Metode Penelitian Teknik Pengumpulan Data

7.8 36 Jumlah 709 7 Mahasiswa

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut 6 . Jadi sampel adalah sebagian dari populasi yang telah kita tentukan untuk diteliti. Arikunto mengatakan bahwa, “untuk sekadar ancer-ancer, maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10- 15 atau 20-25 ” 7 . Sampel siswa diambil 15 dari seluruh populasi sehingga jumlah keseluruhan sampel 106. Penelitian ini menggunakan tehnik propotional random sampling. Menurut Arikunto, Propotional Random Sampling adalah tehnik pengambilan sampel yang dilakukan untuk menyempurnakan tehnik sampel wilayah. Ada kalanya banyaknya subjek yang terdapat pada setiap wilayah tidak sama. Oleh karena itu untuk memperoleh sampel representatif, pengambilan subjek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyak subjek dalam masing-masing strata atau wilayah 8 . Jadi dengan tehnik ini, sampel di peroleh sesuai dengan jumlah subyek di setiap sekolah. Wilayah dalam penelitian ini siswa yang ada di SMP Negeri 37 Jakarta, SMP Negeri 87 Jakarta, dan SMP Negeri 178 Jakarta. Pengambilan sampel secara random sebesar 15 dari jumlah populasi dengan rincian sebagai berikut: 6 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif RD, Bandung: Alfabeta, 2011, Cet 13, h. 81. 7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, Cet 13, h. 134. 8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, h. 139. Tabel 3.3 Sampel No Kelas Jumlah Siswa Jumlah Sampel Sekolah 1 7A 35 35 x 106 : 709 = 5 SMP Negeri 37 Jakarta 2 7 B 36 36 x 106 : 709 = 5 3 7 C 36 36 x 106 : 709 = 5 4 8 C 33 33 x 106 : 709 = 5 5 8 D 32 32 x 106 : 709 = 5 6 8 E 33 33 x 106 : 709 = 5 7 7.1 36 35 x 106 : 709 = 5 SMP Negeri 87 Jakarta 8 7.2 36 36 x 106 : 709 = 5 9 7.3 36 37 x 106 : 709 = 8 10 7.4 36 36 x 106 : 709 = 5 11 7.5 36 37 x 106 : 709 = 8 12 7.6 36 36 x 106 : 709 = 5 13 7.1 36 36 x 106 : 709 = 5 SMP Negeri 178 Jakarta 14 7.2 36 36 x 106 : 709 = 5 15 7.3 36 36 x 106 : 709 = 5 16 7.4 36 36 x 106 : 709 = 5 17 7.5 36 36 x 106 : 709 = 5 18 7.6 36 36 x 106 : 709 = 5 19 7.7 35 35 x 106 : 709 = 5 20 7.8 36 36 x 106 : 709 = 5 106 15 x 709 = 106,35 di bulatkan 106

D. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Syofian Siregar, “Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan, selalu ada hubungan antara metode pengumpulan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan” 9 . Penelitian ini menggunakan tehnik pengumpulan data berupa angket, wawancara dan dokumentasi. 1. Kuesioner atau angket Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket. Kuesioner atau angket adalah suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh responden atau orang yang ingin diselidiki 10 . Angket dalam penelitian ini menggunakan skala likert, yang memberikan alternatif jawaban pertanyaan pada masing-masing item pernyataan. Untuk mendapatkan gambaran mengenai persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik mahasiswa Jurusan IPS dalam pelaksanaan PPKT disekolah, dapat melalui angket yang telah diisi, dianalisa dan diolah berdasarkan keriteria penilaian yang telah ditentukan, yaitu pada jawaban selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah, kriteria tersebut dipakai untuk setiap pertanyaan yang diajukan. Responden hanya memilih satu jawaban dari empat alternatif tersebut sesuai dengan pendapat atau keadaan sebenarnya. 2. Wawancara Wawancara adalah cara yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi dari respon dengan cara bertanya langsung secara bertatap muka. Wawancara dalam perkembangannya tidak harus dilakukakan langsung, melainkan dapat memanfaatkan sarana komunikasi seperti internet dan telepon 11 . 9 Syofian Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian, Jakarta: Rajawali Pers, 2010, h. 130. 10 Biwo Walgito, Bimbingan dan Konseling, Yogyakarta: ANDI, 2010, h. 72. 11 Bagong Suyanto dan Sutinah ed, Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan, Jakarta: Kencana, 2005, h. 67. Jadi wawancara adalah suatu bentuk dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari informan. Metode wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan tambahan dan mendukung jawaban angket dari responden dengan cara bertanya langsung kepada siswa IPS di SMP Negeri 37 Jakarta yakni 2 orang, SMP Negeri 87 Jakarta yakni 2 orang dan SMP Negeri 178 Jakarta juga 2 orang dengan syarat siswa yang diajarkan oleh mahasiswa Jurusan IPS dalam pelaksanaan PPKT disekolah. 3. Metode Dokumentasi Dokumentasi adalah merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik 12 . Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data-data diantaranya jumlah siswa, nama siswa, sejarah sekolah, visi dan misi di SMP Negeri 37 Jakarta, SMP Negeri 87 Jakarta dan SMP Negeri 178 Jakarta. Data ini digunakan sebagai pelengkap dalam penyusunan penelitian ini.

