Dalam kondisi tertentu, kadar plasma memberikan indikasi tingkatan flouride dalam air minum yang dikonsumsi. USNRC 1993 mencatat bahwa air
merupakan sumber utama asupan flouride, konsentrasi flouride pada plasma orang dewasa muda atau setengah baya yang sehat dinyatakan dalam µml, sedangkan
konsentrasi flouride dalam air minum dinyatakan sebagai mgl. Tingkatan flouride yang ditemukan di tulang bervariasi tergantung dengan usia dan jenis kelamin dari
individu. Tulang yang memiliki kandungan flouride akan dianggap sebagai refleksi dari paparan jangka panjang flouride IPCS, 2002.
2.6.3 Metabolisme Ekresi pada Flouride
Flouride diekresikan terutama melalui urin IPCS, 2002. Pembersihan flouride dalam urin dengan meningkatkan Ph urin karena penurunan akan
menurunkan konsentrasi HF. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pH urin seperti diet dan obat-obatan, dengan demikian akan mepengaruhi pemberishan
flouride dan penyimpanan USNRC, 1993.
2.7 Dampak Flouride terhadap Kesehatan
Beberapa penelitian telah melaporkan tentang efek akut paparan flouride yang berlebihan. Namun, efek dari paparan jangka panjang flouride dalam air
minum dan sumber lingkungan lainnya merupakan masalah utama yang berkaitan dengan kesehatan manusia. banyak studi epidemiologi telah dilakukan di beberapa
negara terkait efek paparan jangka pajang flouride. Ilmuwan kesehatan juga meningatkan bahwa air dengan tambahan flouride memiliki konsekuensi bahaya
jangka panjang terhadap kesehatan.
2.7.1 Dampak Flouride terhadap Gigi
Tingginya kadar flouride dalam air yang mencapai 10 mgl akan menyebabkan flourosis gigi kekuningan, kecoklatan, atau bintik bintik pada gigi
Edmunds dan Smedlet, 1996. Kelebihan asupan flouride dapat menyebabkan flourosis gigi, dalam kasus yang lebih parah dapat menyebabkan karies gigi.
Program kesehatan masyarakat berusaha untuk mempertahankan keseimbangan batas dampak menguntungkan dan merugikan dari flouride IPCS, 2002.
2.7.2 Dampak Flouride terhadap Tulang
Endemik flourosis tulang telah terdokumentasi dengan baik dan diketahui dengan berbagai tingkat keparahan di beberapa bagian dunia, termasuk India,
China dan Afrika Selatan. Flourosis tulang menjadi permasalahan utama karena dikaitkan dengan konsumsi air minum yang mengandung flouride. Selain air
minum, sumber tambahan seperti batu bara yang mengandung konsentrasi flouride juga berpotensi menyebabkan flourosis tulang. Masalah ini akan lebih
parah apabila ditambah dengan faktor faktor lain seperti iklim, konsumsi air, status gizi, dan diet, termasuk tambahan sumber flouride serta paparan zat lain
yang mengubah penyerapan flouride ke dalam tubuh. Paparan konsentrasi flouride yang tinggi di udara juga menjadi penyebab flourosis tulang IPCS,2002.
2.7.3 Dampak Flouride terhadap Kecerdasan Anak
Flouride menurunkan kapasitas kecerdasan manusia, terutama pada anak- anak yang menjadi korban petama keracunan flouride. Tingkat kecerdasan anak-
anak yang menggunakan flouride secara signifikan lebih rendah dari anak-anak yang tidak diberikan flouride pada kelompok usia yang terdaftar Li, 1995.