Rata-rata Berat Badan Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Setu Tangerang Selatan
minuman 1,0 L air hari dan mencerna fluoride 0,01 mg kg hari dalam diet, sebuah NOAEL dari 1 ppm fluoride dalam air minum sesuai dengan 0,06
mgkghari. Karena data yang tersedia untuk satu-satunya populasi rentan anak- anak, faktor ketidakpastian 1 sesuai.
6.6 Hasil Analisis Pemajanan Intake dan Prakiraan Risiko Kesehatan Lingkungan dengan durasi pajanan realtime dan lifetime
Berdasarkan tabel 5.10, diketahui bahwa nilai intake konsentrasi flouride dalam sampel air minum dengan durasi pajanan realtime yaitu sebesar 0,01688
mgkghari. Nilai tersebut diperoleh berdasarkan perhitungan dari prakiraan risiko dengan substansi rata-rata konsentrasi flourde sebesar 1,1604 mgl, rata-rata laju
asupan sebesar 2,106 lhari, frekuensi pajanan yaitu 365 haritahun, rata-rata durasi pajanan 8,23 tahun yang dibagi dengan rata-rata berat badan siswa 39,71 kg
dan periode waktu rata-rata yaitu 30 tahun x 365 hari tahun. Menurut asumsi dari perhitungan intake yang dilakukan bahwa nilai intake yang diperoleh tersebut
masih dapat ditolerir. Menurut Paiva 2003, nilai intake 0,05-0,07 mgkghari dianggap sebagai nilai ambang batas untuk paparan flouride.
Dilihat dari tabel 5.11, dapat diketahui bahwa nilai intake konsentrasi flouride dalam air minum dengan durasi pajanan lifetime tertinggi dan masuk
kedalam nilai ambang batas yaitu dengan durasi pajanan lifetime 30 dan 40 tahun masing-masing sebesar 0,0537 mgkghari dan 0,0678 mgkghari. Untuk intake
konsentrasi flouride dengan durasi pajanan lifetime 30 tahun diperoleh berdasarkan perhitungan prakiraan risiko intake dengan substansi rata-rata
konsentrasi flouride sebesar 1,1604 mgl, rata-rata laju asupan sebesar 2 liter,
frekuensi pajanan yaitu 365 haritahun, durasi pajanan sebesar 38,23 tahun, berat badan 55 kg, dan periode waktu rata-rata yaitu 30 tahun x 365 hari tahun.
Sedangkan untuk intake konsentrasi flouride dengan durasi pajanan lifetime 40 tahun diperoleh berdasarkan perhitungan prakiraan risiko intake dengan substansi
rata-rata konsentrasi flouride sebesar 1,1573 mgl, rata-rata laju asupan sebesar 2 liter, frekuensi pajanan yaitu 365 haritahun, durasi pajanan sebesar 48,23 tahun,
berat badan 55 kg, dan periode waktu rata-rata yaitu 30 tahun x 365 hari tahun. Menurut asumsi dari perhitungan intake yang dilakukan bahwa nilai intake
yang diperoleh dari perhitungan prakiraan risiko dengan durasi lifetime 30 dan 40 tahun tidak dapat ditolerir. Sehingga harus dilakukan managemen risiko karena
intake yang diperoleh hampir melebihi nilai ambang batas yang akan menyebabkan dampak kesehatan. Sedangkan menurut Paiva 2003, nilai intake
0,05-0,07 mgkghari dianggap sebagai nilai ambang batas untuk paparan flouride, jika melebihi nilai ambang batas dapat menyebabkan dampak kesehatan.
Besaran risiko dari konsentrasi flouride dengan durasi pajanan realtime diketahui bahwa nilai prakiraan besaran risiko sebesar 0,2813 yang diperoleh dari
nilai intake 0,01688 mgkghari dibagi dengan dosis RfD yang ditetapkan oleh Environmental Protect Agency EPA dalam IRIS 2013 sebesar 0,06 mgkghari.
Sedangkan besaran risiko dari konsentrasi flouride dengan durasi pajanan lifetime diketahui bahwa nilai prakiraan risiko tertinggi dan menyebabkan dampak
kesehatan yaitu dengan durasi pajanan 30 dan 40 tahun yang masing-masing sebesar 0,8962 dan 1,1306. Nilai prakiraan risiko dengan durasi pajanan 30 tahun
diperoleh dari nilai intake sebesar 0,0537 mgkghari dibagi dosis RfD sebesar 0,06 mgkghari. Sedangkan nilai prakiraan risiko dengan durasi pajanan 40 tahun
diperoleh dari nilai intake sebesar 0,0678 mgkgl dibagi dosis RfD sebesar 0,06 mgkghari. Dosis RfD didasarkan pada asumsi nilai ambang batas. RfD
merupakan prakiraan dari paparan setiap hari untuk satu populasi manusia yang mungkin tanpa risiko yang cukup dan berefek merusak selama hidupnya.
Menurut studi yang telah dikumpulkan oleh Integrated Risk Information System IRIS 1987 dari penelitian Hodge 1950 yang mempelajari anak anak
mengkonsumsi flouride dalam air minum mereka, dilaporkan bahwa efek flouride dapat menyebabkan bintik-bintik pada gigi dengan asumsi intake sebesar 0,01
mgkghari dan total asupan atau RfD sebesar 0,06 mgkghari. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh US EPA 1985 diperkirakan bahwa perkembangan flourosis
tulang yang dapat melumpuhkan manusia yaitu dengan dosis RfD sebesar 0,28 mgkghari. Sedangkan 0,12 mgkghari merupakan tingkat eksposur dosis RfD
yang aman dari flourosis tulang. Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa prakiraan risiko flouride
dengan durasi pajanan realtime sebesar 0,2535 masih dalam batas aman dan tidak berisiko menyebabkan penyakit jika dikonsumsi siswa sekolah dasar Kecamatan
Setu Tangerang Selatan. Untuk prakiraan risiko flouride dengan durasi pajanan lifetime 30 tahun sebesar 0,8962 masih dalam batas aman untuk dikonsumsi
selama 30 tahun namun harus tetap diperhatikan, jangan sampai nilai prakiraan risiko melebihi 1. Sedangkan prakiraan risiko flouride dengan durasi pajanan
lifetime 40 tahun yang akan datang sebesar 1,1306. Nilai tersebut sudah melebihi batas aman yaitu 1 sehingga dapat menyebabkan dampak kesehatan jika
dikonsumsi selama 40 tahun.