Matematika dan Belajar Matematika

lainnya dapat berinteraksi secara harmonis dengan tujuan untuk menciptakan belajar matematika yang efektif.

3. Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar merupakan tolok ukur yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu mata pelajaran, biasanya dinyatakan dengan nilai yang berupa huruf atau angka-angka. Hasil belajar dapat berupa keterampilan, nilai dan sikap setelah siswa mengalami proses belajar. Melalui proses belajar mengajar diharapkan siswa memperoleh kepandaian dan kecakapan tertentu serta perubahan-perubahan pada dirinya. Hasil belajar achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan – kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpiki rmaupun keterampilan motorik. ”Hampir sebagian terbesar dari kegiatan atau perilaku yang diperlihatkan seseorang merupakan hasil belajar disekolah, hasil belajar ini dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata – mata pelajaran yang ditempuhnya yang dilambangkan dengan angka – angka atau huruf – huruf seperti 0 – 10 atau A , B.” 18 Dari proses belajar diharapkan siswa memperoleh prestasi belajar yang baik sesuai dengan tujuan instruksional khusus yang ditetapkan sebelum proses belajar berlangsung. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar adalah menggunakan tes. Tes ini digunakan untuk menilai hasil belajar yang dicapai dalam materi pelajaran yang diberikan guru di sekolah. Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan tolok ukur atau patokan yang menentukan tingkat 18 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, cet. 5, h. 103. keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu materi pelajaran dari proses pengalaman belajarnya yang diukur dengan tes. Belajar yang berkenaan dengan hasil, dalam pengertian banyak hubungannya dengan tujuan pengajaran, Bloom dan kawan – kawan mengembangkan ranah kognitif menjadi enam kelompok yang tersusun secara hierarkis mulai dari kemampuan yang paling rendah sampai kemampuan berpikir tingkat tinggi, yakni 19 : Tabel 2.1 Deskripsi Ranah Kognitif menurut Benyamin S. Bloom No Sub Ranah Deskripsi 1 Pengetahuan knowledge 1.1 Mengetahui hasil – hasil spesifik knowledge of specifics 1.1.1 Mengetahui istilah knowledge of terminology 1.1.2 Mengetahui fakta spesifik knowledge of specific facts 1.2 Mengetahui jalan dan cara terdekat terkait objek spesifik knowledge of ways and means of dealing with specifics 1.2.1 Mengetahui aturan umum knowledge of conventions 1.2.2 Mengetahui kecenderungan dan sistematika urutan knowledge of trends and sequences 1.2.3 Mengetahui klasifikasi dan kategori knowledge of classifications and categories 1.2.4 Mengetahui kriteria knowledge of criteria 1.2.5 Mengetahui metodologi knowledge of methodology 1.3 Mengetahui sifat umum dan asbtraksi suatu subjek pengetahuan knowledge of the 19 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar, Bandung:PT.Remaja Rosdakarya, 2011, Cet.1, h. 167 universals and abstractions in field 1.3.1 Mengetahui prinsip dan generalisasi knowledge of principles and generalizations 1.3.2 Mengetahui teori dan struktur pengetahuan knowledge of theories and structures 2 Pemahaman comprehension 2.1 Menerjemahkan makna pengetahuan translation 2.2 Menafsirkan interpretation 2.3 Ekstrapolasi extrapolation 3 Penerapan application 4 Analisis analysis 4.1. Analisis unsur – unsur pengetahuan analysis of elements 4.2. Analisis hubungan analysis of relationship 4.3. Analisis prinsip – prinsip pengorganisasian pengetahuan analysis of organizational principles 5 Sintesis synthesis 5.1. Produksi komunikasi bagian – bagian pengetahuan yang khas productions of unique communications 5.2. Produksi rancangan atau tujuan dan makna dari suatu operasi ilmiah tertentu production of plan, proposed set of operations 5.3. Menurunkan suatu himpunan hubungan yang abstrak derivation of a set abstract relations 6 Evaluasi Evaluation 6.1. Perkembangan terkait bukti internal judgments in terms of internal evidence 6.2. Perkembangan terkait kriteria eksternal judgments in terms of external criteria Kawasan kognitif yang berkenaan dengan tujuan pembelajaran dapat dijelaskan sebagai berikut : 20 A. Tingkat Pengetahuan Knowledge Pengetahuan di sini di artikan kemampuan seseorang dalam menghafal atau mengingat kembali atau mengulang kembali pengetahuan yang pernah diterimanya. Contoh : 1 Siswa dapat menyebutkan kembali bangun – bangun geometri yang berdimensi tiga 2 Siswa dapat menggambarkan satu buah segitiga sembarang B. Tingkat Pemahaman Comprehension Pemahaman di sini diartikan kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya. Contoh : Siswa dapat menjelaskan dengan kata – katanya sendiri tentang perbedaan bangun geometri yang berdimensi dua dan berdimensi tiga. C. Tingkat Penerapan Application Penerapan di sini diartikan kemampuan seseorang dalam menggunakan pengetahuan dalam memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari – hari Contoh : 1 Siswa dapat menentukan salah satu sudut dari suatu segitiga jika diketahui sudut – sudut lainnya 20 Hamzah B Uno, Perencanaan Pembelajaran, Jakarta:Pt Bumi Aksara, 2010, h. 35.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ATI (APTITUDE TREATMENT INTERACTION) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA.

3 11 25

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ATI (APTITUDE TREATMENT INTERACTION) TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IS SMA N 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

4 19 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ATI (APTITUDE TREATMENT INTERACTION) UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Model Pembelajaran ATI (Aptitude Treatment Interaction) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika ( PTK Kelas X SMA Veteran 1 Su

1 4 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ATI (APTITUDE TREATMENT INTERACTION) UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Model Pembelajaran ATI (Aptitude Treatment Interaction) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika ( PTK Kelas X SMA Veteran 1 Su

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI).

0 0 13

Pengaruh Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII MTsN Aryojeding Tahun Ajaran 2013 2014 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 2 74

Pengaruh Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII MTsN Aryojeding Tahun Ajaran 2013 2014 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2

Pengaruh Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII MTsN Aryojeding Tahun Ajaran 2013 2014 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 19

Pengaruh Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII MTsN Aryojeding Tahun Ajaran 2013 2014 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2

View of Pengaruh Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika

1 0 8