kemampuan  siswa  yang  sebenarnya.  Serta  diharapkan  guru  tidak  hanya  terus menggunakan  pembelajaran  konvensional.  Untuk  itu,  keterampilan  guru  harus
ditingkatkan dalam strategi pembelajaran yang akan diterapkan dalam kelas.
b. Urgensi pembelajaran aktif
Beberapa alasan perlunya menerapkannya pembelajaran yang aktif berikut ini: 1.  Riset  kognitif  menunjukkan  bahwa  menggunakan  teknik  ceramah  saja
bukanlah strategi pembelajaran yang efektif. 2.  Kegiatan-kegiatan  dalam  pembelajaran  aktif  dapat  mencegah  sesi  yang
monoton  sehingga  siswa  akan  lebih  banyak  memberikan  perhatian  dan  lebih menikmati sesi pembelajaran.
3.  Pembelajaran aktif dapat mengintegrasikan bahan-bahan ataupun pengetahuan baik yang lama maupun yang baru.
4.  Dalam  pembelajaran  aktif  siswa  dilibatkan  dengan  keterampilan  berpikir tingkat tinggi.
5.  Kegiatan-kegiatan  mandiri  memberikan  kesempatan  kepada  siswa  untuk melibatkan gaya belajarnya sendiri dalam berbagai kegiatan.
6.  Siswa  akan  lebih  mampu  mengulang  langkah-langkah  penting  jika  kegiatan tersebut dilakukan mandiri.
7.  Pembelajaran  aktif  memerlukan  tanggung  jawab  individual  dan  sekaligus tingkat kerjasama yang tinggi.
8.  Pembelajaran aktif mendorong interaksi siswa dengan siswa lain dan guru. 9.  Keterlibatan  siswa  yang  tinggi  dalam  pembelajaran  menyebabkan  minat  dan
motivasi belajar siswa meningkat. Dari  alasan  di  atas  dapat  ditarik  kesimpulan,  bahwa  pembelajaran  aktif
sangat diperlukan dalam mengembangkan kemampuan siswa dengan lebih efektif dan efisien. Siswa tidak akan cepat bosan atau jenuh dalam pembelajaran di kelas.
Keterlibatan  langsung  siswa  dalam  pembelajaran  dapat  memotivasi  untuk  terus belajar.
Selain  itu  ada  beberapa  penelitian  yang  menunjukkan  tentang  keefektifan metode  ceramah  atau  yang  lebih  dikenal  dengan  model  pembelajaran
konvensional.  Penelitian  Trenaman  menunjukkan  bahwa  metode  ceramah  hanya efektif pada 15 menit pertama dari waktu pembelajaran. Setelah itu bila ceramah
dilanjutkan, pembelajaran akan berlangsung secara tidak bermakna. Penelitian lain yang dilakukan oleh Polio  menunjukkan bahwa siswa dalam
ruang kelas hanya memperhatikan pelajaran sekitar 40 dari waktu pembelajaran yang  tersedia.  Sementara  penelitian  McKeachie  menyebutkan  bahwa  dalam
sepuluh  menit  pertama  perhatian  siswa  dapat  mencapai  70,  dan  berkurang sampai  20  pada  waktu  20  menit  terakhir.  Kondisi  tersebut  timbul  antara  lain
karena pada umumnya guru mendominasi seluruh proses pembelajaran, sementara siswa    lebih  bersifat  pasif.  Kondisi  nyata  yang  terjadi pada pembelajaran  di  atas
menekankan pentingnya pembelajaran aktif.
8
Untuk itu, guru tidak hanya menggunakan metode ceramah sebagai metode penyampaian  informasi  atau  pengetahuan  kepada  siswa.  Sehingga  saat
menjelaskan konsep, perhatian siswa kepada guru tidak berkurang. Beberapa  alasan  lain  yang  menyiratkan  pentingnya  menerapkan
pembelajaran aktif, antara lain sebagai berikut: 1.  Jumlah informasi sedemikian banyak di satu sisi dan di sisi lain jumlah waktu
yang tersedia terbatas. 2.  Tidak  semua  aspek  pengetahuan  dapat  diajarkan  dengan  cara  yang  sama,
apalagi hanya dengan dengan satu cara. 3.  Orientasi  pada  penguasaan  target  materi  telah  berhasil  dalam  kompetensi
mengingat  jangka pendek,  tetapi  gagal  dalam  membekali  peserta didik  untuk memecahkan masalah persoalan dalam kehidupan jangka panjang.
4.  Hasil penelitian yang dilakukan dalam 25 tahun terakhir tentang otak manusia menunjukkan drill hanya mengembangkan satu bagian otak manusia.
5.  Di  dalam  belajar  perlu  menganut  prinsip  a  empat  pilar  pendidikan,  b inkuiri sains, c sains, teknologi, dan masyarakat, d konstruktivisme, dan e
pemecahan masalah. Semua prinsip tersebut menuntut pembelajaran aktif.
8
Junaedi, dkk., Op.cit., h. 12-14
6.  Proses  belajar  dan  mengajar  seharusnya  berfokus  pada  learning,  berangkat dari  masalah  nyata  dan  menumbuhkembangkan  kemampuan  menggunakan
keterampilan proses. 7.  Kebanyakan  guru berbicara  sekitar  100-200  kata  per  menitnya,  karena  siswa
mendengarkan  pembicaraan  guru  sambil  berpikir.  Penambahan  visual  pada proses  pembelajaran  dapat  menaikkan  ingatan  sampai  171  dari  ingatan
semula. 8.  Penelitian mutakhir yang lain tentang otak menyebutkan bahwa belahan kanan
korteks  otak  manusia  bekerja  10.000  kali  lebih  cepat  dari  belahan  kiri  otak sadar. Pada pembelajaran aktif pemberdayaan otak kiri dan otak kanan sangat
dipentingkan.
9
Merujuk  pada  beberapa  alasan  di  atas,  bahwa  pembelajaran  aktif  sangat membantu  guru  dalam  memahami  kemampuan  siswa.  Beragam  metode  dalam
pembelajaran  aktif  dapat  mengatasi  permasalahan  dalam  penyampaian  materi yang kerapkali dirasakan oleh siswa sangat monoton. Sedangkan kemampuan otak
kiri  dan  otak  kanan  harus  diperdayakan  secara  seimbang.  Karena  pada kenyataannya hanya otak kiri sangat dipentingkan dibandingkan otak kanan.
c. Karakteristik Pembelajaran Aktif