Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008
C. Analisa Data Antar Responden
Agar dapat melihat lebih mendalam tentang analisis data hasil wawancara antar responden, berikut disajikan tabel yang memuat tentang analisis data antar
responden berdasarkan faktor resikopenyakit jantung koroner, gambaran penderitaan yang dialami, gambaran social support yang diperoleh. Analisa
banding diperlukan antar responden juga berguna untuk mengetahui sejauhmana kesamaan, perbedaan, saling melengkapi, dan kontradiksi antar responden
Bastaman, 1996.
Tabel 7 Analisa Banding Antar Responden
No Analisa Data
Responden I Responden II
1
Faktor resiko PJK
Tidak dapat
dikontrol •
Usia : 66 tahun •
Jenis kelamin : laki-laki •
Usia : 60 tahun Dapat
dikontrol •
Merokok •
Alkohol •
Kolesterol tinggi •
Hipertensi •
Stres psikologis •
Kolesterol tinggi •
Kegemukan •
Kurang bergerakjarang berolahraga
Gambaran Penderitaan
• Gejala Fisik
• Sesak di dada
• Sulit bernafas
• Nyeri dada
• Pegal-pegal
• Mudah lelah
• Tidak bisa mengangkat
beban berat. •
Sesak di dada •
Nyeri punggung •
Sakit kepala •
• Gejala psikologis
• Terkejut shock saat
diagnosa penyakit jantung koroner.
• Anxiety
: timbul rasa kecemasan karena ancaman
kematian sewaktu-waktu akibat sakit yang dideritanya
dan pada saat akan menghadapi operasi.
• Terkejut shock saat
diagnosa PJK •
Anxiety : merasa cemas dan takut kalau penyakit
jantungnya akan kambuh sewaktu-waktu saat ia
sedang sendiri di rumah karena anaknya yang jarang
berada di rumah.
Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008
• Discrediting definition of
self : merasa dirinya tidak bisa melakukan apa-apa.
• Restricted life : merasa
kegiatannya sekarang dibatasi.
• Social isolation : merasa
terasing saat ia menjalani pemulihan usai operasi
• Discrediting definition of
self : merasa sesuatu yang buruk akan menimpanya.
• Social isolation : merasa
kesepian saat sendiri di rumah karena anak-anaknya
jarang di rumah.
•
Bentuk social support
a. Emotionalesteem
support •
Mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari anak,
istri, teman dan kerabat dekat karena kondisi
penyakit yang dideritanya.
• Mendapatkan semangat dan
penguatan dari anak, istri, teman dan tim kerohanian
rumah sakit untuk mau menjalani operasi dengan
ikhlas.
• Perhatian terhadap makanan,
obat,olahraga dan pola hidup sehat Johan dari anak dan
istrinya.
• Teman-temannya selalu
mengunjungi Johan saat Johan terbaring lemah
karena sakit dan pada saat ia menjalani pemulihan dari
sakit yang ia derita.
• Rasa prihatin dan iba dari
keluarga dan teman-teman dekat Johan dengan kondisi
Johan yang menderita penyakit jantung koroner.
• Teman-teman Johan mau
mendengarkan keluh kesah curahan hati Johan mengenai
sakit yang ia derita. •
Keluarga mengadakan doa dan syukuran untuk
kesembuhan Johan usai menjalani operasi.
• Rasa keprihatinan dari
tetangga dan keluarganya akan sakit yang diderita
Risdiana.
• Anak tertuanya yang
meminta ibunya beristirahat. •
Penguatan dan semangat dari kakaknya.
• Kehadiran anaknya
memberikan semangat untuk tetap hidup sampai
anaknya berhasil
Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008
• Kehadiran anak dan cucunya
yang senantiasa menghibur hati Johan, baik dengan
bermain bersama atau mengajak ke tempat-tempat
wisata.
b. Tangibleinstrumental
support •
Mendapatkan bantuan biaya operasi dan berobat sebagian
besar dari ASKES. •
Sumbangan dari anggota STM saat Johan akan
menghadapi operasi. •
Mendapatkan bantuan keuangan dari anak dan
kerabat dekat untuk membiayai pengobatan yang
tidak ditanggulang ASKES.
• Anak dan istri selalu
mempersiapkan makanan Johan sesuai dengan daftar
gizi yang merupakan anjuran dari dokter.
• Johan diantar berobat dan
kontrol oleh anak dan kemenakannya.
• Anaknya selalu memukul-
mukul dan memijat punggungnya saat sakit yang
ia derita kambuh
• Anaknya ikut membantu
meringankan tugas Risdiana sebagai ibu rumah tangga.
• ASKES membantu biaya
pengobatan penyakit jantung koroner yang ia derita.
• Anaknya ikut membantu
masalah keuangan.
c. Informational support
• Saran dari teman, keluarga,
dan kerabat untuk mencoba pengobatan alternatif dan
tradisional.
