Observasi Umum Responden I Tabel Waktu wawancara Responden I
Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008
menghabiskan waktu bersama anak dan cucunya yang senantiasa datang untuk menyenangkan hatinya.
2. Observasi Umum Responden I Tabel 2. Waktu wawancara Responden I
No Responden Haritanggal
wawancara Waktu
wawancara Tempat
wawancara 1 Johan
Rabu21 Januari 2009
11.00-13.00 Di RSU.
Pirngadi Medan
2 Johan Jumat6
Februari 2009 10.00-11.00 Di
RSU. Pirngadi
Medan
Peneliti mengenal Johan dari orang tua peneliti yang merupakan teman satu instansi pekerjaan saat Johan belum pensiun dari pekerjaannya sebagai
pegawai dinas kesehatan di Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan. Pada pertemuan pertama sebagaimana telah dijanjikan oleh peneliti sebelumnya melalui telepon
untuk bertemu di rumah sakit karena responden akan melakukan kontrol kondisi jantungnya di rumah sakit itu. Pertemuan ini diawali dengan meminta kesediaan
responden untuk terlibat dalam penelitian ini Pertemuan ini merupakan upaya peneliti untuk membangun rapport dan juga menjelaskan tujuan dari penelitian
yang diadakan. Peneliti ingin memastikan kesesuaian karakteristik responden dengan ketetapan yang telah ditetapkan sebelumnya. Setelah mengetahui
kesesuaian karakteristik tersebut, maka peneliti meminta kesediaan Johan untuk menandatangani surat pernyataan kesediaan menjadi responden penelitian dan
Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008
Johan bersedia untuk terlibat dalam penelitian ini untuk menjadi salah seorang responden penelitian.
Pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 21 Januari 2009 pukul 11.00- 13.00 WIB. Peneliti telah membuat janji pertemuan sebelumnya melalui telepon
untuk bertemu di rumah sakit Pirngadi pukul 10.00 WIB, namun karena responden hendak melakukan kontrol jantung maka pukul 11.00 WIB peneliti
dapat melakukan wawancara dengan responden. Saat itu Johan datang sendiri ke suatu ruangan keamanan di rumah sakit itu yang merupakan tempat anaknya yang
bekerja sebagai petugas keamanan di rumah sakit itu. Ruangan itu berukuran 3 x 4 meter, terdapat beberapa kursi plastik berwarna putih yang sudah agak kekuning-
kuningan. Terdapat sebuah televisi di ruangan tersebut, namun saat diadakan wawancara televisi dalam keadaan tidak menyala. Dinding-dinding ruangan
tersebut dilapisi cat berwarna kuning berlantaikan semen biasa. Peneliti dan responden duduk berhadap-hadapan di kursi-kursi plastik yang ada di ruangan
tersebut. Saat wawancara dilakukan peneliti ditemani oleh orang tua peneliti dan anak Johan yang sedang bertugas yang berjarak 2 meter dari peneliti dan
responden. Johan mengenakan kemeja lengan pendek berwarna putih yang dipadukan
dengan celana panjang berwarna coklat. Johan membawa ponselnya yang berada di dalam tas pinggangnya. Rambutnya yang mengkilat dan berminyak dihiasi
beberapa diantaranya yang berwarna putih. Pada saat wawancara, Johan sesekali menyilangkan kakinya. Johan
menceritakan bagaimana awalnya ia terkena penyakit jantung koroner. Johan tetap
Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008
memelihara kontak mata dengan peneliti saat bercerita. Johan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti dengan baik dan jelas. Johan terlihat
beberapa kali memegang dadanya saat menceritakan penyakit yang ia derita. Wawancara kedua dilakukan dua minggu setelah wawancara pertama selesai dan
waktu tersebut telah disepekati bersama oleh peneliti dan responden. Pertemuan ini berlangsung pada tanggal 06 Februari 2009 pukul 10.00-11.00 WIB. Pada
pertemuan ini Johan datang sendiri ke ruangan keamanan RSU Pirngadi Medan. Wawancara dilakukan pada tempat yang sama dengan wawancara pertama yaitu
di kursi plastik di ruangan keamanan RSU Prirngadi Medan, karena tempat tersebut merupakan tempat wawancara yang cukup kondusif dan nyaman bagi
peneliti dan responden untuk melakukan wawancara. Saat wawancara kedua ini, Johan mengenakan kemeja berwarna hitam dengan corak bunga berwarna abu-abu
dipadukan dengan celana panjang berwarna hitam, dan memakai sepatu yang kelihatannya baru saja disemir.
Pada saat wawancara kedua, Johan memegang beberapa lembar kertas yang merupakan berkas untuk melakukan kontrol kondisi jantungnya, karena
waktu itu bersamaan dengan jadwal kontrol jantungnya. Johan tetap memelihara kontak mata dengan peneliti. Johan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan peneliti dengan seksama. Terlihat sesekali memegang dagunya saat menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti. Saat wawancara berakhir Johan
memberikan senyumannya kepada peneliti sambil menitipkan salam kepada orangtua peneliti yang juga merupakan temannya.
Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008