E. Tehnik Analisis Data

Tehnik analis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif persentase. Analisis deskriptif persentase digunakan untuk mengetahui persentase tiap-tiap faktor berdasarkan skor jawaban responden. Langkah-langkah sebagai berikut: 1. Editing Dalam pengolahan data yang pertama kali dilakukan adalah editing, yaitu meneliti satu persatu kelengkapan, pengisian, dan kejelasan penulisannya. Dalam hal ini dilakukan dengan pengecekan terhadap kelengkapan, kebenaran pengisian, kejelasan penulisannya. 12 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, h. 221. Yang bertujuan mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada dalam daftar pertanyaan. 2. Skoring Penulis selanjutnya memberikan bobot nilai dalam setiap item pertanyaan angket dengan merubah jawaban dengan angka. a Alternatif jawaban selalu, dengan bobo nilai 4 b Alternatif jawaban sering, dengan bobot nilai 3 c Alternatif jawaban kadang-kadang dengan bobot nilai 2 d Alternatif jawaban tidak pernah dengan bobot nilai 1 3. Tabulating Menyusun data dalam tabel adalah merupakan tahap lanjutan dalam proses pengolahan data, dengan tabulasi ini data lapangan akan tampak ringkas dan tersusun dalam satu tabel yang baik, sehingga dapat dengan mudah dipahami 4. Analisis Data Selanjutnya dilakukan dengan perhitungan-perhitungan dengan menggunakan data statistik yaitu berupa tabel persentase. Rumus: P = X 100 Dimana : f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya P = angka persentase N= number of cases jumlah frekuesnibanyaknya individu 13 . Kemudian dilakukan perhitugan mencari Mean, Median, Modus, Varian, dan Standar Deviasi. 13 Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012, h. 43. a. Mean Perhitungan rata-rata hitung adalah dengan cara menjumlahkan semua data yang ada, kemudian dibagi dengan banyaknya data. atau disingkat mean 14 . X i = Keterangan : ∑fi.xi : Jumlah skor angket ∑fi : Jumlah data b. Modus Menghitung modus dilakukan dengan sangat sederhana, yaitu dengan cara mencari nilai yang paling sering muncul diantara sebaran data 15 . c. Median Median adalah nilai tengah dari suatu gugusan data yang telah di susun dari data terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya data terbesar sampai data terkecil 16 . Me = ⁄ 1 + n n = jumlah data d. Varian Nilai varian dari sekelompok data dapat menjelaskan homogenitas dari data tersebut, semakin kecil varian dari sekelompok data maka semakin homogen, begitu juga sebaliknya semakin besar varian, maka data semakin heterogen 17 . 1 Mencari nilai rata-rata X i = 14 Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Bumi Aksara, 2013, h. 137. 15 Ibid. 16 Ibid., h. 138. 17 Ibid., h. 139 2 Mencari selisih antara nilai X i dengan nilai rata-rata ̅ Yaitu jumlah selisih yang di kuadratkan atau Ʃ X 1 - ̅ ² 3 Menghitung varians S 2 = [ ̅ ] Dimana ƩX 1 - ̅ = jumlah selisih n = jumlah data e. Standar deviasi Standar deviasi simpangan baku adalah nilai yang menunjukkan tingkat variasi kelompok data atau ukuran standar penyimpangan dari nilai rata-ratanya 18 . Rumus: s = √ Ʃ ̅ ƩX 1 - ̅ = jumlah selisih n = jumlah data Untuk memberikan interpretasi dan persentase hasil angket digunakan pedoman interpretasi menurut Suharsimi Arikunto sebagai berikut 19 : 1. Baik, jika nilai yang diperoleh pada interval 76-100 2. Cukup baik, jika nilai yang diperoleh pada interval 56-75 3. Kurang baik, jiika nilai yang diperoleh pada interval 41-55 4. Tidak baik , jika nilai yang diperoleh pada interval dibawah 40 Untuk menentukan persentase digunakan perhitungan sederhana dengan langkah 20 : 18 Ibid. 19 Siti Mainumah, “Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Guru dalam Mengelola Kelas di SDN Medan Satria VII Bekasi Ba rat”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jakarta: Perpusatakaan Utama, 2014, h. 44, tidak diterbitkan. 20 Umi Shokiyah, “Persepsi Mahasiwa Program Studi Pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tentang Efektivitas Praktik Profesi Keguruan Terpadu PPKT Tahun Akademik 20112012”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jakarta: Perpusatakaan Utama, 2013, h. 62, tidak diterbitkan.

Dokumen yang terkait

Hubungan antara persepsi siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT dengan minat belajar siswa: studi kasus di MTs Nur Asy-Syafi’iyah (YASPINA), Rempoa Ciputat, Tangerang Selatan.

1 50 115

Persepsi Siswa Terhadap Mahasiswa Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) Dalam Pelaksanaan Pembelajaran IPS di SMPN 10 Kota Tangerang Selatan

0 9 159

Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa dan Sastra Indonesia di Komunitas Homeschooling Kak Seto

1 10 89

PELAKSANAAN MICROTEACHING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PGSD FKIP Pelaksanaan Microteaching Dalam Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Pgsd Fkip Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun 2014 / 2015.

0 1 15

PELAKSANAAN MICROTEACHING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PGSD FKIP Pelaksanaan Microteaching Dalam Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Pgsd Fkip Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun 2014 / 2015.

0 3 14

PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK DOSEN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA TERHADAP PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK DOSEN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI FKIP UM

0 2 19

PERSEPSI GURU PAMONG TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO.

5 27 36

Kompetensi pedagogik guru dan persepsi siswa tentang kompetensi tersebut dalam pembelajaran : studi kasus tentang tiga guru di dua sekolah.

0 0 265

Penguatan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Jurusan PB Jerman

0 0 5

PERSEPSI DAN SIKAP MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN IPS TERHADAP PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER DI FIS UN ARTIKEL SOCIA

0 0 13