• Nasehat yang diberikan oleh
tim kerohanian rumah sakit untuk memasrahkan diri dan
penyakitnya kepada Allah SWT.
• Nasehat dan anjuran dari
keluarga, teman dan tetangga untuk senantiasa
istirahat dan menjaga kesehatan.
• Nasehat dari dokter untuk
selalu menjaga kesehatannya •
Pergi bersama teman- temannya ke suatu tempat.
• Berkumpul bersama
keluarga besar beramai- ramai melakukan perjalanan
ke luar kota menghadiri pernikahan anggota
keluarganya dalam waktu yang panjang.
d. Companionship
support •
Berkumpul dengan teman- temannya untuk bercerita-
cerita. •
Olahraga jalan pagi setelah
Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008
shubuh bersama tetangga dekat rumah.
• Masih berhubungan dengan
teman-temannya yang sama- sama menderita penyakit
jantung koroner.
•
Sumber social support
a. Sumber natural
• Istri : memberikan kasih
sayang dan perhatiannya berupa semangat dan
penguatan, mempersiapkan makanan yang termasuk ke
dalam daftar gizi memperingatkan makanan
dan obat.
• Anak : memberikan kasih
sayang dan perhatian, memberikan semangat dan
penguat, mengantar pergi kontrol dan berobat,
membantu biaya berobat, menyarankan untuk menjaga
kesehatan dan makan makanan yang dianjurkan
oleh dokter, tidak boleh memikirkan segala sesuatu
yang dapat membuat stres.
• Cucu : keberadaannya dan
bermain bersama yang ikut memberi semangat.
• Adek : memberi semangat
dan membantu biaya pengobatan.
• Teman sekerja : memberikan
semangat dan penguat, informasi mengenai tempat
berobat secara tradisional dan alternatif, berbagi cerita,
meluangkan waktu untuk mendengarkan keluh kesah,
mengingatkan untuk menjaga kesehatan agar
tetap stabil.
• Teman sesama penderita
PJK : kehadiran mereka •
Anak : kehadiran anak-anak memberikan semangat
hidup baginya, membantu memijat punggung untuk
menghilangkan rasa sesak di dada, dan sedikit
membantu biaya pengobatan.
• Kakak : memberikan
semangat dan penguatan untuk tetap bertahan
dengan sakit yang diderita, informasi mengenai
pengobatan, dan nasehat untuk tetap menjaga
kesehatan.
• Tetangga : rasa pihatin
karena penyakit jantung yang dideritanya dan anak-
anak yang jarang berada di rumah.
• Kemenakan :
• Dokter
• Kerabat dekat
• Teman
Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008
memberikan semangat dan kekuatan.
• Tetangga : memberikan
informasi pengobatan dan mengingatkan untuk
menjaga kesehatan, pergi jalan pagi setelah sholat
shubuh.
• Kemenakan : mengantarkan
kontrol di Jakarta. •
Kerabat dekat : membantu biaya pengobatan dan
semangat. •
Dokter : mengingatkan untuk mengubah pola hidup
yang tidak sehat menjadi pola hidup sehat,
mengingatkan untuk tetap semangat.
• Tim kerohanian Ustadz :
memberikan semangat dan nasehat agar menyerahkan
segala sesuatunya kepada sang Pencipta Allah SWT
demi kelancaran menjalani operasi.
b. Sumber artificial
• ASKES
• STM
• ASKES
Hartika Pratiwi : Social Support Pada Lansia Penderita Penyakit Jantung Koroner, 2009 USU Repository © 2008
BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
Bab berikut berisi kesimpulan atas hasil penelitian ini. Selanjutnya, kesimpulan ini akan didiskusikan berdasarkan teori dan hasil penelitian
sebelumnya. Sedangkan pada akhir bab ini akan dikemukakan saran bagi penelitian selanjutnya yang terkait dengan tema permasalahan yang diangkat
dalam penelitian ini.
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil yang diperoleh dari kedua responden pada penelitian ini, maka ditarik kesimpulan :
1. Kedua responden dalam penelitian ini mengalami berbagai dampak fisik
dan masalah psikologis dari penyakit jantung koroner yang dideritanya. Hal ini membuat kedua responden mendapatkan social support dari orang-
orang yang berada di sekitarnya. Kondisi fisik, psikologis pada kedua responden dapat dilihat sebagai berikut :
a. Pada responden I : Gejala fisik yang dialami saat menderita panyakit
jantung koroner berupa sakit dada sementara waktu saat melakukan gerakan fisik, kemudian terjadi secara tiba-tiba saat beristirahat, dan
kemudian terjadilah serangan jantung yang mengakibatkan responden I mengalami anfal dan mengharuskan ia menjalani operasi. Sementara