Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk
meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran.
c Perhatian
Untuk menyadari atau mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu
persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas
individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek
6
. Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
persepsi yaitu objek yang dipersepsi yaitu kompetensi pedagogic mahasiswa yang ditangkap alat indera, diteruskan ke syaraf dan diolah
pusat susunan syaraf, dan menimbulkan perhatian siswa terhadap mahasiswa PPKT. Dalam penelitian ini adanya perbedaan objek yang
dipersepsi, alat indera, syaraf dan pusat susunan syaraf, dan perhatian masing-masing siswa tentang kompetensi pedagogik mahasiswa
jurusan IPS akan menimbulkan persepsi yang berbeda pula antara siswa satu dengan siswa yang lainnya.
3. Persepsi Siswa
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1, Ayat 4,
”Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu
”
7
. Menu
rut Barnawi dan Muhammad Arifin, “Peserta didik adalah individu yang unik. Ia memiliki segudang potensi yang berbeda-
6
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: ANDI, 2002, h. 70.
7
Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan, Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departeman Agama RI, 2006, h. 5
beda“
8
. Jadi peserta didik memerlukan guru untuk bisa memanfaatkan kelebihan dan menutupi kekurangannya. Peserta didik mempuyai
karakteristik dan keunikan tertentu. Berdasarkan dengan pengertian diatas, bahwasanya peserta didik
adalah orang yang memerlukan guru sebagai pembimbing dalam proses pembelajaran agar dapat memaksimalkan kelebihan dan
menimalkan kekurangan peserta didik. Peserta didik merupakan subjek dan objek dalam proses pembelajaran. Sebagai subjek peserta didik
berperan sebagai tokoh utama dalam proses belajar dan pembelajaran, sebaliknya siswa dikatakan sebagai objek karena yang berperan lebih
banyak adalah guru. Sementara itu sekarang peserta didik lebih sering di kenal dengan julukan siswa. Disekolah siswa berinteraksi langsung
dengan guru, teman sebaya dan masyarakat lingkungan sekolah, sehingga mereka akan melakukan persepsi terhadap guru mereka, yaitu
mereka akan membentuk kesan dan membuat kesimpulan tentang guru mereka.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, persepsi merupakan proses yang didahului oleh penginderaan tentang suatu pesan atau informasi
yang diterima oleh seseorang, dimana pengiriman pesan itu menimbulkan rangsangan positif maupun negatif yang dapat
mempengaruhi perilaku individu. Selanjutnya proses itu, kita membentuk kesan tentang orang lain. Kesan yang kita bentuk
didasarkan pada informasi yang tersedia dilingkungan. Menurut Agus Abdul Rahman,
“Persepsi adalah proses pemaknaan terhadap stimulus. Jika stimulusnya berupa benda disebut object
perception dan jika stimulusnya berupa manusia disebut social perception
”
9
. Pendapat ini menekankan terjadinya persepsi dari
8
Barnawi dan Muhammad Arifin, Etika Profesi Kependidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012, Cet 1, h. 102.
9
Agus Abdul Rahman, Psikologi Sosial Integrasi Pengetahuan Wahyu dan Pengetahuan Empirik, Jakarta: Rajawali Pers, 2013, h. 79.