Tahap pelaksanaan penelitian Tahap pencatatan data Prosedur analisa data

Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008 tamah dan menanyakan kabar responden. Setelah itu, peneliti menjelaskan tentang tujuan penelitian ini, responden dengan senang hati bersedia untuk membantu peneliti. Responden bersedia untuk diwawancarai oleh peneliti. Wawancara dilakukan sebanyak dua kali. Rapport juga dilakukan pada responden II. Peneliti mengenal responden II saat responden II hendak melakukan pengobatan penyakit jantung koroner yang ia derita. Peneliti mulai membangun rapport kepada responden II dengan beramah tamah dan menanyakan keadaan responden II saat itu. Peneliti menanyakan kesediaan responden II untuk terlibat dalam penelitian. Responden II bersedia membantu peneliti dan mau diwawancarai. Peneliti dan responden II menentukan jadwal dan tempat akan dilakukan wawancara. Peneliti menjelaskan tujuan dari penelitian ini dan meminta kesediaan responden II menjadi responden dalam penelitian ini. Wawancara dengan responden II juga dilakukan sebanyak dua kali.

2. Tahap pelaksanaan penelitian

Setelah diadakan kesepakatan maka peneliti mulai melakukan wawancara, namun sebelumnya membina rapport agar responden penelitian merasa nyaman dan tidak merasa asing. Wawancara akan dilakukan di tempat yang ditentukan oleh responden penelitian dan percakapan akan direkam dengan menggunakan tape recorder mulai dari awal hingga akhir, dan peneliti juga akan mencatat bahasa non-verbal responden saat wawancara berlangsung. Proses wawancara seluruhnya dilakukan dalam jangka waktu kurang lebih satu bulan sepuluh hari, dari tanggal 21 Januari 2009 sampai dengan tanggal 28 Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008 Februari 2009. Pelaksanaan pengambilan data responden I Bapak Johan dilakukan sebanyak dua kali wawancara yaitu wawancara I dilakukan pada hari Rabu, 21 Januari 2009 pada pukul 11.00-13.00 WIB, wawancara II dilakukan pada hari Jum’at, 6 Februari 2009 pada pukul 10.00-11.00 WIB. Pelaksanaan pengambilan data responden II Bu Risdiana dilakukan sebanyak dua kali, yaitu wawancara I dilakukan pada hari Jum’at, 6 Februari 2009 pada pukul 12.00-14.00 WIB, wawancara II dilakukan pada hari Sabtu, 28 Februari 2009 pada pukul 15.00-17.30 WIB.

3. Tahap pencatatan data

Data yang diperoleh dari wawancara dituangkan ke dalam bentuk verbatim berupa tulisan. Sedangkan data yang didapatkan dengan metode observasi berupa data deskriptif berbentuk narasi. Data ini selanjutnya akan dianalisis sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.

4. Prosedur analisa data

Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2005 mengemukakan analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Data akan dianalisis menurut prosedur penelitian kualitatif, dengan mengumpulkan verbatim wawancara dan mengolah data dengan metode kualitatif. Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008 Menurut Poerwandari 2007 proses analisis data adalah sebagai berikut : a. Koding Koding adalah proses membubuhkan kode-kode pada materi yang diperoleh. Koding dimaksudkan untuk dapat mengorganisasikan dan mensistematisasi data secara lengkap dan mendetail sehingga data dapat memunculkan dengan lengkap gambaran tentang topik yang dipelajari. Semua peneliti kualitatif menganggap tahap koding merupakan tahap yang penting, meskipun peneliti yang satu dengan yang peneliti yang lain memberikan usulan prosedur yang tidak sepenuhnya sama. Pada akhirnya penelitilah yang berhak dan bertanggungjawab memilih cara koding yang dianggapnya paling efektif Poerwandari, 2001 b. Organisasi Data Highlen dan Finley dalam Poerwandari, 2001 menyatakan bahwa organisasi data yang sistematis memungkinkan peneliti untuk a memperoleh data yang baik, b mendokumentasikan analisis yang dilakukan, serta c menyimpan data dan analisis yang berkaitan dengan penyelesaiaan penelitian. Hal-hal yang penting untuk disimpan dan diorganisasikan adalah data mentah catatan lapangan, dan kaset hasil rekaman, data yang sudah selesai diproses, data yang sudah ditandaidibubuhi kode-kode khusus dan dokumentasi umum yang kronologis mengenai pengumpulan data dan langkah analisis. c. Analisis tematik Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008 Penggunaan analisis tematik memungkinkan peneliti menemukan pola yang pihak lain tidak bisa melihatnya secara jelas. Pola atau tema tersebut tampil seolah secara acak dalam tumpukan informasu yang tersedia. Analisis tematik merupakan proses mengkode informasi, yang dapat menghasilkan daftar tema, model tema, atau indikator yang kompleks, kualifikasi yang biasanya terkait dengan tema itu atau hal-hal di antara gabungan dari yang telah disebutkan. Tema tersebut secara minimal dapat mendeskripsikan fenomena dan secara maksimal memungkinkan interpretasi fenomena. d. Tahapan Interpretasi Kvale dalam Poerwandari, 2001 menyatakan interpretasi mengacu pada upaya memahami data secara lebih ekstensif sekaligus mendalam. Peneliti memiliki perspektif mengenai apa yang sedang diteliti dan menginterpretasi data melalui perspektif tersebut. Proses interpretasi memerlukan distansi upaya mengambil jarak dari data, melalui langkah- langkah metodis dan teoritis yang jelas serta memasukkan data ke dalam konteks konseptual yag khusus. e. Menulis hasil akhir. Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008

BAB IV HASIL ANALISA DATA

Pada bab ini akan diuraikan hasil analisa wawancara dalam bentuk narasi. Untuk mempermudah pembaca dalam memahami gambaran social support pada lansia penderita penyakit jantung koroner, maka akan dijabarkan, dianalisa, dan diinterpretasi persubjek. Analisa data akan dijabarkan dengan menggunakan aspek-aspek yang terdapat dalam pedoman wawancara.

A. Responden I Johan 1. Analisa Data Johan

a. Identitas Diri Responden I Johan Tabel 1. Gambaran Umum Responden I

Keterangan Responden I Nama Samaran Johan Jenis Kelamin Laki-laki Usia 66 tahun Agama Islam Status Menikah Pendidikan terakhir AKPER Pekerjaan Pensiunan Dinas Kesehatan Tahun Diagnosa PJK 1994 Tahun Operasi 2007

b. Deskripsi Data Responden I

Responden I dalam penelitian ini adalah seorang bapak yang bernama Johan. Seorang laki-laki yang berusia 66 tahun bersuku Mandailing. Johan menderita penyakit jantung koroner sejak tahun 1994 hingga saat ini tahun 2009. Sejak diagnosa dokter yang mengatakan bahwa beliau mengidap penyakit jantung