Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN
memiliki validas rendah”.
21
Jadi validitas adalah ukuran untuk menyatakan bahwa instrument layak dijadikan untuk penelitan.
Uji coba instrumen dalam penelitian ini dilakukan kepada 30 siswa SMP N 37 Jakarta. Angket kompetensi pedagogik
berjumlah 35 pernyataan kemudian dianalisis dan dihitung. Setelah hitung ditemukan, kemudian dibandingkan dengan
untuk mengetahui butir pernyataan yang valid dan tidak valid. Butir soal
dikatakan valid jika lebih besar atau sama dari
dengan taraf signifikansi 5. Jika
lebih kecil dari maka butir
soal dikatakan tidak valid. Adapun perhitungan korelasi product moment, dengan rumus seperti:
22
√ Dimana:
r = Koefisien korelasi n = Banyaknya sampel
x = Skor masing-masing item y = Skor total variabel
Penghitungan validitas angket pada penelitian ini, dilakukan dengan cara membagikan angket kepada siswa sebagai
sampel yang mewakili dalam menguji ketepatan instrumen atau angket dalam penelitian ini. Berdasarkan perhitungan manual
terlampir, ada 6 butir soal yang tidak valid yaitu no 4, 7, 25, 27, 31,dan 35. Keenam soal itu tidak digunakan untuk pengambilan
data. Maka instrument penelitian berubah menjadi sebagai berikut :
21
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, Cet 13, h. 168
22
Syofian Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010,h. 164.
Tabel 3.6 Kisi-kisi instrumen yang valid
Variabel Sub variabel
Indikator No Item
Persepsi Siswa
Terhadap Kompetensi
Pedagogik Mahasiswa
Jurusan IPS dalam
Pelaksanaan PPKT di
Sekolah 1. Pemahaman
terhadap peserta didik
1.3 Mampu memahami siswa dalam aspek intelektual,
moral dan spiritual 1.4 Mampu memahami potensi
yang ada pada diri siswa 1, 2, 3,
5, 6
2. Perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran
2.1 Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik terkait dengan
mata pelajaran yang diampu.
2.2 Menetapkan berbagai pendekatan, strategi,
metode, dan teknik pembelajaran yang
mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang
diampu. 8, 9
10, 11, 12
3. Merancang dan
melaksanaka n proses
belajar secara
berkesinamb ungan
dengan berbagai
metode 3.1 Memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi dalam pembelajaran yang
diampu
3.2 Menggunakan berbagai metode pembelajaran
13, 14,
15, 16, 17
4. Mengemban gkan potensi
peserta didik 4.1 Pembelajaran mampu
menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran
untuk mengaktualisasikan potensi dan kreativitasnya
18, 19, 20
5. Berkomunik asi secara
baik dengan peserta didik
5.1 Memahami berbagai strategi berkomunikasi
yang efektif,empatik, dan santun
21, 22, 23, 24
6. Pelaksanaan 6.1 Memberikan tugas kepada
26
b. UJi Reliabilitas Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat
pengukur yang sama
23
. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian reliabilitas dimulai dengan menguji validitas
terlebih dahulu. Jadi jika sebuah pertanyaan tidak valid, maka pertanyaan tersebut tidak dapat dilanjukan untuk diuji validitas.
Pertanyaan-pertanyaan yang sudah valid kemudian baru secara bersama diukur reliabilitasnya. Maka butir-butir pertanyaan yang
dikatakan valid dianalisis reliabilitasnya dengan menggunakan rumus Alpha croanbach. Untuk mengetahui reliabilitas caranya
adalah dengan membandingkan nilai dengan nilai alpha.
Dengan ketentuan bila r alpha r tabel, maka alat peneliti reliabel.
23
Syofian Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010,h. 173.
evaluasi hasil belajar
siswa untuk selalu belajar di rumah
6.2 Memanfaatkan hasil dan evaluasi pembelajaran
untuk menentukan kualitas pembelajaran
6.3 Mengadakan refleksi disetiap akhir
pembelajaran 6.4 Memanfaatkan hasil
refleksi untuk perbaikan dan pengembangan
pembelajaran 28
29, 30, 32
33, 34
Tahapan perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan tehnik Alpha croanbach, yaitu:
24
a. Menentukan nilai varians setiap butir pertanyaan =
b. Menentukan nilai varians total =
c. Menentukan reliabilitas instrument =
[ ] [
]
Keterangan n
= Jumlah Sampel X
= nilai skor yang di pilih = Variansi Total
= jumlah varians butir = jumlah butir pertanyaan
= koefisien reliabilitas instrument Kriterianya suatu instrumen penelitian dikatakan reliable dengan
menggunakan tehnik ini, bila koefisien reliabilitas 0,6. Sebaliknya
jika harga Alpha lebih kecil dari 0,600 berarti tidak reliabel. Untuk memberikan interpretasi terhadap koefisian atau hasil perhitungan
, maka dapat diinterpretasikan dengan tabel pedoman. Berikut ini adalah
tabel pedoman untuk pemberian interpretasi:
24
Syofian Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010,h. 176.
Tabel 3.7 Tabel Intreprestasi nilai r
Interval Koefisian Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat rendah 0,20
– 0,399 Rendah
0,40 – 0,599
Sedang 0,60
– 0,799 Kuat
0,80 – 1,00
Sangat kuat
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan komputer program perhitungan manual terlampir. Berdasarkan
perhitungan reliabilitas, penulis mendapatkan angka koefisien sebesar 0,947 untuk angket persepsi dengan demikian angkat reliable karena
lebih besar dari 0,60.
2. Wawancara Suatu pengujian keabsahan data wawancara dilakukan dengan model
triangulasi tehnik. Menurut Syofian Siregar, “Triangulasi tehnik adalah menguji keabsahan data dengan cara mengecek pada sumber yang sama,
tapi menggunakan tehnik yang berbeda ”
25
. Triangulasi data dilakukan dengan cara meminta umpan balik dari
informan yang berguna untuk alasan etik serta perbaikan kualitas laporan, data dan kesimpulan yang ditarik dari data tersebut.
Triangulasi data dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Peneliti mengecek kembali jawaban yang diberikan informan
dengan cara menanyakan kembali maksud dari jawaban informan untuk memastikan jawaban yang benar.
b. Pengecekan ulang terhadap sumber-sumber data dengan cara membandingkan data hasil angket dengan hasil wawancara.
25
Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Bumi Aksara, 2013, h. 137.
c. Membandingkan apa yang dikatakan pada saat pengisian angket di waktu yang bersamaan dengan yang dikatakan saat
wawancara. d. Membandingkan apa yang dikatakan seseorang tentang
penelitian diwaktu yang berbeda. Selain menggunakan menggunakan metode wawancara terhadap
informan juga dilakukan penyebaran angket dan dokumentasi untuk memastikan kondisi yang sebenarnya.
63