Pe ngelompokan Siswa Berdasarkan Kemampuan
siswa menyelesaikan satuan yang satu, dia melangkah maju dan mempelajari satuan berikutnya.
Dalam sistem pengajaran dengan modul, murid – murid yang
cepat belajarnya tidak boleh ditahan untuk menunggu murid – murid
yang lambat.Hal ini berarti murid – murid dapat belajar menurut lajur
pemahamannya sendiri – sendiri.
27
Modul sebagaimana pengertian sebelumnya merupakan salah satu media cetak yang berbeda dari media cetak lainnya. Bedanya
dapat dilihat dari ciri – ciri yang dimiliki oleh modul itu sendiri.
Sebagaimana penjelasan James D. Russel yang dikutip oleh Syafruddin Nurdin bahwa ciri
– ciri modul adalah sebagai berikut 1 Berbentuk
pengajaran individual
invidualized, 2
Dalam pelaksanaan pembelajaran ada kebebasan freedom, 3 Terdapat
keluwesan flexible, dan 4 Partisipasi aktif active participation
28
. Individualized atau pengajaran individual yang menjadi salah satu ciri
pengajaran modul, member peluang kepada siswa untuk mengikuti dan menempuh pelajarannya sesuai dengan tingkat kemampuan.
Pendapat tersebut mengakui adanya perbedaan individual dikalangan siswa dalam kelas. Sebagai konsekuensinya, maka kepada siswa yang
berbeda kemampuan perlu diberikan perlakuan pembelajaran yan grelevan. Ada kemungkinan masing
– masing siswa akan tidak sama waktunya untuk suatu materi pelajaran.
Freedom, merupakan ciri modul yang memberikan kebebasan dan kelonggaran yang cukup luas bagi siswa untuk belajar mandiri.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran modul lebih tinggi bila dibandigkan dengan aktivitas guru. Karena guru sifatnya lebih banyak
memberikan motivasi atau dorongan kepada siswa dalam belajar. Flexible, memberikan bagi siswa dan guru dalam proses belaja
27
B. Suryo Subroto, Sistem Pengajaran dengan Modul, Yogyakarta:Pt Bina Aksara, cet.I, h. 16.
28
Syafrudin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, Ciputat:Quantum Teaching, 2005, cet.1. h. 45.
rmengajar. Siswa bisa belajar sesuai dengan kesanggupan atas kemampuan dan seirama dengan gaya belajar mereka masing - masing.
Sementara itu, guru juga diberikan keluwesan dalam memilih dan menentukan metode yang tepat. Active participation, dalam modu lini
member peluang kepada siswa untuk berpartisipasi aktif melalui learning by doing, sehingga dengan demikian siswa betul
– betul terlibat dalam proses pembelajaran melalui dorongan yang diberikan
oleh guru. Cuxtis R. Finch dan John R. Crunkilton berpendapat sebagaimana yang dikuti poleh Syafruddin Nurdin bahwa komponen
– komponen yang ada dalam modul meliputi : 1 Pendahuluan, 2
Tujuan, 3 Pre-assesment, 4 Pengalaman belajar, 5 Sumber materi , dan 6 Pos-assessment. Secara rinci, modul pembelajaran terdiri dari
petunjuk belajar siswa, tujuan instruksional umum dan khusus, isi dan materi pelajaran, latihan, rangkuman ,tes formatif, dan umpan balik
atau tindak lanjut.
29
Proses pembelajarannya
bagi kelompok
siswa yang
berkemampuan tinggi ini : Pertama, memberikan tugas membahas satu pokok bahasan yang diikuti sejumlah prosedur dan langkah
– langkah tertentu. Hal ini dianalogkan degan memberikan problem
solving kepada siswa. Kedua Ketiga, melalui self learning dengan modul dan sumber
– sumber lainnya siswa ditugaskan melakukan pengumpulan informasi dan eksplorasi hal
– hal yang berkaitan dengan pokok bahasan yang dipelajari. Kempat, setelah melalui fase
satu, dua dan tiga diatas diharapkan siswa dapat memformulasikan penjelasan
– penjelasan formulating and explanation. Artinya, siswa dapat menjelaskan apa
– apa yang sudah dibaca, dipelajari dan dibahasnya melalui self learning. Kelima, mengadakan analisis
terhadap langkah – langkah yang diterapkan diatas, lalu mencoba
29
Nurdin, Syafrudin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi.Ciputat: Quantum Teaching, 2005. h.53
berusaha meningkatkan kepada pelaksanaan yang lebih baik untuk waktu
– waktu mengajar berikutnya.
30
Sedangkan bagi kelompok siswa berkemampuan sedang diberikan pembelajaran regular atau konvensional sebagaimana
biasanya. Artinya, sedemikian rupa guru harus mengikuti langkah –
langkah yang digariskan dalam Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar.
Terakhir, bagi kelompok siswa yang mempunyai kemampuan yang rendah diberikan special treatment, yaitu berupa pembelajaran
dalam bentuk re-teachin dan tutorial. Perlakuan diberikan setelah mereka bersama
– sama kelompok sedang mengikuti pembelajaran secara reguler regularteaching. Re-teaching dan tutorial dipillih
sebagai perlakuan khusus untuk kelompok ini, didasarkan pada pertimbangan bahwa mereka lamba dan sulit memahami serta
menguasai bahan pelajaran. Oleh karena itu, kelompok ini harus mendapat apresiasi khusus dari guru berupa bimbingan dan bantuan
belajar dalam bentuk pengulangan pelajaran kembali melalui tambahan jam belajar dan tutorial, sehingga dengan cara demikian
mereka dapat menguasai pelajaran yang diajarkan. Karena seperti diketahui bahwa salah satu tujuan pengajaran atau program tutorial
adalah untuk memberikan bantuan dalam pembelajaran kepada siswa yang lambat, sulit dan gagal dalam belajar, agar dapat mencapai
prestasi belajar secara optimal. Perlakuan khusus ini diselenggarakan dalam bentuk pertemuan antaraguru dan siswa pada kelompok kecil,
yang diliputi oleh suasana Tanya – jawab , diskusi dan pengulangan
pelajaran kepada siswa satu – persatu individual.
Proses pembelajaran bagi kelompok sedang dan rendah meliputi :
1. Pendahuluan, yang mencakup aktivitas melakukan apersepsi, menjelaskan tujuan pembelajaran, mengemukakan gambaran
30
Ibid., h. 129.
umum kegiatan dan inti bahan pelajaran yang disampaikan, serta mengadakan kegiatan
– kegiatan yang menarik. 2. Kegiatan inti, yang memuat aktivitas menggunakan metode
pembelajaran, alatmedia pembelajaran, sumber – sumber belajar
yang cocok dan tepat, memberi reinforcement, feedback serta melakukan penilaian selama proses pembelajaran berlangsung
melalui Tanya jawab. 3. Penutup, yang terdiri dari kegiatan menyimpulkan atau
merumuskan ikhtisar pelajaran dan melakukan tindak lanjut berupa pemberian tugaspekerjaan rumah kepada siswa.
Kemudian bagi kelompok siswa berkemampuan rendah diadakan re-teaching + tutorial.