C. Kerangka Berpikir
Belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang melalui proses latihan atau pengalaman sehingga terjadi perubahan yang lebih
baik dari sebelumnya. Untuk mendapatkan keterampilan dan pengetahuan maka diperlukan pembelajaran.Oleh karena itu, pembelajaran diupayakan
untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal. Matematika memegang peranan penting dalam dunia pendidikan, baik
secara objek langsung fakta, konsep, prinsip maupun objek tak langsung bersikap kritis, logis, tekun, pemecahan masalah, dll. Begitu pentingnya
matematika bagi pengembangan ilmu – ilmu lain maka pengajaran
matematika telah dimulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai pendidikan tingkat tinggi.
Ironisnya, bagi banyak siswa matematika menjadi mata pelajaran yang menakutkan.Banyak yang berangggapan bahwa mata pelajaran matematika
merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit, yang hanya dapat dikuasai oleh siswa pintar saja.
Sementara bakat dan minat berpengaruh pada prestasi matapelajaran tertentu.Dalam satu kelas, bakat dan minat peserta didik yang satu berbeda
dengan bakat dan minat peserta didik lainnya.
37
mengingat pentingnya matematika bagi siswa maka menjadi kewajiban bagi seorang pendidik dalam
mengakomodasi perbedaan bakat dan minat peserta didik agar mencapai optimalisasi prestasi hasil belajar matematika siswa. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Snow 1977 yang dikutip dari Syafrudin Nurdin bahwa optimalisasi prestasi akademik hasil belajar akan diperoleh, bila mana
pembelajaran treatment cocok dan sesuai matched dengan karakteristik kemampuan aptitude siswa.
38
Aptitude Treatment Interaction ATI merupakan sebuah pendekatan dalam pengajaran matematika dengan memberikan perlakuan treatment
37
Hamzah B Uno dan Masri Kudrat Umar, Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Kecerdasan, Jakarta:Bumi Aksara 2009, cet.1 h. 19
38
Nurdin, Syafrudin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi.Ciputat: Quantum Teaching, 2005, cet.1, h. 127.
kepada siswa sesuai dengan keadaan atau bakat aptitude mereka, dengan harapan pembelajaran matematika yang mereka dapat dikelas dapat
memberikan hasil yang optimal yang dapat dilihat melalui hasil belajar matematika mereka.
D. Hipotesis Penelitian
Dari pembahasan sebelumnya, dapat diduga bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran Aptitude
Treatment Interaction ATI lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa dengan pendekatan konvensional.
40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat yang dipilih sebagai tempat penelitian adalah SMPN 10 TANGERANG
SELATAN pada
semester genap
tahun ajaran
2014.Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan April 2014.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen eksperimen semu.Penelitian ini tidak memungkinkan peneliti untuk
mengontrol semua variabel yang relevan dengan penelitian kecuali dari variabel
– variabel tertentu. Kelas eksperimen dalam proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Aptitude Treatment
Interaction ATI sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Selanjutnya kedua kelas diberikan perlakuan
yang berbeda dengan pembagian jam berimbang. Perlakuan yang berbeda kepada dua kelompok tersebut dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan. Oleh
karena itu perubahan yang terjadi pada sampel setelah perlakuan dianggap disebabkan oleh perlakuan
– perlakuan dalam proses pembelajaran tersebut. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian desain Two Group
Randomized Subject Post Test Only. Pada akhir perlakuan, kedua kelas diberikan post-test yang sama. Pemberian post-test digunakan untuk
mengetahui kelas mana yang memiliki hasil belajar yang lebih baik. Post- test dilakukan dengan menggunakan instrument tes hasil belajar berupa soal
berbentuk essay. Untuk lebih jelasnya, rancangan penelitian tersebut dinyatakan dalam gambar dibawah ini
1
:
Gambar III.I Desain Penelitian
Keterangan : R
: Random E
: Kelompok Eksperimen K
: Kelompok Kontrol X
: Perlakuan T1
: Hasil post-test kelompok eksperimen T2
: Hasil post-test kelompok kontrol
C. Variabel Penelitian
Suatu penelitian agar dapat dioperasionalkan dan dapat diteliti secara empiris maka diubah menjadi variabel, variabel adalah karakter dari unit
observasi yang mempunyai variasi atau segala sesuatu yang dijadikan objek penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua variabel yaitu : - variabel bebas x
: Model pembelajaran Aptitude Treatment Intercation ATI.
- Variabel terikat y : Hasil belajar matematika siswa.
D. Populasi dan Sampel
Populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian kita.
2
Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
11
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung:Pt Remaja Rosdakarya, 2011, h. 206
E X
E
T1 R
K X
k
T2