Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008
memberikan pertanyaan-pertanyaan kritis terhadap analisis yang dilakukan oleh peneliti.
5. Melakukan upaya-upaya konstan untuk menemukan kasus-kasus negatif,
pemahaman peneliti tentang pola dan kecenderungan yang telah peneliti identifikasikan akan meningkat bila juga memberikan perhatian pada
kasus-kasus yang tidak sesuaidengan pola tersebut. 6.
Melakukan pengecekan dan pengecekan kembali checking dan rechecking data, dengan usaha menguji kemungkinan dugaan-dugaan
yang berbeda peneliti perlu mengembangkan pengujian-pengujian untuk mengecek analisis, dengan mengaplikasikannya pada data, serta
mengajukan pertanyaan tentang data.
F. Prosedur penelitian
Prosedur penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan yang diungkapkan Bogdan dalam Moleong, 2005. Terdapat tiga tahapan
dalam prosedur penelitian kualitatif, yaitu tahapan pralapangan, pekerjaan lapangan, tahapan analisa data.
1. Tahap Pralapangan
Pada tahap persiapan penelitian, peneliti melakukan sejumlah hal yang diperlukan untuk melaksanakan penelitian Moleong, 2005 yaitu sebagai berikut :
a. Mengumpulkan berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat
Peneliti mengumpulkan berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat yang berhubungan dengan lansia yang menderita penyakit jantung
Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008
koroner, baik melalui orang-orang di sekitar, teman-teman, dosen, artikel, internet untuk meyakinkan peneliti mengenai aspek-aspek psikologis yang
terjadi pada lansia penderita penyakit jantung koroner. Setelah itu, peneliti merumuskan masalah yang ingin diteliti sesuai dengan fenomena yang
diperoleh. b.
Mempersiapkan landasan teoritis Peneliti mengumpulkan berbagai informasi dan teori yang berhubungan
dengan social support, lansia dan penyakit jantung koroner. c.
Menyusun pedoman wawancara Peneliti menyusun butir-butir pertanyaan berdasarkan kerangka teoritis
untuk menjadi pedoman wawancara. d.
Persiapan untuk pengumpulan data Peneliti mencari beberapa orang responden yang sesuai dengan kriteria
sampel yang telah ditentukan, meminta kesediaannya inform concent untuk menjadi responden penelitian.
e. Membangun rapport
Setelah memperoleh kesediaan dari responden penelitian tanda tangan responden pada lembar inform concent, peneliti memulai untuk
membangun rapport. Sebelum melakukan penelitian ini peneliti telah menghubungi responden I untuk meminta waktunya. Responden I
merupakan teman ayah peneliti yang sudah lama berteman. Sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat maka peneliti bertemu dengan responden I.
Peneliti mencoba membangun rapport dengan responden dengan beramah
Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008
tamah dan menanyakan kabar responden. Setelah itu, peneliti menjelaskan tentang tujuan penelitian ini, responden dengan senang hati bersedia untuk
membantu peneliti. Responden bersedia untuk diwawancarai oleh peneliti. Wawancara dilakukan sebanyak dua kali. Rapport juga dilakukan pada
responden II. Peneliti mengenal responden II saat responden II hendak melakukan pengobatan penyakit jantung koroner yang ia derita. Peneliti
mulai membangun rapport kepada responden II dengan beramah tamah dan menanyakan keadaan responden II saat itu. Peneliti menanyakan
kesediaan responden II untuk terlibat dalam penelitian. Responden II bersedia membantu peneliti dan mau diwawancarai. Peneliti dan
responden II menentukan jadwal dan tempat akan dilakukan wawancara. Peneliti menjelaskan tujuan dari penelitian ini dan meminta kesediaan
responden II menjadi responden dalam penelitian ini. Wawancara dengan responden II juga dilakukan sebanyak dua kali.
2. Tahap pelaksanaan penelitian