5.  Umpan-balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.
10
Belajar aktif menuntut siswa untuk  bersemangat, gesit, menyenangkan, dan penuh  gairah,  serta  siswa  sering  meninggalkan  tempat  duduk  untuk  bergerak
leluasa dan berpikir. Selama proses belajar siswa dapat beraktivitas, bergerak, dan melakukan  sesuatu dengan  aktif,  keaktifan siswa  tidak  hanya  keaktifan  fisik  tapi
juga keaktifan mental.
11
Kesimpulan  yang  dapat  diambil  dari  wacana  di  atas,  peningkatan  belajar aktif  membuat  anak  menghadapi  belajar  dalam  arti  yang  sebenarnya.  Bukan
sedekar  memperoleh  pengetahuan  dan  keterampilan,  tetapi  memproses  dan menggunakan pengetahuan sebagai dasar untuk mengembangkan kemampuannya
dalam berpikir kritis, kreatif, dan penalaran yang tinggi.
12
Proses belajar mengajar harus  dapat  menerapkan  pembelajaran  aktif  secara  tepat  sasaran  dengan
diperhitungkan  waktu  sehingga  waktu  tidak  terbuang  hanya  karena  banyak kegiatan yang dilakukan dalam model pembelajaran aktif.
2. Hakikat Mind Map
a. Pengertian Mind Map
Mind  Map  peta  pikiran  merupakan  metode  belajar  dalam  konteks mengingat  atau  merekam  materi  pelajaran  yang  perlu  diingat  yang  nantinya
dimunculkan  kembali  setelah  selang  beberapa  waktu.  Metode  ini  memfungsikan otak kanan dan otak kiri secara sinergis bersamaan dan saling melengkapi. Mind
map ditemukan oleh Tony Buzan 1971.
13
Peta  pikiran  adalah  ekspresi  dari  radiant  thinking  yang  merupakan  fungsi alami dari pikiran manusia. Peta pikiran ini merupakan ekspresi potensi keluasan
10
T.M.A.  Ari  Samadhi,  2008,  Pembelajaran  Aktif  Active  Learning  online,  Teaching Improvement  Worshop,  Engineering  Education  Development  Project  ADB  Loan  No.  1432_INO,
tersedia: www.jurnalskripsi.com. Diakses 27 Januari 2009.
11
Dalvi,  Upaya  Meningkatkan  Keaktifan  Belajar  Siswa  dalam  Pembelajaran  Agama dengan  Menggunakan  Metode  Belajar  Aktif  Tipe  Kuis  Tim  di  Kelas  VIB  MI  Diniyah  Puteri
Padang  Pajang  Semester  Ganjil  Tahun  Pelajaran  20052006,  Jurnal  Guru  Diknas  Pendidikan Kota Padang, No.1 Vol. 3 Juli 2006, h.60.
12
Nuniary Sefnath, Prinsip-Prinsip Belajar Aktif dalam Proses Belajar Mengajar Suatu Implikasi  Belajar  Mengajar  Optimal  ,  Jurnal  Kependidikan  Jur.  Ilmu  Pendidikan  FKIP
UNPATTI Vol.1, No.2 November 2004, h. 142.
13
Hernowo,  Bu  Slim  dan  Pak  Bil  Membincangkan  Pendidikan  di  Masa  Depan:  Ihwal Life Skills, Portofolio, Kontruktivisme, dan Kompetensi, Bandung: MLC, 2004, h.13.
yang  tidak  terbatas  dari  otak  manusia,  yang  dapat  diterapkan  dalam  berbagai aspek kehidupan dan melatih siswa dalam berpikir.
14
Mnid map is an outline in which the major categories radiate from a central image and lesser categories are captured as branches of large branches.
15
Mind map adalah alternatif pemikiran  keseluruhan otak terhadap pemikiran linier.  Mind  map  menggapai  ke  segala  arah  dan  merangkai  berbagai  pikiran  dari
segala  sudut.  Mind  map  adalah  cara  termudah  untuk  menempatkan  informasi  ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar otak.
16
Mind  map  merupakan  peta  rute  bagi  ingatan,  memungkinkan  siapa  pun menyusun  fakta  dan  pikiran  sedemikian  rupa  sehingga  cara  kerja  alami  otak
dilibatkan sejak
awal. Ini
berarti mengingat
informasi akan
lebih mudah dan lebih dapat diandalkan daripada menggunakan teknik pencatatan tradisional.
17
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa mind map adalah cara  termudah  untuk  menempatkan  informasi  ke  dalam  otak  dan  memudahkan
pengguna untuk mengingat atau mengambil informasi ketika dibutuhkan kembali. Atau  mind  map  merupakan  cara  mencatat  yang  kreatif,  efektif,  dan  memetakan
pikiran-pikiran, secara menarik, mudah, dan berdaya guna bagi setiap siswa untuk menghasilkan  gagasan,  mencatat  apa  yang  dipelajari  atau  merencanakan  tugas
baru. Mind  map  merupakan  bentuk  penulisan  catatan  yang  penuh  warna  dan
bersifat  visual,  yang  dapat dikerjakan  oleh  satu orang  atau  satu  tim.  Di pusatnya terdapat sebuah gagasan atau gambar sentral. Gagasan utama tersebut dieksplorasi
melalui cabang-cabang yang mewakili gagasan-gagasan utama, yang kesemuanya terhubung pada gagasan sentral itu.
14
Ida    Bagus  Putu  Arnyana,  Pengembangan  Peta  Pikiran  Untuk  Meningkatkan Kecakapan  berpikir  Kreaif  Siswa,  Jurnal  Pendidikan  dan  Pengajaran  UNDIKSHA,  No.  3  TH
XXXX Juli 2007, h.680..
15
John W. Budd, Mind Map As Classroom Exercises,  Minneapolis: University of Minneasota, 2003, tersedia: jbuddcsom.umn.edu, diakses 6 Juni 2010.
16
Bagus Taruno Legowo, Freemind: Mind Mapping Software, Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka, 2009, h.5
17
Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map, Jakarta: Gramedia, 2009, cet. ke 7, h.5.
Di  setiap  cabang  ”gagasan  utama”  ada  cabang-cabang  ”sub  gagasan”  yang mengeksplorasi  tema-tema  tersebut  secara  lebih  mendalam.  Pada  cabang  sub
gagasan  ini  dapat  ditambahkan  lebih  banyak  sub  cabang  lagi,  sambil  terus mengeksplorasi  gagasan  secara  mendalam  lagi.  Sama  seperti  semua  cabang  itu
pun  demikian.  Faktor  ini  membuat  mind  map  memiliki  ruang  lingkup  yang mendalam dan luas, yang tidak dimiliki oleh gagasan biasa.
18
Semua  mind  map  mempunyai  kesamaan.  Yaitu  menggunakan  warna, memiliki struktur alami yang memancar dari pusat, menggunakan garis lengkung,
simbol, kata, dan gambar yang sesuai dengan cara kerja otak. Dengan mind map, daftar  informasi  yang  panjang  dapat  dialihkan  menjadi  diagram  warna-warni,
sangat  teratur  dan  mudah  diingat  yang  bekerja  selaras  dengan  cara  kerja  alami otak dalam melakukan berbagai hal.
19
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua mempunyai kesamaan tapi hanya berbeda  dari  segi  kreativitas.  Kreativitas  setiap  orang  berbeda-beda  dan  juga
tergantung  pada  bagaimana  seseorang  mengasah  kreativitas  yang  membuat  ia berbeda dari yang lain.
b. Cara Membuat Mind Map