-temannya itu karena merasa senasib sependeritaan dengan mereka. “Ohh ada, sering. Sering tanya-tanya’an. Itu teman-teman sama-sama dioperasi, sama-sama di rumah sakit waktu kita di Cipto, ada orang Batam, ada orang Lampung, ada orang Jakarta, haa jadi seringlah seminggu sekali telepon-teleponan, tanya kabar cemana bang Johan ada sehat ?, sehat, kalau kau cemana Yan? Ohh sehat, Alhamdulillah. Iyalah banyaklah istirahat, jangan banyak kali apa-apa katanya yang tidak perlu. Iyalah samalah kita Yan. Kapan ketemu ? Gitulah” R1W1b.1015-1029hal 22 “Ya jelas, karena kita kawan kita bekas operasi dulu masih ada juga oyy masih ada juga, jadi perasaan kita tuh enak, oh ya bagus juga ya operasi ini bisa kumpul lagi dengan kawan-kawan itu aja” Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008 R1W1b.1038-1043hal 22

4. Interpretasi Data Responden I