mengenai satuan pembelajaran
dengan bantuan guru
oleh guru C. Umpan
Balik 10.instrumen
umpan balik Menggunakan
berbagai jenis serta bentuk
tagihan secara berkelanjutan
Lebih mengandalkan
pada penggunaan tes
objektif untuk penggalan
waktu tertentu
11. cara membantu
peserta didik Menggunakan
sistem tutor dalam diskusi
kelompok small-group
learning activities dan
tutor yang dilakukan secara
individual Dilakukan oleh
guru dalam bentuk Tanya
jawab secara klasikal
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini di antaranya adalah ; 1.
Penelitian yang dilakukan oleh Dani Puji Astuti yang berjudul “Efektifitas Model
Pembelajaran Aptitude
Treatment Interaction
terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep dan Motivasi Belajar Matematika
Peserta Didik ” Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian nya, model pembelajaran Aptitude Treatment
Interaction ATI lebih efektif daripada pembelajaran konvensional terhadap peningkatan pemahaman konsep pederta didik. Berdasarkan hasil
perhitungan diperoleh nilai sig 2-tailed=0,0190,05 yang berarti bahwa rata
– rata normal gain tes pemahaman konsep peserta didik dengan model pembelajaran aptitude treatment interaction ATI lebih tinggi daripada
peserta didik dengan pembelajaran konvensional.
33
33
Dani Puji Astuti, digital library uin sunan kalijaga Yogyakarta, Efektifitas Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep dan
Motivasi Belajar Matematika Peserta Didik http:digilib.uin-suka.ac.id90642BAB20I2C20V2C20DAFTAR20PUSTAKA.pdf
h. 138. Thn 2013
2. Penelitian yang dilakukan oleh Novrita Rosadi yang berjudul
Penerapan Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction ATI Dalam
Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VIII MTSN Batu Taba. Jurusan
Pendidikan
Matematika dan Ipa Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Pandang Panjang.
Analisis data hasil tes akhir dilakukan menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh
=4.591.70= , dengan derajat kebebasan
1+ 2−2=16+15−2=29, dan tingkat signifikan 95
=0,05, ternyata sehingga �0ditolak dan �1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction ATI lebih baik dari pada yang tidak menggunakan
dalam pembelajaran matematika di kelas VIII MTsN Batu Taba
34
3. Penelitian yang dilakukan oleh Hepy Yusita Universitas Muhammadiyah
Gresik yang berjudul Implementasi Model Pembelajaran ATI Aptitude Treatment Interaction pada Materi Pertidaksamaan Linier Satu Variabel
Kelas VII A SMP NU – 1 Gresik. Dari hasil analisis diperoleh data
aktivitas siswas dalam pembelajaran dengan model ATI tergolong baik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata aktivitas untuk siswa
berkemampuan tinggi, sedang dan rendah sebesar 79.42. Aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran ATI sebesar 94.2 yang berada dalam
kategori sangat baik. Dilihat dari hasil tes secara individu terdapat 34 orang siswa yang tuntas belajar dan yang tidak tuntas yaitu 6 orang siswa,
namun secara klasikal dapat dikatakan telah tuntas belajarnya karena telah mencapai standar ketuntasan yang ditetapkan, persentase ketercapaianya
34
http:jurnal.umsb.ac.idwp-contentuploads201404JURNAL-NOVRITA-ROSADI.pdf
sebesar 85 . Kemudian dilihat dari respon siswa terdapat model pembelajaran ATI di kelas responya positif, persentase yang menjawab
setuju sebesar 92.5 .Berdasarkan pembelajaran ATI bahwa aktivitas siswa tergolong baik, aktivitas guru tergolong sangat baik, ketuntasan
belajar siswa baik secara individu maupun klasikal dinyatakan tuntas dan respon siswa positif. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa model
pembelajaran ATI Efektif dan dapat digunakan sebagai alternative dalam proses pembelajaran matematika di kelas dengan siswa yang mempunyai
kemampuan berbeda
.
35
4. Penelitian yang dilakukan oleh Diny Rachmavia, Program Studi
Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya yang berjudul Pengaruh Penggunaan
Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction ATI terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Peserta Didik. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction ATI mempunyai pengaruh positif terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematik peserta didik. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan rata-rata tes kemampuan pemecahan masalah matematik kelas
eksperimen sebesar 29,03 lebih tinggi dibandingkan dengan perolehan rata-rata kelas kontrol sebesar 25,74. Selain itu, sikap peserta didik
terhadap pembelajaran
matematika melalui
penggunaan model
pembelajaran Aptitude Treatment Interaction ATI menunjukkan sikap positif. Artinya, sebagian besar peserta didik menunjukkan sikap yang baik
terhadap mata pelajaran matematika melalui penggunaan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction ATI.
36
35
http:digilib.umg.ac.idgdl.php?mod=browseop=readid=jipptumg--hepyyusita- 937
36
journal.unsil.ac.iddownload.php?id=2177
C. Kerangka Berpikir
Belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang melalui proses latihan atau pengalaman sehingga terjadi perubahan yang lebih
baik dari sebelumnya. Untuk mendapatkan keterampilan dan pengetahuan maka diperlukan pembelajaran.Oleh karena itu, pembelajaran diupayakan
untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal. Matematika memegang peranan penting dalam dunia pendidikan, baik
secara objek langsung fakta, konsep, prinsip maupun objek tak langsung bersikap kritis, logis, tekun, pemecahan masalah, dll. Begitu pentingnya
matematika bagi pengembangan ilmu – ilmu lain maka pengajaran
matematika telah dimulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai pendidikan tingkat tinggi.
Ironisnya, bagi banyak siswa matematika menjadi mata pelajaran yang menakutkan.Banyak yang berangggapan bahwa mata pelajaran matematika
merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit, yang hanya dapat dikuasai oleh siswa pintar saja.
Sementara bakat dan minat berpengaruh pada prestasi matapelajaran tertentu.Dalam satu kelas, bakat dan minat peserta didik yang satu berbeda
dengan bakat dan minat peserta didik lainnya.
37
mengingat pentingnya matematika bagi siswa maka menjadi kewajiban bagi seorang pendidik dalam
mengakomodasi perbedaan bakat dan minat peserta didik agar mencapai optimalisasi prestasi hasil belajar matematika siswa. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Snow 1977 yang dikutip dari Syafrudin Nurdin bahwa optimalisasi prestasi akademik hasil belajar akan diperoleh, bila mana
pembelajaran treatment cocok dan sesuai matched dengan karakteristik kemampuan aptitude siswa.
38
Aptitude Treatment Interaction ATI merupakan sebuah pendekatan dalam pengajaran matematika dengan memberikan perlakuan treatment
37
Hamzah B Uno dan Masri Kudrat Umar, Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Kecerdasan, Jakarta:Bumi Aksara 2009, cet.1 h. 19
38
Nurdin, Syafrudin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi.Ciputat: Quantum Teaching, 2005, cet.1, h. 127.